View Single Post
Old 25th January 2018, 11:33 PM  
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Tarif Baru Bea Cukai Amerika Rugikan China dan Korsel, Mempengaruhi Seluruh Dunia

Harga untuk mesin cuci dan panel surya naik, sementara puluhan ribu orang Amerika kehilangan pekerjaan menyusul keputusan Presiden Trump untuk memberlakukan tarif yang cukup besar untuk mengimpor produk tersebut. AS menuduh China membanjiri pasar dengan panel surya bersubsidi murah. Tapi panel tersebut semakin banyak dibuat di negara lain. Kebijakan bea cukai tersebut akan mempengaruhi pekerja dan perusahaan dari berbagai negara, dan tentu saja merugikan China dan Korea Selatan, dua negara produsen utama komoditi tersebut.

Oleh: Keith Bradsher, Sui-Lee Wee (The New York Times)

Ketika pemerintahan Trump mengumunkan bea cukai impor panel surya dan mesin cuci—industri yang didominasi China dan Korea Selatan—mereka dengan sengaja menerapkannya untuk produk dari seluruh dunia.

Keputusan yang diumumkan pada hari Senin (22/1), di mata pegawai perdagangan Amerika Serikat (AS), merefleksikan modernitas perdagangan global. Meskipun perusahaan yang menguasai mayoritas pasar dikedua sektor hanya berasal dari dua negara, perusahaan tersebut telah memiliki kantor di berbagai lokasi di berbagai belahan dunia.

Hasilnya, kebijakan bea cukai tersebut akan mempengaruhi pekerja dan perusahaan dari berbagai negara, merefleksikan rantai pasokan global, struktur kepemilikan perusahaan yang rumit, yang sangat berhubungan dengan produksi dan pengadaan produk-produk yang dibutuhkan di mana-mana.

Keputusan pemerintahan Trump tersebut diikuti oleh pengumuman pada hari Selasa (23/1) bahwa kelompok yang beranggotakan 11 negara akan mengaktifkan kembali kerjasama Trans-Pasifik, pakta yang ditarik oleh Trump setahun lalu. Perjanjian tersebut, diharapkan akan disahkan tahun ini, yang menambah permasalahan bagi kebijakan perdagangan presiden.

Kasus panel surya sendiri telah menjadi studi kasus mengenai kompleksitas perdagangan global. Suniva, salah satu perusahaan tenaga surya dari Amerika yang telah menunggu kebijakan bea cukai, melaporkan proteksi kebangkrutan tahun lalu, mengamini efek dari impor barang China. Namun mayoritas pemilik Suniva sendiri merupakan orang-orang keturunan China, dan wali kebangkrutan perusahaan Amerika mendukung proses pengadilan perdagangan atas keberatan yang diajukan pemilik China.

Berikut ini merupakan pemaparan sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan bea cukai baru.

Akankah ada pembalasan?

Mungkin—namun tidak akan mudah mengingat semua negara diikutsertakan.

China dan Korea Selatan dapat mengajukan komplain mereka ke World Trade Organization (WTO), yang menengahi perselisihan perdagangan internasional.

Jika WTO memihak mereka, Amerika akan berada dibawah tekanan untuk menarik kembali kebijakan tersebut. Jika tidak, ada dua permasalahan besar yang dapat menjadi konsekuensi. Pertama, WTO sama saja memberikan sinyal hijau kepada negara lain untuk membuat peraturan serupa di negaranya. Lebih luas, hal tersebut akan mendorong pada pertanyaan apakah Amerika Serikat akan menerima keputusan dari WTO – Robert E. Lighthizer, representatif perdagangan Amerika Serikat, berargumen selama beberapa tahun bahwa keputusan seperti itu seharusnya lebih menjadi anjuran bukan paksaan.

Pasar Amerika Serikat telah lama menarik minat perusahaan luar negeri, tidak hanya karena penduduknya yang banyak dan makmur. bea cukai impor yang diterapkan Amerika lebih kecil daripada kebanyakan negara lain, dan mereka juga memiliki kebijakan pajak yang relatif rendah. Namun Presiden Trump telah berulang kali mempertanyakan apakah kesepakatan perdagangan besar yang ada menjadi kepentingan terbaik bagi negara, membuat keaadan diatas mungkin terhapuskan.

Tetap saja, China dan Korea Selatan memiliki pengaruh mereka sendiri. Mereka merupakan pengimpor besar mesin-mesin yang dibuat oleh Amerika dan produk agrikultur, dan China khususnya, telah menjadi pemborong kedelai dan hasil kebun lain dari Negara-negara bagian yang mendukung Trump dalam pemilu 2016.

Jelas, sebagai konsumen besar semua jenis barang secara glonal, China juga dapat dengan mudah menghukum perusahaan Amerika dengan cara memilih untuk membeli dari kompetitor Amerika. Sebagai contoh, mereka dapat memilih pesawat Airbus ketimbang Boeing atau memilih merk-merk motor umum dan membiarkan Volkswagen.

Pertarungan perdagangan dapat berdampak buruk. Baik China dan Korea Selatan lebih banyak mengekspor ke Amerika Serikat ketimbang mereka mengimpor dari Amerika, yang berarti bea cukai yang lebih besar akan lebih memberikan dampak kepada mereka sendiri.

Pihak mana lagi yang akan kena dampaknya?

Amerika menuduh China membanjiri pasar dengan panel surya yang lebih murah dan bersubsidi. Namun nyatanya panel surya tersebut datang dari tempat lain. bea cukai mahal yang ditetapkan pada 2012 kepada panel surya yang diimpor dari China telah membuat perusahaan Cina merakit produk mereka ditempat lain untuk memotong biaya sebelum mengirimkannya ke Amerika Serikat.

Negara seperi Malaysia dan Korea Selatan sekarang mendominasi impor produk tenaga surya Amerika Serikat, menurut data dari Global Trade Atlas, sebuah databse yang dikelola oleh perusahaan riset IHS Markit.

Perusahaan China seperti JA Solar dan JinkoSolar, contohnya, telah membuka perusahaan di Malaysia, meskipun kebanyakan bisnis serupa masih banyak melakukan riset mereka di negara sendiri.

Basis manufaktur yang luas berarti bahwa negara lain berpotensi menghadapi kehilangan lapangan kerja dan tantangan lain dikarenakan kebijakan bea cukai Amerika Serikat, yang dapat membangkitkan oposisi untuk bereaksi terhadap aksi Presiden.

Perusahaan Amerika juga melakukan beberapa manufaktur produk mereka di Asia Tenggara sebelum mengimpornya kembali ke Amerika Serikat. Namun produk mereka menggunakan teknologi yang berbeda, yang lebih dikenal dengan panel surya thin-film, yang membuatnya tidak terikat dengan kebijakan bea cukai yang baru.

Apa yang terjadi berikutnya?


Presiden Trump direncanakan akan berbicara kepada Para Pemimpin Dunia yang akan berkumpul dalam acara World Economic Forum minggu ini di Davos, Swiss, dimana dia dapat memberikan petunjukan apakah Amerika Serikat memiliki trade barrier lain untuk diumumkan.

Washington dapat saja mengambil langkah terhadap impor alumunium atau baja, dua kategori yang membuat jengkel administrasi presiden sebelumnya. Mereka juga dapat mengkaji aksi perdagangan yang dapat dilakukan untuk melawan China dalam hal properti intelektual.

“Peraturan Otoritas China tidak membolehkan perusahaan AS untuk membuat keputusan mereka sendiri mengenai transfer teknologi dan dalam hal penugasan atau perizinan hak kekayaan intelektual,” kata kantor Bapak Lighthizer sebagai bagian dari laporan yang lebih besar minggu lalu, menunjukkan kemungkinan adanya aksi keras yang akan dilakukan.

Bagaimanapun keputusan Administrasi Trump masih menyisakan ruang untuk negosiasi.

Kebijakan bea cukai yang diumumkan pada hari senin mengenai panel surya tidak sepenuhnya memenuhi harapan perusahaan Amerika. Sementara berkaitan dengan permasalahan mesin cuci, kebijakan bea cukai tersebut terlihat lebih baik dari apa yang diharapkan perusahaan, namun pihak administrasi menyampaikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan diberlakukan sebelum impor mesin cuci Amerika Serikat mencapai 1,2 juta. bea cukai rendah masih akan diberlakukan jika impor belum mencapai batasan tersebut.

He Weiwen, mantan Menteri Perdagangan China yang sekarang mejadi peneliti berpengaruh dalam kebijakan perdagangan di Beijing, mengatakan pembuat kebijakan China telah bereaksi dengan “ketidakpuasan” terhadap kebijakan bea cukai Amerika. Namun dia memprediksi bahwa China akan terlebih dahulu melihat situasi seberapa besar dampak aksi Amerika Serikat tersebut.

“Kita tidak dapat memperluas isu ini menjadi perang perdagangan,” tambahnya.

Sumber : Tarif Baru Bea Cukai Amerika Rugikan China dan Korsel, Mempengaruhi Seluruh Dunia
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote