OPEC siap memotong produksi lebih dalam
Kini, karena situasi terbaru dalam pasar minyak, produsen-produsen besar minyak harus memangkas produksi mereka lebih jauh. Dilaporkan bahwa OPEC memutuskan untuk mengurangi ekstraksi minyak secara signifikan. Solusi lainnya untuk kartel ini adalah memperpanjang perjanjian yang ada untuk tiga bulan. Menurut estimasi awal, pembatasan produksi dapat meningkat hingga 400.000 barel per hari. Tamir Gadban, Menteri Perminyakan Irak, mengatakan bahwa angka ini dibahas dan ditetapkan sebagai hasil dari kajian yang seksama oleh para anggota OPEC. Kartel minyak tersebut siap untuk pemotongan produksi yang lebih dalam, meski pada jumlah yang lebih sedikit. Di bawah perjanjian saat ini, OPEC+ harus mengurangi produksi minyak hingga 1,2 juta barel per hari. Menurut OPEC, langkah tersebut dapat membuat pasar lebih ketat dan membantu menjaga pasokan pada level yang menguntungkan untuk para konsumen. Sebagian pakar mengharapkan Arab Saudi akan mengajak OPEC dan sekutunya untuk memperpanjang perjanjian hingga pertengahan 2020. Ini akan membantu Saudi Aramco, perusahaan minyak milik pemerintah, untuk melaksanakan IPO dengan sukses. Persyaratannya akan dibahas pada rapat OPEC+ selanjutnya pada 6 Desember. Menurut penasihat minyak Arab Saudi, kerajaan tersebut membutuhkan harga minyak yang stabil tidak kurang dari $60 per barel. Sebagai hasil dari merosotnya harga, para investor nasional yang terlibat dalam IPO Saudi Aramco dapat menghadapi risiko keuangan ganda. Selain itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memberikan ancaman pada pasar minyak. Namun, para produsen minyak di Timur Tengah dan Rusia dapat berkompromi jika OPEC berhasil memperpanjang perjanjian. Saat ini, arab Saudi siap mengurangi produksinya sendiri hingga batas maksimum karena potensi penurunan permintaan di tahun depan. Namun, ini mungkin dilakukan jika para anggota OPEC+ menghentikan kewajiban mereka.