Dolar Naik, Investor Menunggu Panduan Tapering Fed Lebih Lanjut, Jelang Data AS
Dolar menguat pada Kamis pagi di Asia, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS perlahan tapi pasti akan bergerak menuju pembahasan kebijakan moneter yang lebih ketat.
Indeks Dolar AS yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya naik tipis 0,02% ke 90,0052 pada 11.40 WIB, melebihi angka 90.
Pasangan USD / JPY turun tipis 0,06% menjadi 109,07. Yen telah mencapai kisaran terketatnya terhadap dolar sejak Desember 2019 karena bereaksi terhadap pergerakan suku bunga AS, menurut RBC Capital Markets. Yield AS naik selama sesi sebelumnya, dengan benchmark Treasury 10-tahun naik 1,7 basis poin menjadi 1,5808%.
Pasangan AUD / USD turun tipis 0,01% menjadi 0,7738, karena negara bagian Victoria terpadat kedua di Australia memasuki penguncian selama seminggu untuk mengekang wabah COVID-19 terbaru.
Pasangan NZD / USD naik tipis 0,12% menjadi 0,7289. Investor masih mencerna keputusan kebijakan Reserve Bank of New Zealand, yang dijatuhkan pada hari Rabu. Keputusan tersebut memulihkan prospek suku bunga bank sentral dan suku bunga yang diproyeksikan naik dari 0,25% saat ini menjadi 0,49% pada September 2022 dan menjadi 1,78% pada Juni 2024.
Pasangan USD / CNY turun tipis 0,07% menjadi 6,3861. Hubungan AS-China berada di radar investor saat Perwakilan Dagang AS Katherine Tai dan Wakil Perdana Menteri China Liu He melakukan percakapan telepon pertama yang "jujur". Panggilan telepon itu adalah salah satu dari sedikit pertemuan tingkat atas antara kedua negara sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari 2021.
Pasangan GBP / USD naik tipis 0,01% menjadi 1,4116.
Ulasan selengkapnya
di sini