View Single Post
Old 9th February 2018, 10:04 PM  
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Ingin Beri Trump Lebih Banyak Kemampuan untuk Gunakan Nuklir? Yakin Itu Ide Bagus?

Jika Anda mencari bukti bahwa Trump dan bom benar-benar kombinasi yang berbahaya, tak perlu susah-susah mencari. 60 persen masyarakat Amerika sudah tidak mempercayai Presiden Donald Trump dengan kemampuan gunakan nuklir.

Oleh: Tom Z. Collina

Enam puluh persen masyarakat Amerika Serikat sudah tidak mempercayai Presiden Donald Trump dengan kemampuan gunakan nuklir. Angka itu bisa saja naik.

Pada hari Jumat (2/2), pemerintahan Trump merilis Nuclear Posture Review untuk meminta senjata nuklir baru yang lebih berguna dan lebih mudah digunakan, termasuk memperluas peraturan tentang penggunaannya terlebih dahulu. Donald Trump akan mendapatkan nuklir baru yang menurut para penasihatnya “berdaya ledak kecil”, yang mungkin benar-benar akan diluncurkan Trump. Dan dia memiliki alasan dan kemampuan gunakan nuklir, termasuk melawan serangan siber skala besar, yang ditolak oleh presiden sebelumnya.

Jika Anda berharap bahwa kata-kata bombastis Trump (“tombol nuklir saya lebih besar” dan “api dan kemarahan seperti yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya”) semuanya hanya ancaman dan dia tidak memiliki kebijakan atau persenjataan untuk mendukungnya, pikirkan lagi. Jika Anda mencari bukti bahwa Trump dan bom benar-benar kombinasi yang berbahaya, tak perlu susah-susah mencari.

Misi Nuklir Baru

Pemerintahan Obama telah mencoba membatasi penggunaan senjata nuklir, sehingga penggunaan bom hanya terbatas pada tindakan pencegahan terhadap penggunaan bom oleh pihak lain. Saat dia meninggalkan Gedung Putih, Wakil Presiden Joe Biden mengatakan, “Saya dan Presiden Obama yakin kita dapat mencegah – dan mempertahankan diri kita dan sekutu kita melawan—ancaman nirnuklir dengan cara lain.” Lebih lanjut, Biden mengatakan bahwa, “sulit membayangkan skenario yang masuk akal di mana penggunaan senjata nuklir dilakukan lebih dulu oleh Amerika Serikat akan diperlukan. Atau masuk akal.”

Presiden Trump sekarang membawa kita ke arah yang berlawanan dan berbahaya. Pemerintahan Trump ingin memperluas peran nuklir untuk menanggapi “serangan strategis nirnuklir,” termasuk serangan siber, dan menggunakannya terlebih dulu dalam sebuah krisis. Akibatnya, kita bisa membuat Presiden Trump meluncurkan serangan nuklir serangan pertama atas peretasan komputer yang dilakukan oleh Rusia atau China.”

Ini adalah gagasan yang gila. Seburuk apapun dampak yang dapat disebabkan oleh serangan siber, tidak akan ada apa-apanya dibanding dengan serangan nuklir. Mengancam serangan nuklir terhadap, katakanlah, Rusia, sebagai tanggapan atas serangan siber, hanya akan mengundang sebuah serangan nuklir besar-besaran terhadap Amerika Serikat. Jutaan akan mati, ekonomi dunia akan runtuh dan peradaban seperti yang kita tahu akan berhenti berdecit.

Dengan kekuatan militer konvensional dan siber paling kuat di dunia, Amerika Serikat tidak memiliki kemampuan gunakan nuklir untuk menanggapi serangan siber. Meskipun begitu negara lain mungkin saja melakukannya. Oleh karenanya kita harus bekerja membentuk norma global yang melawan kemampuan gunakan nuklir, bukannya menurunkan ambang batas nuklir. Selain itu, serangan siber sangat sulit dilawan balik, dikarenakan sulitnya menentukan dari mana asal serangan tersebut.

Bahkan sebelum draf akhir NPR diumumkan, Pentagon mengalami kesulitan dalam mempertahankan kebijakannya. Pada tanggal 31 Januari, Jenderal Paul Selva, wakil ketua Kepala Staf Gabungan, mencoba untuk menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan menanggapi “serangan siber” apapun dengan bom, tapi mungkin menggunakan serangan siber balik “dengan konsekuensi strategis.” Ini hanya menimbulkan pertanyaan baru. Siapa yang memutuskan apa konsekuensi strategisnya?

Senjata Nuklir Baru

Pemerintahan Trump ingin membangun dua jenis senjata nuklir baru yang sangat mungkin mereka gunakan. Keduanya adalah rudal balistik dan rudal jelajah, yang akan ditempatkan di laut dan akan memiliki hasil peledak yang lebih rendah daripada beberapa lainnya, tapi tidak membuatnya kurang berbahaya. Sebenarnya, pemerintah mengatakan bahwa mereka menginginkan senjata baru agar mereka dapat membuat ancaman nuklir yang lebih kredibel.

Lagi-lagi dari sisi pertahanan, Selva mengatakan bahwa memiliki senjata nuklir dengan hasil rendah tidak “dengan sendirinya menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir.”

Mantan Sekretaris Negara George Shultz tidak sependapat. “Senjata nuklir adalah senjata nuklir,” kata Shultz, yang menjabat sebagai diplomat tertinggi Presiden Ronald Reagan. “Anda menggunakan yang kecil, lalu Anda pergi ke yang lebih besar. Saya kira senjata nuklir adalah senjata nuklir dan kita perlu menarik garis di sana.”

Shultz melanjutkan, “Pikiran Anda berusaha menyetujui gagasan bahwa, ya, senjata nuklir bisa digunakan. Dan kemudian kita benar-benar dalam masalah, karena peperangan nuklir besar bisa melenyapkan dunia.”

Atau, seperti yang dikatakan perwira senior Angkatan Darat Amerika Serikat kepada The American Conservative, nuklir berdaya ledak kecil memberi Trump “semacam pelarian untuk kecanduan perang nuklir.”

Publik berhak untuk tidak mempercayai Trump dengan senjata nuklir, dan kita semua perlu berbicara dan menentang kebijakan baru yang berbahaya ini. Orang tidak cenderung menganggap perang nuklir sebagai pilihan dalam kebijakan, tapi sebenarnya itu merupakan pilihan kebijakan, sama seperti perawatan kesehatan atau imigrasi. Kebijakan Pemerintahan Trump meningkatkan risiko perang nuklir.

Tentu saja, Anda bisa membangun tempat perlindungan bom dan bersembunyi, tapi itu tidak menurunkan risiko perang, dan kecil kemungkinannya itu menyelamatkan Anda. Sebagai gantinya, kita perlu mencegah perang nuklir sebelum terjadi dengan mengubah kebijakan pemerintah.

Jangan menduduk dan melindungi diri. Bicaralah!

Tom Z. Collina adalah direktur kebijakan Dana Ploughman, sebuah organisasi yang bertujuan mengurangi risiko penggunaan senjata nuklir. Pendapat yang diungkapkan dalam komentar ini adalah miliknya.


Sumber : Ingin Beri Trump Lebih Banyak Kemampuan untuk Gunakan Nuklir? Yakin Itu Ide Bagus?
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote