Sumbatan cairan tersebut
dapat menghalangi sel telur bertemu sperma sehingga pembuahan tidak dapat terjadi, atau menghalangi zigot (hasil pembuahan) untuk turun ke rahim sehingga kehamilan tidak dapat terjadi. Dari dua pasang pipa tuba fallopi, biasanya hanya salah satu sisi saja yang melepaskan sel telur. Maka sebenarnya jika sumbatan hanya ada pada satu pipa, kehamilan masih mungkin untuk terjadi dari pipa yang tidak mengalami sumbatan. Namun, bukan berarti kehamilan tersebut tanpa risiko dan komplikasi.
Hydrosalphinx tetap dapat menyebabkan gangguan kehamilan, karena cairan yang menyumbat bisa merembes hingga ke dalam rahim dan menyulitkan proses penempelan zigot alias proses implantasi. Bila hidrosalpinx tidak diangkat dan hanya dihilangkan sumbatannya, biasanya akan kambuh kembali dan bisa menyebabkan terjadinya kehamilan di luar kandungan.
Berbagai hal yang dapat menyebabkan hydrosalphinx, bisa jadi oleh:
- Infeksi menular seksual
- Penyakit radang panggul (PID)
- Dampak dari radang usus buntu yang pecah
- Efek samping dari pembedahan pada area perut
- Pertumbuhan jaringan akibat endometriosis yang memicu iritasi pada tuba falopi.
Penyebab hidrosalphinx tidak hanya berakar dari masalah organ reproduksi saja. Infeksi atau peradangan yang terjadi pada organ lain yang berdekatan dengan organ reproduksi atau di sekitar area panggul bisa ikut mengganggu fungsi tuba fallopi untuk membantu proses kehamilan.
https://lnkd.in/fA9vmx2