Apabila perjuangan tuntutan reformasi hanya semata memberi peluang pada lembaga legislatif untuk lebih produktif melahirkan undang-undang, merevisi, atau bahkan menghapuskan undangĀ*undang yang dianggap tidak sesuai zaman sebagai awal melakukan reformasi di bidang politik, maka tolok ukur keberhasilan suatu gerakan reformasi kerap menjadi pertanyaan.
|