View Single Post
Old 25th November 2019, 08:02 AM  
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Demo Kolombia Berlanjut, Presiden Tetapkan Jam Malam


Presiden Kolombia Ivan Duque baru-baru ini menggulirkan kebijakan jam malam di ibu kota negara, Bogota. Kebijakan tersebut dibuat usai kerusuhan massal yang terjadi sehari sebelumnya, yang membawa puluhan ribu demonstran turun ke jalan.

Jam malam yang ditetapkan Presiden Ivan Duque diberlakukan satu hari sejak 250 ribu orang turun ke jalan untuk memprotesnya. Aksi yang mulanya berlangsung damai, seketika berubah jadi lebih panas dan disertai kekerasan.

Sebanyak tiga orang dikabarkan meninggal dalam kerusuhan tersebut, dan penyebabnya masih dalam proses penyelidikan. Menteri Pertahanan Carlos Holmes Trujillo menuturkan, korban tewas semuanya berasal dari provinsi barat Valle del Cauca. Dua orang meninggal di Kota Buenaventura, saat segerombolan orang tengah menjarah pusat perbelanjaan.

“Lantaran tindakan kekerasan tersebut, petugas keamanan pergi untuk menghadapi peristiwa tersebut, sementara korban menjadi sasaran agresi kekerasan dengan melempar batu dan tongkat,” ungkap Trujillo, dilansir dari BBC, Sabtu (23/11).

Korban ketiga dilaporkan meninggal di Kota Candelaria.

Selain korban tewas, sebanyak 98 orang ditangkap. Pun, 122 warga sipil dan 151 anggota pasukan keamanan terluka.

“Satu hal adalah ekspresi damai melalui protes. Hal lain yang sangat berbeda adalah memanfaatkan protes untuk menabur kekacauan,” kata Duque, dikutip dari sumber serupa.

Dalam usaha meredam kemarahan, selain menetapkan kebijakan jam malam, Duque juga mengumumkan akan membuka dialog nasional di seluruh negeri pada pekan depan. Ini dilakukan demi menemukan solusi jangka menengah dan panjang untuk masalah yang sangat mengakar, termasuk ketidaksetaraan dan korupsi.

“Ruang untuk dialog ada,” katanya.

Demonstrasi yang melanda Kolombia memang dilatarbelakangi ketidakpuasan publik pada kepemimpinan Duque. Para siswa, guru, dan pengurus serikat pekerja berbaris di seluruh negeri memprotes segala sesuatu mulai dari ketidaksetaraan ekonomi hingga kekerasan terhadap para pemimpin sosial.

“Sudah waktunya,” kata Julio Contreras (23), seorang mahasiswa kedokteran.

“Tidak ada lagi yang sama – kebohongan, korupsi. Kami di sini untuk melakukan perlawanan,” imbuhnya.

The Sydney Morning Herald menyebutkan, protes di hari pertama, Kamis, sebagian besar berlangsung damai, tetapi menjelang sore berubah menjadi semakin panas. Ini dipicu oleh tindakan demonstran yang melemparkan batu ke arah polisi anti huru hara, yang dibalas dengan gas air mata. Kemudian, pengunjuk rasa mencoba memasuki gedung dan merobek sebagian kain hitam yang melindungi sebuah bangunan bersejarah di Plaza Bolivar yang ikonik.

Demonstrasi yang menghasilkan kerusuhan berkepanjangan seperti yang terlihat baru-baru ini di Bolivia, Chili, dan Ekuador, dilatarbelakangi hal yang nyaris sama, karena krisis kepercayaan dan ekonomi.

“Kita tidak berada dalam iklim pra-insureksi,” kata Yann Basset, seorang profesor di Universitas Rosario Bogota.

“Saya tidak yakin ada penolakan umum terhadap sistem politik.” lanjutnya.

Protes tetap mengirimkan pesan yang menggema kepada Duque, di mana ia sempat mengerahkan 170.000 petugas untuk menegakkan keamanan, menutup perbatasan, dan mendeportasi 24 warga Venezuela yang dituduh memasuki negara itu untuk memicu kerusuhan.

“Jika pemerintah tidak melakukan perubahan tahun depan akan sangat sulit,” kata Ariel Avila, wakil direktur Yayasan Perdamaian dan Rekonsiliasi.

Pemerintah Duque menghadapi serangkaian kemunduran yang memalukan. Menteri Pertahanan Guillermo Botero mengundurkan diri pada awal November setelah pengungkapan bahwa setidaknya delapan anak di bawah umur telah tewas dalam pengeboman yang menargetkan sekelompok kecil pembangkang.

Sekutu Duque, mantan presiden Alvaro Uribe, sedang diselidiki karena dugaan perusakan saksi. Sementara, Duque sendiri menuai kritik setelah mengangkat foto di Majelis Umum PBB yang katanya jadi bukti bahwa pemerintah sosialis di negara tetangga Venezuela menampung pemberontak Kolombia.

Demonstrasi yang terjadi di negeri itu ditopang pula oleh ketimpangan di bidang ekonomi. Menurut The Sydney Morning Herald, ekonomi Kolombia telah tumbuh pada tingkat yang lebih cepat tahun ini, tetapi negara itu masih memiliki salah satu tingkat ketimpangan tertinggi di Amerika Selatan. Hampir 11 persen dari populasi tidak memiliki pekerjaan – angka yang melonjak menjadi 17,5 persen untuk orang dewasa.

Tidak seperti protes terbaru lainnya, tidak ada satu peristiwa yang memicu demonstrasi, melainkan serangkaian keluhan yang sangat beragam yang sudah menumpuk banyak. Komentar dari para menteri kabinet tentang potensi reformasi keuangan telah menimbulkan kekhawatiran di antara anggota serikat tentang pensiun dan perbaikan aturan kerja, meskipun administrasi Duque menegaskan proposal seperti itu tidak ada.

Sekelompok mahasiswa menuduh pemerintah tidak sepenuhnya mematuhi janjinya untuk meningkatkan pendanaan pendidikan setelah gelombang protes tahun lalu. Duque telah meningkatkan anggaran pendidikan hingga mencapai level tertinggi dalam sejarah Kolombia, sementara aktivis mahasiswa berpendapat bahwa pendanaan pengetahuan masih kurang. Pemimpin mahasiswa Jose Cardenas mengatakan, para demonstran akan mengevaluasi tindakan apa yang mungkin mereka ambil di hari-hari mendatang untuk mengawal ini.

“Apa yang terjadi di Chili merupakan pesan kuat,” katanya.

Meskipun demikian, para analis ragu, protes Kolombia akan menyerupai demonstrasi massa di Chili dan di tempat lain.

Protes itu datang tepat sebelum libur dan tidak memiliki arah yang jelas. Yang lain menunjukkan, pemilih secara luas menolak partai pemerintah Kolombia dalam pemilihan baru-baru ini, sehingga berharap ada perubahan lewat partai-partai oposisi, yang sedang mengalami kebangkitan.

“Berbicara soal sistem di mana masih ada alternatif,” kata Basset. “Ini sangat berbeda.”

Sumber: https://www.matamatapolitik.com/demo-kolombia-berlanjut-presiden-tetapkan-jam-malam-news/
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote