View Single Post
Old 16th April 2018, 07:58 AM  
Sek Des
 
Join Date: 23 Oct 2017
Userid: 6596
Posts: 232
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default PErhatikan Dua Faktor Yang Bisa Jadikan Indonesia Pemain Kunci Industri 4.0 di Asia

Indonesia dinilai harus mengembangkan industri manufaktur, khususnya yang berbasis ekspor. Dengan demikian, produktivitas dapat bertambah, pertumbuhan ekonomi dapat terakselerasi, dan Indonesia dapat masuk dalam rantai pasok global.

"Indonesia harus masuk ke dalam tataran industri manufaktur yang tumbuh kembali pesat, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, namun berorientasi ekspor dan menyediakan lapangan kerja," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo pada media briefing rapat koordinasi (rakor) pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI di Hotel Radisson Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/4/2018).

baca juga:*Pengertian Manajemen

Dalam kesempatan yang sama, Deputi I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menjelaskan, sejak tahun 2005 peranan sektor industri Indonesia terus mengalami penurunan. Pada tahun 2017 lalu, sumbangan sektor industri terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 20,2 persen.

"Kalau kita lihat, suatu negara kalau menjadi negara berpendapatan tinggi, tidak terjebak dalam middle income country, seharusnya pertumbuhan sektor industri harus lebih besar dari pertumbuhan ekonomi," tutur Iskandar.

Begini agar Indonesia Terbebas dari Middle Income Trap Dia menyebutkan, kondisi yang terjadi di Indonesia adalah kebalikannya. Maksudnya, pertumbuhan sektor-sektor lainnya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan industri. Menurut Iskandar, apabila sektor industri tumbuh relatif rendah, maka nilai tambah terhadap perekonomian menjadi lebih rendah.


Padahal, untuk mendorong produktivitas sebuah negara agar menjadi negara maju, sektor industri harus didorong. "Ini menjadi perhatian pemerintah, bagaimana sektor industri kembali ke kejayaannya," ungkap Iskandar. Menurut dia, apabila Indonesia tidak bisa mengembangkan sektor industri, maka ketergantungan terhadap bahan baku terhadap industri menjadi sangat tinggi.

baca juga:*manajemen keuangan

Daya saing Indonesia dalam pasar ekonomi global pun akan menjadi lebih rendah. Untuk menggenjot sektor industri nasional, imbuh Iskandar, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah dengan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Artikel terkait:*manajemen pemasaran

Saat ini, sudah ada 12 KEK yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Iskandar mengungkapkan, sebagian besar KEK yang sudah ada tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan sektor manufaktur.

"Sekarang ada 12 KEK, 8 temanya manufaktur dan 4 pariwisata. Dengan mengembangkan industri di KEK, maka akan muncul konglomerasi yang bisa menciptakan scale of economics (skala ekonomi)," ucap Iskandar. Selengkapnya: Manajemen.
ciptarumah is offline   Reply With Quote