Bulu-bulu halus yang tumbuh di dalam hidung Anda terdiri atas mikroskopik dan
vibrassae yang berperan sebagai penyaring kotoran hingga lendir berbahaya. Sejumlah penelitian pun menyebutkan kurangnya ketebalan bulu hidung berpengaruh pada peningkatan risiko asma hingga rhinitis musiman. Kemudian, di sekitar mulut dan hidung ada sebuah area bernama danger triangle yang terhubung langsung ke otak. Jaraknya yang dekat dan berkaitan akan memudahkan bakteri dan kuman berbahaya masuk ke jaringan.
Dengan kata lain, mencabut bulu hidung secara tak langsung menaikkan risiko infeksi mematikan seperti abses otak hingga meningitis. Walau kemungkinan tersebut lebih besar terjadi pada orang-orang yang mempunyai sistem imun rendah, tetapi Anda tetap harus berhati-hati. Pasalnya, masih ada sejumlah efek samping yang dapat Anda rasakan seperti mudah mimisan sampai pendarahan di hidung.