Kuba menyerah melawan dolar AS
Kuba telah lama berusaha membatasi sirkulasi dolar yang lebih luas di negara itu. Pemerintah negara itu bahkan telah menerapkan beberapa langkah untuk mencapai tujuan ini. Namun, langkah ini tidak luput dari perhatian pemerintah AS. Di dunia modern di mana ekonomi saling terhubung baik secara politik maupun ekonomi, tindakan seperti itu selalu ada harganya.
Dalam upaya untuk membatasi peredaran dolar, pihak berwenang Kuba telah menetapkan pungutan 10% pada operasi pertukaran dolar di semua bank di negara itu. Langkah ini seharusnya membuat mata uang lokal lebih luas dan mengurangi penggunaan greenback untuk warga lokal dan wisatawan. Namun, meskipun memiliki komisi tinggi, pemerintah gagal untuk melepaskan dolar AS baik untuk penduduk lokal maupun wisatawan. Anehnya, ternyata, politisi Kuba juga lebih menyukai dolar AS daripada mata uang lokal. Menurut laporan, penghematan pejabat Kuba yang disimpan di bank asing adalah dalam dolar. Dengan krisis coronavirus di ambang pintu, otoritas lokal menjadi kurang bermusuhan dengan mata uang AS. Negara ini juga mengalami kesulitan di tengah-tengah virus dan sekarang saatnya untuk melihat hal-hal yang lebih realistis. Alejandro Gil, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi dan Perencanaan, mengakui pentingnya dolar AS dalam perekonomian lokal. Untuk alasan ini, negara akan menghilangkan pungutan 10% pada dolar AS.
Selain itu, pemerintah Kuba telah meminta UNO untuk mencabut sanksi terhadap negara setidaknya untuk periode pandemi coronavirus.
Diterbitkan 31 Juli 2020
© InstaForex Group