
Huawei mendukung Apple
Ren Zhengfei, CEO dan pendiri perusahaan teknologi China, Huawei, meminta berwenang Amerika untuk tidak melarang produk Apple di China.Pada tanggal 16 Mei 2019, Departemen Kehakiman AS menempatkan Huawei Technologies Co. dalam daftar hitam yang menyebutnya tidak dapat dipercaya dalam hal keamanan informasi. Google berhenti bekerja sama dengan perusahaan China ini setelah keputusan tersebut mulai berlaku. Mitra utama AS lainnya dari Huawei termasuk pembuat chip Intel, Qualcomm, Broadcom, dan Xilinx juga memutuskan hubungan dengan perusahaan ini.Dengan latar belakang ini, para ahli memperkirakan China akan menjatuhkan sanksi pada Apple sebagai tanggapan atas tindakan AS. Analis di Goldman Sachs mencatat skenario seperti itu dapat menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan hingga 30 persen.Pekan lalu, Departemen Kehakiman AS memberikan lisensi bisnis 90 hari kepada Huawei. Pada saat yang sama, Presiden Amerika Donald Trump mengatakan bahwa perusahaan dapat menjadi bagian dari kesepakatan perdagangan antara dua negara di masa depan. Namun, Ren Zhengfei menekankan bahwa skenario ini diragukan.Sejumlah analis Amerika mengatakan sanksi terhadap Huawei tampak seperti deklarasi perang ke China. Para ahli memperingatkan tindakan seperti itu dapat menunda peluncuran global jaringan 5G untuk waktu yang lama.Huawei adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat ponsel pintar terbesar kedua. Perusahaan ini adalah satu-satunya perusahaan China yang menghasilkan uang lebih banyak di luar negeri daripada di pasar domestik, para ahli menekankan.