Dollar Turun, Resiko Kekhawatiran Covid-19 Baru
Dolar sedikit melemah pada Senin pagi di Asia. Namun, mata uang AS menahan diri terhadap mata uang berisiko karena kekhawatiran baru COVID-19 dan data ekonomi Eropa yang lemah, yang pada gilirannya meregangkan posisi jual dolar karena investor beralih ke aset safe-haven.
Taruhan terhadap dolar telah menjadi terlalu padat, dengan data AS yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa posisi pendek dolar bersih naik ke level tertinggi sejak Mei 2011.
Indeks Dolar AS yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya beringsut turun 0,10% ke 90,118 oleh 23:48 ET (04:48 GMT).
Pasangan USD / JPY turun tipis 0,02% menjadi 103,75.
Pasangan AUD / USD naik 0,29% menjadi 0,7738. Pasangan NZD / USD naik 0,32% menjadi 0,7207, dengan Selandia Baru menyelidiki kasus COVID-19 domestik pertamanya dalam beberapa bulan.
Pasangan USD / CNY turun tipis 0,08% menjadi 6,4757.
Pasangan GBP / USD naik tipis 0,17% menjadi 1,3708. Data dari Inggris juga menunjukkan bahwa penjualan ritel tumbuh 0,3% bulan ke bulan di bulan Desember. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan pada hari Jumat bahwa varian B117 dari COVID-19 bisa menjadi 30% lebih mematikan, menambahkan bahwa pembatasan perjalanan yang lebih ketat dan tindakan penguncian yang berkelanjutan sementara tingkat infeksi tetap "sangat tinggi" dapat dimungkinkan.
Ulasan selengkapnya
di sini