View Single Post
Old 21st April 2019, 02:23 PM  
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default MRT Jakarta Mungkin Tak Masalah dengan Penumpang yang Tak Membayar

PT MRT Jakarta, operator sistem kereta bawah tanah pertama di Indonesia, sedang merumuskan skema dengan pemerintah Jakarta untuk penumpang yang baik-baik saja yang menghindari membayar ongkos pulang pergi.

Menyusul peluncuran resmi MRT Jakarta bulan lalu, antusiasme tetap tinggi di antara warga untuk mencoba layanan, yang membentang 15,7 kilometer dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan ke lingkaran lalu lintas Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.

Namun, masuknya penumpang yang tidak terduga menyebabkan kesalahan dalam sistem tiket yang diaktifkan dengan keran, yang oleh perusahaan menyalahkan para penumpang yang tidak membayar ongkos penuh.

Sekretaris perusahaan MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan banyak penumpang yang mencoba MRT mengendarai rute dari Lebak Bulus ke Hotel Indonesia dan kembali lagi beberapa kali tanpa membayar ongkos tambahan dan mengikuti prosedur penyadapan yang tepat.

Ini menyebabkan kegagalan sistem di gerbang penyadapan, menghalangi penumpang untuk meninggalkan stasiun.

Seperti diberitakan, tarif MRT ditentukan oleh jarak dan berdasarkan stasiun di mana penumpang naik dan turun. Di bawah skema tersebut, penumpang membayar minimal Rp 3.000 (2 sen AS), yang kemudian naik Rp 1.000 per stasiun. Ini berarti bahwa tarif maksimum akan menjadi Rp 14.000 untuk penumpang yang melewati semua 13 stasiun.

MRT Jakarta memberikan diskon 50 persen untuk seluruh bulan April.

Untuk mencegah gangguan dalam sistem pembayaran, Kamaluddin mengatakan perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah kota untuk menjatuhkan denda pada penumpang yang tidak masuk atau keluar sesuai.

"Kami masih dalam diskusi pada denda Rp 14.000," katanya, Kamis seperti dilansir wartakota.tribunnews.com.

Perusahaan juga berencana untuk mengenakan denda pada penumpang yang tidak turun di tujuan mereka menggunakan kartu sekali jalan.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sahbandar menyambut antusiasme para penumpang.

“Kami membuka pintu bagi semua orang di Indonesia untuk mencoba MRT. Daripada pergi ke luar negeri untuk mencoba MRT, pergi saja ke Jakarta, ”katanya pada hari Jumat seperti dilansir kompas.com.

Meski begitu, ia mendesak penumpang untuk mengikuti peraturan tiket untuk menikmati layanan sepenuhnya. William mengatakan seorang penumpang yang gagal mengikuti prosedur tiket dapat merusak pengalaman bagi para komuter lain, karena setiap kali gerbang penyadapan tidak dapat membaca kartu, maka perlu diatur ulang.

*"Sistem dapat memecah semakin banyak menemukan kesalahan," katanya.
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote