Peretas menyerang McDonald's di Taiwan dan Korea Selatan
Menurut The Wall Street Journal, mengutip sumber yang dapat dipercaya, McDonald's telah menjadi perusahaan lain yang terpengaruh oleh pelanggaran data. Perusahaan makanan cepat saji ternama itu menjadi korban serangan hacker yang berujung pada terbongkarnya data pribadi pelanggan di Taiwan dan Korea Selatan.
Akibatnya, peretas menerima akses ke email, alamat pengiriman, dan nomor telepon pelanggan rantai burger di Taiwan dan Korea Selatan. Pelanggaran data juga mempengaruhi operasi McDonald's di Amerika Serikat. Khususnya, informasi pribadi pelanggan Amerika tidak dicuri. Namun, peretas membobol sistem dan mengambil data restoran dan karyawan.
Manajemen divisi McDonald's yang berbasis di Taiwan dan Korea Selatan melaporkan serangan siber tersebut kepada pihak berwenang, kata The Wall Street Journal. Bahkan, badan pengatur siap untuk menghubungi klien dan karyawan yang data pribadinya telah dicuri. McDonald's berencana untuk memperingatkan karyawannya di Rusia dan Afrika Selatan tentang kemungkinan serangan dunia maya.
Rantai makanan cepat saji menekankan bahwa pelanggaran data tidak mempengaruhi operasi restoran McDonald's. Karena itu bukan serangan ransomware, tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada peretas oleh perusahaan burger terbesar di dunia.
Diterbitkan 01 Juli 2021
© Grup InstaForex