Kita semua sepakat ya kalo kita gabisa hidup tanpa bersosialisasi. Intinya, kita harus berada dalam lingkup orang-orang yang sangat luas (selain keluarga). Bukan hanya sekedar say hallo saja, tapi mereka yang juga care, dan bisa menjadi penguat kamu kalo kamu lagi sedih. Siapa sih orang yang paling berperan penting dalam hal ini? Teman. Ko teman? kenapa ga pacar? hey inget, siapa yang jadi tempat curhat kamu pas lagi pdkt sama dia, siapa yang ngasih kamu solusi ketika kamu dan pacar bertengkar? siapa yang bela-belain nganter kamu buat sekedar jadi obat nyamuk? teman gaes teman. Tanpa teman kamu bukan apa-apa, jika kamu hanya bergantung pada satu pria/ satu wanita saja (yang menjadi pacarmu) hidupmu tidak akan sempurna sampai kamu memiliki banyak teman. Engga, setidaknya 1 teman yang paling the best di kehidupan kamu. Putus kalo gak punya teman mau kemana hey?
Tapi kan ya, namanya juga manusia, sebaik apapun temen kamu, sebanyak apapun teman kamu, mereka memiliki sifat-sifat pribadi yang gak bisa kamu samakan satu per satu. Gak percaya? coba aja rasain sendiri. Udah?bener kan? Ada yang baperan, dikit dikit nangis, ada yang galak kalo kemana-mana ambil golok kalo engga silet buat jaga-jaga, ada yang cuek, kamu jatuh aja gak peduli, ada yang dingin, kamu ngomong dia paling respon ''oh no oh yes'' dan karakter yang paling dibenci adalah temen yang ''gampang marah'' alias tempramen. Asli, kalo kamu beneran punya temen kayak gini mending engga aja ya, takut-takut dia gak sadar udah mutilasi kamu pake jepitan jemuran.
Gimana sih temen yang tempramen itu? gampang tersinggung, kalo kamu ngebahas materi yang bikin dia tersinggung dia langsung marah besar (paling parah nyodorin golok atau engga pisau dapur), selalu ingin di nomer satukan, tidak mau salah, selalu benar, tidak perduli kata-katanya menyakiti hati orang lain, jengkel ga sih punya temen kayak gitu? kamu bakalan jadi orang yang super hati-hati karena sikap tempramennya itu. Mau ditinggalin kasian juga, nah gimana sih cara menghadapinya?
Jangan selalu ikutin apa maunya. Marah? bodo amat. Kayaknya perlu deh kamu kali-kali giniin dia. Jahat? engga. Justru kamu lebih jahat lagi kalo selalu jadi penyabar darinya, dia tidak akan intropeksi diri dan merasa bahwa dirinya dibutuhkan. Ketika dia marah, biarkan saja, buat dia merasa sepi, dan merenungi kesalahannya.
Jangan men-Judge dia. Jangan langsung katakan ''kamu bego'' misalnya. hal ini membuat orang jadi makin bego karena kata-kata yang menyakitkan. Begitupula cara kamu memberi sinyak ke temen kamu yang tempramen itu. jangan katakan ''kamu pemarah kayak nenek sihir'' Jangan wei jangan. Dia malah jadi benci kamu. Terus gimana? Tunjukin diri bahwa kamu tersakiti dengan perkataan atu tindakan yang dia lakukan. Bagiaman caranya? dengan diam. Diam lebih menyesakan dada lho.
Buat dia bergantung padamu. Duh sulit ya? bagaimana cara bikin orang tempramen bergantung? bukannya dia punya sifat egois tingkat tinggi? engga lah ya, se egois apapun, se marah apapun manusia pasti ada sisi lembutnya juga. Ini tinggal bagaimana kamu merebut sisi lembut itu dengan tulus. Caranya, dapatkan hatinya, jadi orang yang selalu ada, selalu mengalah, selalu bersamanya disaat orang lain membencina. tapi dalam beberapa jangka waktu saja. Suatu saat jika dia menyakitimu lagi, biarkan dia merasa sendiri. Ini akan membuat dia menyesal telah melukaimu. Setelah kejadian ini, kalian akan menjadi sahabat yang saling menyayangi dan saling menyeimbangi yeeee
.gif "(clap)")
Lumayan buat nambah-nambah pengetahuan hihi
Sindrom mayer, kelainan wanita tanpa vagina