View Single Post
Old 20th July 2021, 09:44 PM  
Ketua RT
 
Join Date: 9 Apr 2021
Userid: 8687
Posts: 131
Real Name: mpmedianews
Likes: 0
Liked 1 Time in 1 Post
Default Saat dituduh Membunuh, Ini Tanggapan Facebook



Merahputih.com - Pasca berurusan dengan Trump, perusahaan teknologi jejaring sosial, Facebook mendapat ‘semprotan’ dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. ‘Semprotan’ itu berupa tuduhan pembunuhan kepada Facebook yang diduga mengizinkan misinformasi terkait vaksin COVID-19.

Pihak Facebook tidak tinggal diam saat mengetahui perusahaannya dituduh, sehingga mereka melawan balik pernyataan Biden.

Dilansir dari Reuters, berbagai informasi keliru (disinformasi) mengenai COVID-19 tersebar di platform media sosial, seperti Facebook, Twitter dan YouTube. Kemudian, sejumlah peneliti dan anggota dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, menuduh perusahaan rintisan Mark Zuckerberg gagal menjalankan peran sebagai polisi konten.

Peran polisi konten dilakukan Facebook guna mencegah konten-konten berbahaya, salah klaim terhadap vaksin COVID-19, dan menghadirkan informasi-informasi terpercaya tentang pandemi dan vaksinnya.

“Data menginfokan bahwa 85 persen pengguna Facebook domisili Amerika berkeinginan atau sudah divaksin COVID-19. Biden menetapkan tujuan bahwa 70 persen warga Amerika sudah menjalani vaksinasi pada 4 juli. Facebook bukanlah alasan tujuan itu tidak tercapai,” ungkap wakil direktur Facebook Guy Risen kepada Reuters pada Minggu (18/7).

Layanan Facebook sudah menetapkan berbagai aturan guna mencegah klaim palsu COVID-19 dan vaksin beredar selama pandemi. Oleh karena itu, Facebook melakukan pembelaan terhadap sikap ‘keberatan’ Biden terkait disinformasi yang dituduhkan kepada jaringan media sosial tersebut. Sementara itu, belum ada tanggapan dari Twitter ataupun YouTube terkait tuduhan Biden.

Sebelumnya, Biden mengeluarkan tanggapan ‘mengejutkan’ terkait dampak media sosial dalam meluaskan informasi pandemi COVID-19, salah satunya Facebook.

“Mereka (media sosial) membunuh warga. Simak, satu-satunya pandemi yang kita hadapi adalah orang-orang yang belum divaksinasi. Dan media sosial membunuh warga,” ungkap Biden saat wawancara pada Jumat (16/7). Dikutip dari sumber Reuters.

Pembelaan Facebook dari pernyataan ‘keberatan’ Biden disampaikan via cicitan Twitter @Reuters pada 18 Juli 2021. Cicitan itu disukai 129 suka dan cicit ulang 39 kali, tapi komentarnya tak lepas dari ketidakpuasan pengguna pada Facebook.

Sementara itu, salah satu varian COVID-19, yaitu Delta, mulai mengacak-acak ‘garis pertahanan’ negeri Paman Sam. Lonjakan ‘maut’ di negara maju itu dikarenakan orang-orang yang belum menjalankan vaksinasi COVID-19.

Kasus pandemi COVID-19 di Negeri Paman Sam meningkat 70 persen pada minggu ke belakang, sedangkan kematian yang dialami meningkat sebesar 26 persen. Hal ini disebabkan penularan COVID-19 di beberapa negara bagian yang minim vaksinasi atau tingkat vaksinasinya rendah.

Sumber
mpmedianews is offline   Reply With Quote