View Single Post
Old 1st March 2018, 12:56 PM  
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Poligami Jadi Tren di Indonesia?

Poligami, yang banyak tidak disetujui namun sah secara hukum dalam kondisi tertentu di Indonesia, semakin meningkat seiring berkembangnya Islam konservatif di negara mayoritas Muslim tersebut, menurut para aktivis. Akibat adanya celah untuk poligami, mungkinkah sekarang poligami menjadi tren di Indonesia?

Oleh: BenarNews (Eurasiareview)

Nurhayati menduduk ke lantai tanah untuk mengumpulkan potongan bawang merah yang terjatuh saat dia menyiapkan makan siang untuk kedua anaknya.

Seorang istri pertama berusia 37 tahun dari sebuah pernikahan poligami tersebut menghabiskan banyak waktunya di dapurnya yang sederhana, memasak gorengan untuk dijual di desanya di Cilebut, sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat.

“Saya tidak menginginkannya. Namun anak-anak tidak ingin orang tuanya berpisah,” kata Nurhayati kepada BenarNews, saat ia mengingat-ingat enam tahun lalu ketika suaminya menikahi istri kedua tanpa izin darinya.

“Saya ingin menjaga dan mengasuh anak-anak saya. Mereka segalanya bagi saya. Mungkin ini memang takdir saya, jadi ya saya terima,” kata Nurhayati, istri seorang pedagang kelontong, sambil mulai mengusap air matanya.

Poligami, yang banyak tidak disetujui namun sah secara hukum dalam kondisi tertentu di Indonesia, semakin meningkat seiring berkembangnya Islam konservatif di negara mayoritas Muslim tersebut, kata aktivis.

Poligami dinilai menjadi tren di Indonesia dan banyak menyakiti wanita yang terikat dalam pernikahan tersebut, menurut komisi yang dibangun oleh Dekrit Presiden 20 tahun lalu untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan.

“Poligami merupakan pelanggaran terhadap hak perempuan dan sebuah kejahatan dalam kehidupan berumah tangga … Istri dan seluruh keluarga seperti dicurangi. Yang menyedihkan, hal ini telah menjadi sebuah tren di Indonesia,” kata Yuniyanti Chuzaifah, Wakil Kepala Komnas perempuan.

SEBUAH TREN
Tidak ada data pasti mengenai jumlah pernikahan poligami yang sah secara hukum di Indonesia, kebanyakan tidak terdaftar, pernikahan yang tidak terdaftar biasanya dilakukan menurut cara Islam yang disebut sebagai nikah siri. Namun bulan lalu, komisi tersebut mempublikasikan sebuah laporan yang mengaitkan poligami dengan kekerasan dalam rumah tangga.

“Poligami dan nikah siri merupakan ancaman bagi pernikahan sipil. Mereka membuat kekerasan terhadap perempuan tidak terlacak,” ditulis dalam laporan.

Nurhayati mengatakan kepada BenarNews bahwa setelah suaminya menikahi istri kedua, dia mengalami insiden kekerasan fisik.

“Itu terjadi ketika saya meminta suami saya untuk membayar biaya sekolah anak-anak. Dia memukul saya dan kami akhirnya bertengkar. Pernah, dia tidak pulang kerumah selama dua tahun dan juga tidak mengirimi kami uang. Sekarang saya sudah tidak banyak meminta kepadanya. Saya lelah,” katanya.

Meskipun praktek tren di Indonesia banyak dicekam, poligami semakin menjadi tren di Indonesia melalui media sosial dan aplikasi seperti AyoPoligami dan NikahSirri.com, sebuah situs yang agak cabul yang menawarkan untuk membantu “keluarga yang kesusahan” menawarkan anak perawan mereka untuk “ratusan juta rupiah.” Situs itu telah diblokir oleh pemerintah.

“Saya takut jika hal ini menjadi tren di Indonesia karena telah diberi ruang dalam berbagai platform media sosial. Kita mengetahui bahwa beberapa Pemimpin Muslim dengan bangga mengumumkan pernikahan poligami mereka ke publik dengan mempublikasikannya ke media sosial,” kata Azriana.

APA KATA HUKUM
Poligami disahkan atas kondisi tertentu, menurut hukum pernikahan di Indonesia. Hukum tersebut menetapkan bahwa seorang laki-laki diperbolehkan memiliki lebih dari satu istri selama ia mendapatkan izin dari istri sebelumnya dan pengadilan. Laki-laki tersebut diwajibkan memberikan pendanaan yang adil ke setiap istri dan anggota keluarganya.

Hukum tersebut juga menyatakan bahwa seorang laki-laki dapat menikahi wanita lain, tanpa perlu menceraikan istrinya terlebih dahulu, jika istrinya “tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri,” menderita sakit parah atau disabiliitas, atau mandul.

Pernikahan semacam ini harus terdaftar oleh negara agar dapat diakui secara hukum, namun pernikahan ilegal yang tidak terdaftar juga banyak muncul “dikarenakan hal itu telah dianggap sah menurut agama ataupun budaya lokal,” kata Azriana.

Secara definisi, nikah siri harus disahkan oleh kantor urusan agama. Namun kebanyakan laki-laki yang mencari istri kedua tidak melakukannya berdasarkan kepercayaan agama, kata Dwiyono Bayuadhi (38) seorang laki-laki yang menentang poligami.


“Sekarang ini, alasan untuk poligami kebanyakan hanya untuk memenuhi kebutuhan seksual,” katanya kepada BenarNews. “Dapat dilihat kalau kebanyakan laki-laki yang melakukan poligami mencari perempuan yang lebih muda untuk dijadikan istri kedua. Mereka hanya menggunakan agama sebagai alasan.”

Berdasarkan amandemen yang diajukan terhadap kode kriminal di Indonesia, orang-orang yang terlibat dalam nikah siri, hubungan di luar nikah atau homoseksual dapat diadili secara hukum.

‘SAYA BUKAN PRIORITASNYA’
Asti, seorang wanita berusia 27 tahun yang tinggal di Jakarta, menerima tawaran seorang laki-laki untuk menjadi istri kedua setelah dia bercerai dari laki-laki lain.

“Awalnya saya tidak mau, saya takut digosipkan tetangga. Namun kita berdua merasa nyaman, jadi kita memutuskan untuk menikah,” kata Asti kepada BenarNews.

Baik Nurhayati dan Asti meminta BenarNews untuk menggunakan nama depan mereka saja.

Asti mengatakan bahwa dia menerima tawaran tersebut ketika suami barunya berjanji akan membiayai kebutuhan anaknya. Namun, dia mengatakan bahwa hal tersebut tidak cukup baginya secara emosional.

“Saya bukan prioritasnya. Dia lebih sering pulang ke istri pertamanya. Kadang saya merasa tersakiti dan berharap suami saya hanya untuk saya seorang dan tidak perlu berbagi dengan wanita lain,” kata Asti.

“Saya pernah berpikir untuk menceraikannya meskipun dia menunjukkan komitmen. Namun saya pikir-pikir lagi, saya menyadari sulitnya mendapatkan seorang laki-laki yang mapan secara finansial untuk mendukung kita,” tambahnya.

Sumber : Poligami Jadi Tren di Indonesia?
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote