Printer large format anyar
Canon yang dipasarkan dengan harga mencapai Rp 200 juta pasti memiliki segmentasinya sendiri. Seberapa besar sih pasar untuk printer kelas profesional ini?
Menurut Marketing Manager Datascript -- distributor produk Canon di Indonesia -- Andreas Pakasi, market size printer kelas profesional ini di Indonesia berkisar di angka 800 sampai 1000 unit.
Dari angka itu, Canon tahun 2015 ini menguasai kurang lebih 28%, meningkat dari pangsa pasar tahun sebelumnya yang berada di angka 25%. Serta untuk tahun 2017 mendatang, Datascript menargetkan dapat mencapai market bagikan sebesar 30%.
"Tahun 2017 kita targetkan pangsa pasar large format Canon naik menjadi 30%, alias kurang lebih 300 unit," ucap Andreas dalam agenda peluncuran empat printer large format anyar dari lini produk ImageProGraf di Bali, Kamis (1/12/2016).
Menurut Andreas, pasar printer large format pada tahun 2017 mendatang diprediksi masih berada di angka yang sama, yaitu kurang lebih 1000 unit. Menurutnya, faktor itu sebab kondisi pasar serta ekonomi yang terbukti belum terlalu keren.
Saat ini, di Indonesia posisi Canon di segmen printer large format ini berada di posisi dua, sementara posisi pertama ditempati oleh HP. Menurut Andreas faktor ini terjadi sebab Canon belum merambah industri cetak di segmen lain, semacam industri tekstil.
Printer large format anyar yang diluncurkan Canon merupakan berasal dari lini ImageProGraf, yaitu seri Pro 520, 540, 540S, serta 560S, dengan harga mulai Rp 85 juta sampai Rp 200 juta untuk seri paling mahal.
Selain harga, perbedaan dari seri-seri printer itu merupakan ukuran maksimal kertas yang dapat dicetaknya. Pro 520 umpama, dapat mencetak sampai ukuran 24 inch, sementara Pro 540 serta 540S ukuran maksimalnya merupakan 44 inch, serta model paling mahal Pro 560S dapat mencetak dengan ukuran 60 inch.
Sumur