Tiongkok tidak dapat menghapus USD dalam sistem keuangannya
Tiongkok telah menetapkan target mengurangi kebergantungannya pada dolar AS. Cadangan devisa telah mengalami diversifikasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir. Yang menarik, Bank Sentral Rakyat Tiongkok (PBoC) mengakui pengaruh kuat dolar AS dalam statusnya sebagai mata uang simpanan dunia di Tiongkok dan sistem-sistem keuangan di dunia. Otoritas moneter Tiongkok memulai perjalanan yang sulit setelah mengetahui adanya haluan yang serius. Kini, dolar AS masih mengambil bagian terbesar dalam cadangan devisa Tiongkok sebesar 59%. Bersamaan dengan itu, bank sentral telah meningkatkan skala kepemilikan mata uang negara lain dan emas. Menurut estimasi resmi, cadangan emas telah naik ke rekor tertinggi sebesar 1.959,5 ton. PBoC tidak melaporkan rincian portofolio devisanya, namun para pakar berasumsi bahwa regulator tersebut berinvestasi sebagian besar dalam pound sterling, euro dan secara mengejutkan yen sebagai pengganti dolar AS. Bahkan, yen disambut sebagai aset safe haven meskipun terdapat kegelisahan politik antara Tiongkok dan Jepang. Hal lainnya adalah kerentanan keuangan sektor korporat Tiongkok karena membengkaknya utang hingga mencapai hampir $500 juta. Perusahaan-perusahaan Tiongkok mungkin akan kesulitan membayarkan pinjaman mereka karena dolar AS menguat tajam terhadap yuan dalam periode perang dagang.