Pendiri Lippo Grup, Mochtar Riady mengemukakan di jaman digital seperti waktu ini, tehnologi berkembang dengan demikian cepat. Karena itu, tiap-tiap perusahaan mesti peka pada pergantian tehnologi. Jika tak peka, perusahaan mesti bersiap-siap buat alami kemunduran usaha.
" Jika satu perusahaan tak peka pada pergantian tehnologi, tak peka pada pergantian politik serta ekonomi, perusahaan itu dapat hilang. Jadi ini sangat utama untuk satu perusahaan atau bangsa, " kata Mochtar Riady di acara " CEO Power Breakfast " yang dikunjungi Beritasatu. com di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (27/2/2019) .
Baca Juga :*
pengertian stakeholder
Mochtar mengemukakan waktu ini sesungguhnya kita telah masuk pada jaman artificial intelligence (AI) serta big data miliki peranan yang sangat utama untuk perkembangan perusahaan dan negara. Bahkan juga, waktu ini kekayaan paling besar manusia bukan kembali sumber daya alam, tetapi data.
Dengan banyaknya masyarakat Indonesia seputar 260 juta yang terbagi dalam bermacam suku yang bermacam, Mochtar pun menyebutkan data yang dipunyai Indonesia sesungguhnya termasuk juga yang sangat kaya pada dunia, hingga khusus sekali buat manfaatkan data itu supaya Indonesia tak ketinggal dari negara lainnya. Hal sama mesti dikerjakan perusahaan jika tidak mau terbenam di dalam pertarungan dengan perusahaan tehnologi yang banyak menggunakan AI.
" Sejak mulai setahun lebih ini, saya senantiasa memikir 10 bidang usaha Lippo Grup ini segalanya yaitu bidang services. Bidang ini dia yang sangat enteng di pengaruhi oleh digital serta AI. Ada satu perusahaan di Amerika Serikat yang miliki 127 mal dengan nilai beberapa puluh miliar dolar, tetai belakangan ini ia tawarkan cuma satu miliar dolar. Beginilah nasib dari mal waktu ini, " kata Mochtar.
Lippo Grup waktu ini miliki 71 mal yang menyebar di seluruhnya Indonesia. Di dalam pertarungan dengan usaha digital, Mochtar senantiasa memikir bagaimana langkahnya supaya usaha Lippo Grup itu tak terdampak dari pergantian skema berbelanja warga di jaman digital. Kuncinya yaitu peka pada perubahan tehnologi yang cepat sekali.
" Kita menyaksikan Alibaba, Amazon, itu semua yaitu perusahaa raksasa yang waktu ini menukar toko retail tradisionil. Sebelum tahun 2000, pasar modal di Amerika Serikat yang terbesar yaitu Walmart, namun saat ini yang paling besar yaitu Amazon serta beberapa perusahaan tehnologi info, " kata Mochtar.
Dari 10 bidang usaha yang waktu ini dilakukan Lippo Grup, Mochtar mengemukakan banyaknya karyawan yang dipunyai seputar 120. 000 orang. Jika satu pegawai miliki empat bagian keluarga, karena itu ada 480. 000 manusia yang menggatungkan hidupnya pada usaha Lippo Grup. Karena itu, Mochtar senantiasa memperingatkan pada anak serta cucu-cucunya supaya senantiasa siaga serta tak bisa meleng dengan perubahan tehnologi. Jika tak siaga, hidup 480. 000 orang itu bisa menjadi taruhannya.
Lihat Juga :*
perkembangan teknologi informasi
" Saya cuma menginginkan supaya cucu-cucu saya dapat kerja lebih keras supaya Lippo Grup dapat selalu berkembang, hingga dapat memberi kehidupan yang lebih baik untuk pegawai serta anggota keluarganya, serta supaya perusahaan kita dapat selalu berkembang, hingga dapat membayar pajak yang semakin besar pada negara, " kata Mochtar.