Lembaga-lembaga dana kripto memiliki masa hidup yang pendek
Menurut pakar, lembaga-lembaga penghimpun dana kripto memiliki masa hidup yang cukup pendek. Tahun lalu menjadi awal yang menjanjikan untuk pasar kriptokurensi. Kebutuhan untuk mencari penghasilan membuat orang-orang di seluruh dunia menginvestasikan uang mereka dalam aset-aset virtual. Namun, pasar kripto tidak mampu melanjutkan kenaikan dan pada akhirnya jatuh. Tahun 2018 tidak juga menjadi tahun yang menguntungkan untuk para investor kripto.Di tengah penurunan yang berlangsung, investor telah kehilangan minat dalam lembaga-lembaga dana kripto, sebagian diantara lembaga tersebut ditutup dan bahkan menghapus website mereka serta profil mereka di Twitter dan Facebook. Sebagai contoh, Alpha Protocol merilis pesan berikut pada websitenya: "Dengan mempertimbangkan potensi regulasi dan risiko pasar, Alpha Protocol telah memutuskan bahwa pendekatan yang terbaik adalah untuk mengembalikan dana para kontributor." Polychain Capital dengan aset sekitar 250 juta dolar di bawah manajemennya memutuskan untuk tidak mendaftarkan diri di Kanada. Milyarder Mike Novogratz menolak ide menciptakan lembaga dana kripto dan mengalihkan perhatiannya untuk membuka sebuah bank komersil.Sulit untuk dikatakan saat ini apakah situasi ini akan menandai akhir dari kriptomania. Mungkin, pasar akan segera menghadapi lonjakan investasi. Namun, jika tahun lalu 'bitcoin' menjadi salah satu kata teratas yang dicari di Google dan kata "kriptokurensi" berada di tempat pertama di kolom pencarian di Yandex, kini kata-kata ini bahkan tidak masuk dalam peringkat 10 besar. Di antara tiga aset digital terpopuler, bitcoin, ethereum, dan litecoin - hanya bitcoin yang mempertahankan statusnya sebagai kriptokurensi global. Namun, ethereum masih menikmati popularitas di beberapa kawasan Asia dan Eropa Timur; sementara investor benar-benar telah kehilangan minat mereka pada litecoin.
Diumumkan 09 April 2018
© InstaForex Group