Saham tambang emas tetap melonjak
Menurut para ahli, perusahaan tambang emas besar akhirnya menunggu saat-saat indah mereka. Harga logam kuning baru-baru ini melonjak. Khususnya, emas masih memegang posisinya. Emas sekali lagi menjadi pemimpin pasar, ujar para analis.Karena kenaikan harga emas, harga saham ETF iShares MSCI Global Gold Miners, yang paling mencerminkan situasi di sektor ini, naik ke level tertinggi dalam tiga tahun. Sejak akhir Mei 2019, sahamnya telah mencapai pertumbuhan yang mengesankan sebesar 28 persen.Tingginya popularitas logam mulia di kalangan investor global dianggap para ahli sebagai salah satu penyebab pertumbuhan tersebut. Emas adalah investasi langsung yang sangat tergantung pada kebijakan moneter regulator terkemuka, permintaan logam mulia, dan kebijakan manajemen aset bank sentral. Pada saat yang sama, perusahaan pertambangan besar bergantung pada risiko operasional dan manajemen mereka sendiri, serta risiko politik. Acacia Mining adalah salah satu perusahaan penambang emas yang menghadapi kesulitan tersebut. Pada 2010, perusahan tersebut terpisah dari Barrick Gold, penambang emas terbesar. Fasilitasnya terutama terletak di Tanzania, Afrika Timur. Namun, karena perselisihan dengan pemerintah negara tersebut, Acacia Mining gagal mengatur ekspor emas dari perusahaannya.Mencoba memecahkan masalah tersebut, Barrick Gold mengusulkan pembelian saham Acacia Mining dan bahkan mencoba mencapai kesepakatan dengan pemerintah Tanzania. Sayangnya, semua upaya itu tidak berhasil. Kemudian, manajemen Acacia menuduh perusahaan induknya menciptakan kesulitan dalam negosiasi dan mencoba membeli aset Acacia Mining dengan harga murah. Akibatnya, harga saham Acacia Mining naik hanya 3 persen per tahun, sementara kenaikannya baru-baru ini sebesar 3,3 persen.Meski menghadapi kondisi geopolitik yang menantang, saham perusahaan lain, Harmony Gold Mining, yang beroperasi di Afrika Selatan, naik 25 persen. Menurut para ahli, ini terutama disebabkan oleh kebijakan manajemen yang baik. Demikian juga, meskipun ada insiden masa lalu dengan pemegang saham minoritas, saham perusahaan Rusia, yaitu Petropavlovsk dan Polymetal, masing-masing naik 56 persen dan 19 persen. Nilai keduanya menguat setelah komentar permusuhan keluar dari AS terhadap Rusia.Para ahli percaya meskipun ada kenaikan harga emas aktif, penambang besar harus siap terhadap pembalikkan yang tidak terduga. Situasi dapat berubah kapan saja, analis memperingatkan. Emas masih dianggap sebagai aset safe-haven, bukan saham perusahaan pertambangan yang memproduksinya.