Anak Bunda sudah hampir berusia 2 tahun? Bunda harus pastikan tumbuh kembang sang buah hati baik ya. Bunda perlu tahu tahap perkembangan anak, mulai kecil, balita, hingga dewasa nanti. Dengan demikian, Anda bisa menilai sendiri apakah perkembangan sang buah hati sudah sesuai dengan yang seharusnya atau tidak.
Yang pasti, ketika anak hampir berusia 2 tahun, ada-ada saja lho hal aneh yang terjadi. Jika sekarang Bunda lebih tenang dan bisa bersantai, Bunda akan sedikit kerepotan nantinya.
Kok bisa? Tentu saja bisa. Untuk lebih jelasnya, baca dulu penjelasan berikut ini.
Apa Saja Tantangan yang Bakal Bunda Hadapi?
Ada yang blang tantangan terberat itu ketika masa pemberian ASI eksklusif. Memang itu benar. Pada masa 6 bulan pertama, banyak sekali masalah yang terjadi. Misalnya saja ASI yang susah keluar, kurang sabar dalam pemberian ASI, atau anak sering sekali sakit. Setelah masa itu terlewati, apalagi jika Bunda berhasil memberikan ASI eksklusif, rasanya pasti lega.
Saat balita 1 tahun, bisa dikatakan Bunda lebih tenang. Pada saat itu, anak sudah bisa belajar bergerak sendiri. Ia tidak lagi hanya minum ASI melainkan juga sudah makan makanan seperti nasi, bubur, buah-buahan, serta sayur-sayuran.
Fase perkembangan anak selanjutnya adalah ketika ia berusia 2 tahun. Ada yang beda lho Bunda. Yang pasti, Bunda siap saja untuk sedikit kerepotan.
Proses Menyapih
Bunda harus ingat usia 2 tahun merupakan saat di mana Bunda harus menyapih sang buah hati. Anak sebaiknya berhenti diberi ASI. Jika Bunda masih terus menerus memberikan ASI, maka semakin sulit Bunda menghentikan pemberian ASI tersebut.
Maka dari itu, ketika usia anak hampir mencapai 2 tahun, Bunda seharusnya sudah mulai melakukan tahap-tahap untuk menyapih. Bunda harus belajar apa itu yang disebut dengan weaning with love. Dalam Bahasa Indonesia artinya menyapih dengan cinta. Ini proses menyapih tanpa menyakit.
Bunda pasti tahu kan banyak ibu yang menyapih dengan cara sedikit paksaan. Contohnya saja mengolesi puting dengan daun pahit atau balsem. Dengan tujuan anak tidak lagi mau minum ASI.
Apakah itu cara yang efektif? Selama ini memang banyak yang menerapkan cara tersebut. Akan tetapi, cara paksaan seperti itu tidak disarankan. Sebaiknya Bunda terapkan cara menyapih dengan cinta. Ada tahap-tahap yang harus Bunda pelajari.
Memang tidak mudah. Namun, jika Bunda berhasil menerapkan cara ini, Bunda memastikan
tahap perkembangan anak terlewati dengan baik. Jalinan antara Bunda dan anak semakin kuat. Kenapa? Karena ketika Bunda bisa menyapih tanpa membuat anak menangis, itu artinya Bunda berhasil berkomunikasi dengan sang buah hati. Dan ini menjadi tanda bahwa jalinan kasih antara Bunda dan anak sudah sangat kuat.
Apakah Bunda tidak ingin merasakan hal tersebut?
Perkembangan Kemampuan Berbicara Anak
Kapan anak belajar bicara? Sebenarnya, anak sudah mulai belajar bicara ketika usia 1,5 tahun. Rata-rata, di usia tersebut, anak sudah bisa mengucapkan satu atau dua patah kata.
Namun, jika Bunda tanya kapan perkembangan proses belajar anak terlihat signifikan, jawabannya ketika anak usia 2 tahun. Makanya, banyak orang tua yang khawatir ketika anaknya sudah berusia 2 tahun tapi belum bisa bicara.
Jika itu yang terjadi, ada kemungkinan Bunda yang salah. Para pakar perkembangan anak mengatakan salah satu yang mempengaruhi perkembangan bicara anak itu lingkungan. Sementara itu, Bunda bagian dari lingkungan yang sang buah hati. Makanya, ketika anak terlambat bicara, menurut pakar perkembangan anak, ada kemungkinan Bunda melakukan kesalahan.
Apakah selama ini Bunda sudah sering mengajak anak berbicara? Seberapa intens Bunda berbicara dengan sang buah hati?
Namun, tentu saja bukan hanya satu faktor itu saja yang menyebabkan anak terlambat bicara. Ada faktor lain juga seperti kebutuhan nutrisi, perkembangan otak anak, dan lain sebagainya.
Lebih Aktif
Sudah merasa lelah mengurus anak balita 1 tahun? Akan lebih melelahkan lagi ketika usia sang buah hati nanti mencapai 2 tahun. Mengapa? Karena saat itulah anak sudah bisa berjalan. Ditambah lagi dengan curiosity atau rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal yang baru, Bunda harus terus waspada.
Emosi yang Berbeda
Jika selama ini anak hanya bisa menangis saat sedih dan tertawa saat bahagia, anak usia 2 tahun sudah bisa mengungkapkan emosi lainnya. Ia sudah bisa merasa jengkel, marah, kecewa, dan lain sebagainya.
3 Tips Penting Merawat Anak Usia 2 Tahun
Saat tahap perkembangan anak sudah mencapai 2 tahun, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan. Yang pertama, selalu ajarkan hal yang baru. Biarkan anak melihat dan bertemu dengan benda baru. Ajaklah anak keluar rumah, setidaknya ketika weekend. Ajak anak bermain di teman yang berbeda.
Yang kedua, ajarkan berinteraksi dengan orang lain. Apakah selama ini Bunda hanya membiarkan anak bermain dengan orang-orang di dalam rumah? Saat usianya mencpai 2 tahun, perkenalkan dengan tetangga atau teman-teman seusia anak Anda. Biarkan anak terbiasa berinteraksi dengan orang lain. Ini penting agar anak tidak lagi takut bertemu dengan orang baru.
Yang ketiga, perhatikan kecukupan gizi. Kenapa anak usia dua tahun harus disapih. Karena kebutuhan nutrisi anak tidak lagi cukup dengan hanya diberi ASI. Anak harus mendapatkan makanan yang bernutrisi tinggi. Ganti ASI dengan susu balita terbaik. Ini penting agar sang buah hati melewati tahap perkembangan anak secara optimal.