Iran mengubah taktik, destinasi ekspor minyak
Berdasarkan Iran Daily yang mengutip kantor berita ILNA, negara Republik Islam tersebut telah mengubah taktik dan destinasi pengiriman ekspor minyak setelah penerapan kembali sanksi AS. Para analis meyakini bahwa Kementerian Minyak Iran telah memutuskan untuk mencari rute baru untuk ekspor minyak. Taktik baru atau destinasi belum diketahui.Saat ini, Iran terus mengekspor minyak dan produk minyak. Namun, para ahli mencatat bahwa volume komoditas yang dikirim berkurang secara signifikan dibandingkan pada bulan sebelumnya.Pada bulan Mei 2018, Amerika Serikat memberlakukan sanksi minyak terhadap Iran. Pada bulan November tahun lalu, AS memberikan keringanan untuk delapan negara dengan mengizinkan mereka untuk mengimpor untuk sementara sekitar 1 juta barel per hari dari Iran. Pembebasan tersebut berlaku hingga tanggal 2 Mei 2019. India, China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia dan Yunani merupakan negara yang dibebaskan dari sanksi tersebut. Bulan lalu, pihak berwenang AS menolak untuk memperpanjang keringanan. Gedung Putih meyakini bahwa Arab Saudi dan negara OPEC lainnya akan memastikan bahwa pasar minyak dipasok penuh.Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan bahwa ekspor minyak Iran menurun pada bulan April 2019, menjadi 1,1 juta barel per hari, sementara kondensat menurun hingga 1,3 juta barel per hari. Berdasarkan data awal untuk bulan Mei tahun ini, pengiriman minyak dari Republik Islam tersebut menurun hingga sekitar 475.000 barel per hari, dengan destinasi akhir yang belum diketahui, jelas pihak IEA.