Tahukah kamu bahwa ternyata membangun website bisa dilakukan secara praktis. Kamu yang sama sekali belum pernah membaca wawasan tentang membuat web secara mendalam mungkin cenderung memiliki bayangan bahwa situs web selalu dibuat dari barisan coding yang njelimet dan sulit dipahami oleh para web programmer.
Namun itu salah, sekarang ini ada cara mudah untuk mendapatkan struktur web tanpa perlu menciptakan sendiri sistemnya mulai dari akar. Caranya adalah dengan menggunakan CMS alias Content Managent System.
Pengertian CMS
Content Management System dapat diartikan sebagai program atau software yang fungsinya untuk menata, mengubah, menambahkan, dan mengatur konten atau isi dari sebuah website.
Pada pengaplikasiaannya CMS akan tersusun dari dua unsur yaitu, CMA ( Content Management Application) dan CDA ( Content Delivery Application).
CMA ialah sejenis aplikasi (mencakup keseluruhan elemen web) yang bisa dipakai untuk mempermudah pengelolaan website. Sedangkan CDA lebih kepada sebuah sistem yang selalu mengupdate pembaruan website dari si Pengelola web.
Sebenarnya saat ini saat kamu memesan web dari
jasa pembuatan website mereka akan memanfaatkan penggunaan CMS. Maka di luar sana kebanyakan akan kamu temukan situs web bisa siap dioperasikan dalam waktu singkat.
Tapi tetap kamu bisa mendapatkan web yang mulai dari aspek fundamental hingga pelengkapnya pure dibangun oleh programmer dari penyedia jasa tersebut.
CMS kini marak digunakan karena itulah kamu dapat memperoleh website dengan harga pembuatan yang sangat terjangkau.
Sebagai wawasan baru untuk kamu yang mungkin belum tahu, CMS sendiri ada berbagai macam jenis. Kurang lebih jenis – jenisnya tersebut bisa kamu cari tahu di bawah ini.
Jenis – Jenis CMS
1. Wordpress
Inilah perangkat lunak sistem managemen konten paling populer dan mudah digunakan. Hadir dengan bahasa pemrograman PHP dan dilengkapi MySQL untuk urusan database, Wordpress sejak awal kemunculannya selalu konsisten menawarkan aneka macam keunggulan. Salah satu kelebihannya yang bisa kita nikmati adalah melimpahnya pilihan template yang bisa kita terapkan pada website.
Baik premium maupun gratisan, tema – tema yang tersedia terlihat sangat bagus serta tergolong ramah. Baik dalam hal flesibilitas terhadap layar pengguna maupun terhadap teknik optimasi search engine.
2. Joomla
CMS dengan jumlah pengguna terbanyak kedua bernama Joomla. Sama - sama memakai bahasa pemrograman PHP, sistem managemen konten yang satu ini cukup fleksibel dalam urusan database. Joomla memungkinkan kita untuk memanfaatkan MySQL, SQLite, MariaDB, PostgreeSQL.
Joomla diminati karena kelebihan sifat Open Source-nya. Dengan demikian maka setiap penggunanya bebas mengembangkan CMS ini tanpa mengkhawatirkan lisensi. Istilah lisensi untuk CMS adalah GPL (General Public Licence) Joomla memungkinkan kamu untuk bereksplorasi dan membangun website sekompleks mungkin.
3. Drupal
Sebelas – duabelas dengan Joomla, CMS Drupal juga mengusung lisensi GPL. Jadi ketika kamu menggunakannya berarti kamu adalah seorang pengembang. Namun kamu bisa menemukan versi – versi tebaiknya dari forum atau komunitas pengembangnya.
Kelebihan tersendiri dari Drupal sangat ringan untuk digunakan. Bahkan master file untuk menginstal CMS ini hanya sebesar 1 Mb-an saja. PHP juga dipilih menyusun script programnya, sedangkan basis data juga masih berpihak pada MySQL.
Sebetulnya masih ada banyak lagi jenis Content Management System lainnya. Terutama yang sifatnya open source. Namun paling tidak tiga CMS inilah yang patut kamu kenali supaya kamu bisa mengerti bagaimana membuat website yang hemat secara waktu dan biaya.