View Single Post
Old 21st February 2019, 11:09 PM  
Sek Des
 
Join Date: 23 Oct 2017
Userid: 6596
Posts: 232
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Analis: Menarik untuk disimak, Mengenai tiga perusahaan yang akan IPO

Pada semester I-2019 ada tiga perusahaan yang akan melantai di bursa dengan melalui sistem penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) . Ke-3 perusahaan itu merupakan PT Arkha Jayanti Persada Tbk, PT Wahana Interfood Nusantara, serta PT Pelabuhan Tanjung Priok, anak PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) . Analis memandang, gagasan ke-3 perusahaan itu buat kerjakan IPO menarik buat dilihat.
Baca Juga :*sistem operasi komputer

Berdasar pada laporan yang disatukan oleh Kontan. co. id, PT Arkha Jayanti Persada Tbk akan kerjakan pencatatan di Bursa Dampak pada 12 Maret 2019, PT Wahana Interfood Nusantara pada 20 Maret 2019, serta PT Pelabuhan Tanjung Priok pada Mei 2019.


BACA JUGA
Arkha Jayanti Persada incar penjualan Rp 220, 96 miliar tahun ini

Baca referensi OSO Sekuritas untuk gagasan IPO tiga perusahaan di semester I 2019

Incar dana fresh Rp 150 miliar, Arkha Jayanti Persada akan IPO pada Maret

Wahana Interfood Nusantara pastikan harga IPO sebesar Rp 178-Rp 198 per saham

Buat PT Arkha Jayanti Persada Tbk akan kerjakan waktu penawaran awal pada 18 Februari-22 Februari 2019 serta waktu penawaran umum IPO pada 4 Maret-6 Maret 2019. Sesaat Wahana Interfood Nusantara akan melakukan waktu penawaran awal pada 20 Februari sampai 26 Februari 2019 serta waktu penawaran umum pada 11 Maret sampai 13 Maret 2019.
Artikel Terkait :*laporan keuangan perusahaan manufaktur

Mengenai waktu penawaran awal akan dikerjakan pada 20 Februari sampai 26 Februari 2019 serta waktu penawaran umum dilangsungkan pada 11 Maret hinga 13 Maret 2019. Idenya, pencatatan saham Wahana Interfood di bursa dampak dikerjakan pada 20 Maret 2019.

Arkha Jayanti Persada tawarkan sekitar 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sama dengan 25% dari modal di letakkan serta disetor penuh dalam perseroan selesai penawaran umum. Perusahaan memberi harga penawaran sebesar Rp 190-Rp 300 per saham hingga tujuan dana IPO sekitar Rp 150 miliar.

Sesaat PT Wahana Interfood akan melepas sekitar 168 juta saham baru sebagai saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlahnya saham yang dilepaskan ini sama dengan 33, 07% dari modal di letakkan serta disetor penuh Wahana Interfood.

Perusahaan memberi harga penawaran Rp 178-Rp 198 per saham. Karena itu, calon emiten ini punya harapan menyatukan dana IPO sebesar Rp 29, 90 miliar-Rp 33, 26 miliar.

Wahana Interfood akan juga menerbitkan sekitar 56 juta waran seri I yang bersama saham baru atau sama dengan 16, 47% dari keseluruhan jumlahnya saham di letakkan serta disetor penuh.

Waran seri I ini dikasihkan dengan cara gratis menjadi dorongan untuk beberapa pemegang saham baru yang namanya terdaftar dalam jadwal pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Dari dana yang terkumpul itu selesai dikurangi cost emisi dampak akan diperlukan kira-kira 23, 03% buat mengakuisisi tanah.

Kira-kira 15, 81% dari keseluruhan dana akan diperlukan menjadi pembayaran uang muka pada kontraktor buat bangun bangunan pabrik diatas tanah di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selanjutnya, sebagian besar dana, yaitu 61, 16%, akan diperlukan menjadi pembayaran uang muka pembelian tiga unit mesin baru buat produksi.

Perusahaan ke-3, PT Pelabuhan Tanjung Priok merencanakan akan melepas sebesar 30% saham kala IPO pada Mei 2019. Perusahaan membidik dana yang bisa terkumpul sebesar Rp 450 miliar.


Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji memiliki pendapat, IPO ke-3 perusahaan itu menarik buat dilihat. “Sejauh dana diperlukan buat ekspansi usaha, ini akan dipuji pemeran pasar. Umpamanya, Arkha kerjakan IPO buat menambah kemampuan esensial perusahaan, kelihatan dari 70% dana IPO akan diperlukan buat ekspansi usaha. Sesaat 30% diperlukan buat pembayaran utang dalam rencana menyehatkan keadaan keuangan perusahaan, ” papar Nafan pada Kontan. co. id, Rabu (20/2) .

Nafan memberi tambahan, dengan pertimbangkan indeks manufaktur yang umumnya pergerakannya relatif uptrend, ada menambahkan emiten di bagian manufaktur akan memberi prospek positif.

Berkaitan harga penawaran saham Arkha, Nafan menyampaikan, harga itu masihlah lumrah. “Yang terpenting tidaklah terlalu tinggi harga yang di tawarkan, ” ujarnya.

Nafan ikut memiliki pendapat hal sama untuk saham Wahana Interfood. “Masih lumrah, masihlah dapat di terima pasar, ” papar Nafan.

Buat gagasan IPO PT Pelabuhan Tanjung Priok, Nafan mengusik condong ada ketidaksesuaian pada kemampuan esensial serta harga pada saham-saham IPO BUMN (Tubuh Upaya Punya Negara) . “Ini yang butuh dilihat pemeran pasar. Mudah-mudahan harga saham yang di tawarkan juga tak kemahalan, ” katanya.

Walaupun begitu, Nafan memberi tambahan, kemampuan esensial emiten-emiten BUMN termasuk positif. “Menurut saya, prospek saham BUMN, termasuk juga PT Pelabuhan, konsisten menarik, ” katanya.
ciptarumah is offline   Reply With Quote