View Single Post
Old 9th March 2019, 12:25 AM  
Sek. RT
 
Join Date: 5 Feb 2018
Userid: 6903
Posts: 38
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Kisah Pilu Hans Christian Andersen

Dongeng-dongeng Hans Christian Andersen terdaftar menjadi karya yg sangat banyak dialihkan selama peristiwa. Narasi seperti The Little Mermaid, serta Thumbelina sudah diketahui di seluruhnya dunia, baik oleh anak-anak ataupun orang dewasa.

Andersen memperkenalkan model menulis yg tdk biasa, dimana dia menampik ikuti struktur-struktur yg kaku, yg otomatis menghambat kebebasan dalam mengeksplorasi sifat tokoh yg dia perkenalkan.

Hans Andersen dilahirkan dalam suatu area kumuh di Denmark pada 1805. Dia ialah putra seseorang pembuat sepatu yg hidup dalam kemiskinan. Disaat berumur 14 tahun, Andersen pergi ke Copenhagen menjadi aktor, penari, serta vokalis.

Sesudah turut dalam kelompok-kelompok panggung, Andersen pada akhirnya tampil dalam suatu pertunjukan khusus di Royal Theater. Tapi sesudah suaranya mulai berganti, tak ada lagi yg menilainya menjadi aktor cilik, hingga dia hendak memutuskan berhenti sesaat dari dunia hiburan.

Andersen lalu menulis sejumlah naskah drama buat pertunjukan teater, namun segalanya tidak diterima. Semasa terjatuh itu, Andersen bersua dengan seseorang sutradara yg lihat talenta dalam dianya. Sang sutradara lantas pada akhirnya menyekolahkan Andersen ke suatu sekolah menengah supaya dia bisa semakin banyak belajar langkah menulis yg benar.

Ketentuan itu nyata-nyatanya membawa Andersen pada waktu hidup yg semakin lebih baik di hari esok. Mulai sejak tahun 1827, Andersen sudah diketahui di seluruhnya Eropa atas karya-karyanya, seperti puisi, naskah drama, novel, autobiografi, serta narasi pendek.

Pada karya-karya yg sempat dibuatnya, 168 dongengnya lah yg sangat sukses membawa namanya serta mengokohkan dianya menjadi salah satunya sastrawan sangat memiliki pengaruh dalam peristiwa.

Beberapa ratus dongeng itu dibikin oleh Andersen pada tahun 1835 hingga sampai 1872 (tiga tahun sebelum kematiannya) . Yg menarik dari dongeng Andersen ialah dia memakai banyak makna keseharian dari bahasa lisan buat tulisannya itu. Sudah pasti apakah yg dilaksanakan oleh Andersen sangatlah tdk biasa pada zamannya, hingga bisa dijelaskan jika Andersen adalah pelopor buat model tulisan semacam itu.

Dengan mengkombinasikan unsur dongeng yg imajinatif serta keadaan-keadaan umum dalam narasi rakyat di seluruhnya dunia, Andersen ingin menegaskan kisah-kisahnya bisa simpel di terima disaat dibaca dimana lantas.

Lepas dari keberhasilan besarnya, nyata-nyatanya Andersen yg peka masih tetap melihat dianya menjadi orang buangan yg tidak sukses. Kondisi itu terselip dalam sejumlah dongeng ciptaannya, serta menurut beberapa kritikus hal demikian lah yg malah kuatkan tiap-tiap cerita yg dibikin Andersen. Seperti perasaan dingin serta kesepian yg dirasa oleh “Gadis Korek Api” ketika malam Natal, barangkali pernah dihadapi sendiri oleh Andersen kala dia kecil.

Dongeng-dongeng disukai banyak orang Andersen, salah satunya “Gadis Korek Api”, “Ratu Salju”, “Baju Baru sang Kaisar”, “Sepatu Merah”, “The Nightiangle”, “Putri serta Kacang Polong”, “Thumbelina”, “The Tinderbox”, “Anak Itik yg Jelek Rupa”, serta “Little Mermaid”.

Sampai saat ini, karya-karya Andersen masih tetap senantiasa dibuat di seluruhnya dunia, baik berbentuk film, animasi, buku narasi, atau cerita drama.
carapanduan is offline   Reply With Quote