View Single Post
Old 23rd May 2013, 04:39 PM  
Sek Des
 
alnpr's Avatar
 
Join Date: 12 May 2013
Userid: 1032
Location: Pamulang
Age: 32
Posts: 398
Likes: 0
Liked 78 Times in 70 Posts
Default "Jangan Sampai Kita Kecolongan Asing"

Spoiler

Quote:
Industri perbankan nasional diharap tidak melupakan potensi pasar dalam negeri sebelum melakukan ekspansi ke negara tetangga. Hal tersebut agar pasar domestik lebih didominasi lembaga keuangan Indonesia.

Demikian pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Komisi XI DPR-RI Emir Moeis, saat dijumpai di seminar Indonesia Banking Expo (IBEX) 2013, di JCC, Jakarta, Kamis (23/5/2013).

"Kami mendukung ekspansi bank ke luar negeri, tapi ya jangan sampai salah pasar, jangan sampai kita di sini kecolongan asing. Mending bikin dulu lah cabang di nusantara,” ujarnya.

Emir menilai, kesempatan Industri Perbankan untuk tumbuh di dalam negeri jauh lebih tinggi bila dibandingkan harus berjuang mati-matian untuk memperbesar jaringan ke luar negeri.

Lebih lanjut dia menambahkan, pada penerapan asas resiprokal terhadap perbankan asing perlu dilakukan secara hati-hati. Menurut Emir, perlakukan resiprokal perlu diterapkan tidak terlalu ketat namun tidak juga terlampau bebas.

"Ini harus hati-hati terapkan resiprokal pada pihak asing yang ingin masuk ke sini, yang utama itu soal kepemilikan saham dan permodalan, karena bank nasional masih perlu modal besar. Kebutuhan modal perbankan nasional itu pada 2020 diperkirakan mencapai Rp350 triliun-Rp400 triliun," tukasnya.

Sejauh ini, asas resiprokal tidak selalu harus mengandalkan peraturan perundang-undangan. Namun, penerapan asas resiprokal bisa ditempuh melalui Peraturan Bank Indonesia.

"Nanti akan kita cari cara di mana letaknya resiprokal itu. Sebenarnya resiprokal tersebut tidak perlu lewat undang-undang, seperti lewat PBI juga bisa dan seperti apa asas resiprokal di OJK saya juga belum tahu. Yang penting kepentingan negara harus terus diperhatikan," tutup Emir.
Sumber: http://bit.ly/12PgFay
alnpr is offline   Reply With Quote