Dolar AS Dalam Posisi Defensif Karena Imbal Hasil AS Tergelincir
Dolar melemah ke level terendah dua minggu terhadap sekeranjang mata uang pada hari Rabu setelah imbal hasil obligasi AS turun karena para pedagang membatalkan ekspektasi agresif bahwa Federal Reserve akan memperketat kebijakannya lebih awal dari yang dijanjikan.
Indeks dolar berkubang di dekat dua minggu rendah 92,314, tergelincir lebih jauh dari tinggi lima bulan dari 93,439 set pada 31 Maret.
Euro menguat ke level tertinggi dua minggu di $ 1.18785 dan terakhir berada di $ 1.1871. Mata uang umum itu melonjak hampir satu pence terhadap pound Inggris semalam menjadi diperdagangkan pada 85,90 pence, kenaikan terbesar sejak 10 Desember.
Dolar berpindah tangan pada 109,77 yen, memperpanjang penurunannya dari level tertinggi satu tahun di 110,97 yang disentuh seminggu lalu.
Penurunan dolar terjadi karena investor mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka bahwa Federal Reserve akan memperketat kebijakannya lebih awal dari yang disarankan.
Pasar keuangan telah memperkirakan percepatan pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi dapat memaksa The Fed untuk membatalkan janjinya sebelumnya, dengan penetapan harga suku bunga berjangka dalam kenaikan suku bunga paling cepat akhir 2022 awal pekan ini.
Analisa selengkapnya
di sini