PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan penekanan pembuluh darah secara terus menerus. Semakin tinggi tekanan darah, maka akan semakin menyulitkan jantung untuk memompa darah (Udjianti, 2010).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target, seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung, dan hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi (Bustan,2008).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah.
Tekanan darah diukur satuan mmHg dan ditulis dalam dua angka atas dan bawah. Angka yang atas menunjukan tekanan darah sistolik, yaitu tekanan darah terbesar pada pembuluh darah yang terjadi ketika jantung berkontraksi. Sedangkan angka yang bawah menunjukkan tekanan darah diastolik, yaitu tekanan darah terkecil dalam pembuluh darah ketika di antara kontraksi jantung ketika otot jantung relaksasi.
Jenis-jenis Hipertensi
Menurut Kaplan (2002) dan Udjianti (2010), berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Hipertensi primer : hipertensi ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak,garam, aktifitas yang kurang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan kafein, dan sebagian besar hipertensi tersebut disebabkan oleh faktor stress.
Hipertensi Sekunder : Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang diketahui penyebab spesifiknya. Hipertensi sekunder terjadi 5-10% penderita (Lilyasari, 2007). Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh:
Hipertensi sekunder yang terkait dengan ginjal disebut hipertensi ginjal (renal hypertension). Gangguan ginjal yang paling banyak menyebabkan tekanan darah tinggi adalah penyempitan arteri ginjal, yang merupakan pembuluh darah utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah menurun, ginjal akan memproduksi berbagai zat yang meningkatkan tekanan darah. Diantara penyakit ginjal pemicu hipertensi diantaranya : Stenosis arteri renalis, Pielonefritis, Glomerulonefritis, Tumor-tumor ginjal, Penyakit ginjal polik-ista (biasanya diturunkan), Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal), Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
Penyakit endokrin yaitu gangguan endokrin yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder seperti hipotiroid, hiperkalsemia dan akromegali
Stress bisa memicu sistem saraf simpati sehingga meningkatkan aktivitas jantung dan tekanan pembuluh darah
Cuartation aorta yaitu penyempitan aorta congenital yang dapat menghambat aliran darah melalui lengkung aorta dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah di atas area kontraksi
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan tidur di mana penderita berkali-kali berhenti bernafas (antara 10-30 detik) selama tidur. Apnea biasanya diderita oleh orang yang kegemukan dan diikuti dengan gejala lain seperti rasa kantuk luar biasa di siang hari, mendengkur, sakit kepala pagi hari dan edema (pembengkakan) di kaki bagian bawah. Separuh penderita apnea menderita hipertensi, yang mungkin dipicu oleh perubahan hormon karena reaksi terhadap penyakit dan stress yang ditimbulkannya
Preklamsia adalah hipertensi karena kehamilan (gestational hypertension) yang biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Preeklamsia disebabkan oleh volume darah yang meningkat selama kehamilan dan berbagai perubahan hormonal. Sekitar 5-10% kehamilan pertama ditandai dengan preklamsia
PENYEBAB PENYAKIT HIPERTENSI
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat diatas 30% berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar akan terkena hipertensi
Tekanan darah meningkat sesuai umur, dimulai dari sejak umur 40 tahun
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, dan stroke. Oleh karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah. Faktor ini juga bisa dikendalikan
Konsumsi makanan yang banyak mengandung garam dan lemak, serta kurangnya konsumsi buah dan sayuran
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah
PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI
- Mengonsumsi makanan sehat
- Mengurangi konsumsi garam dan kafein
- Berolahraga secara teratur
- Menurunkan berat badan, jika diperlukan
- Mengurangi konsumsi minuman keras
Sumber :
http://goo.gl/XdJfZf