Kemungkinan buat sebagian besar orang beranggap sampah anorganik dapat dibuang sia-sia berkat gak tahu teknik mengolahnya. Akan tetapi, di tangan orang yg kreatif, sampah anorganik dapat membuahkan nilai ekonomi tinggi.
Ialah Akhmad Syamsul Arifin (36) warga Jalan Tjilik Riwut 2, RT 19, Tembalu, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kal-teng yg bisa " menyulap " sampah anorganik bekas pemrosesan sampah daur kembali jadi batako.
Pebisnis di sektor daur kembali sampah anorganik itu juga sekaligus yang miliki Bank Sampah Induk Barokah Jaya Plastindo, Pangkalan Bun.
“Awalnya saya memiliki gagasan ini 1, 5 th. lalu, awalannya saya bikin batako yg berbahan memanfaatkan sisa-sisa sampah anorganik yg saya daur kembali. Sampah daur kembali itu udah tdk miliki nilai ekonomis karna tdk dapat dipasarkan.
Baca Juga:*
besi hollow*
Dapat di sebut, itu kotoran bekas pencacahan sampah anorganik yg saya kelola di bank sampah, ” kata Syamsul, sembari perlihatkan langkahnya buat batako dari sampah daur kembali, di pabrik bank sampah punyanya, Rabu (11/4/2018).
Suami dari Muzakiyah (25) itu mengemukakan, awalannya sampah bekas daur kembali itu ia pakai utk paduan kala memplester lantai gudang bank sampah dengan sampuran semen atau pengganti batu koral.
Artikel Terkait:*
harga galvalum
“Awalnya coba-coba, karna sejauh ini bekas sampah daur kembali itu cuma menupuk di ruangan gudang. Saya manfaatkanlah utk paduan kala memplester lantai gudang, iseng iseng menjadi pengganti batu koral.
Eh nyata-nyatanya kuat juga, di lewati truk lantas lantai tdk pecah, ” narasi papa dari Mauliyatut T Arifin (11) serta Hafizatuz Zakiyah Arifin (3, 5) itu.