View Single Post
Old 8th August 2021, 04:14 AM  
Sek Des
 
Join Date: 26 Jul 2021
Userid: 8797
Posts: 217
Real Name: merahputihcom
Likes: 5
Liked 7 Times in 7 Posts
Default Minta Maaf Merendah untuk Meroket di Tongkrongan



Merahputih.com - Terkadang berbincang sama teman saat curhat, ada saja topik pembahasan tiba-tiba berubah jadi deep talk. Di tongkrongan memang segala kegiatan apalagi obrolan memang susah ditebak.

Tongkrongan memang tempat orang mendadak bisa jujur, bisa dalam, bisa lepas, dan bebas. Tak bisa dipungkiri justru hal tersebut membuat orang jadi meski sudah besar, berjaya, kaya-raya, bahkan sukses, tetap tak bisa meninggalkan tongkrongan.

Yang paling ajaib, tongkrongan membuat orang keluar karakter aslinya. Mungkin seseorang bisa menjadi orang lain atau menutup identitas atau karakter aslinya, tapi di tongkrongan semua topeng akan terhempas.

Ketika nongkrong, ngobrol, bahkan sampai deep talk ada saja celetukan teman sebenarnya ingin merendah dengan embel-embel kata 'maaf' tapi justru untuk meroket.

"Maaf nih bukannya mau sombong. Gue emang enggak kerja kantoran, dandanan berantakan, tapi kan rekening gue gemuk". Meski mulanya minta maaf agar tidak sombong, namun ujungnya tetap menyombongkan isi rekening. Begitulah maaf merendah untuk meroket.

Mungkin sudah jadi kebiasan orang Indonesia tak mau terlihat atau terkesan sombong. Meski sebenarnya, sombong demi pembuktian sih enggak jadi masalah. Asalkan, kamu sombong dengan tidak mencela, mengecilkan, apalagi menuduh orang lain berbuat buruk. Sah-sah saja kok.

Hanya saja, di negara penuh ramah-tamah tersebut kesombongan memang berkonotasi buruk sehingga perlu jembatan 'merendah' di depan agar bisa 'meroket'.

Terkadang, enggak melulu merendah untuk meroket berkonotasi negatif. Kalau dibumbui canda tentu akan sangat lebih cair dan dapat diterima dengan baik.

"Ngapain sih mikirin omongan orang. Gue aja S-2 cum laude di bidang hukum, mohon maaf nih, bodo amat tuh sama omongan orang, kecuali klien. Hahahha". Tentu candaan tersebut termasuk merendah untuk meroket namun dibumbui candaan.

Biasanya omongan mengenai maaf merendah untuk meroket bertaut pencapaian berupa harta, benda, dan kebaikan. Sebelum sampai di titik mengeluarkan jurus maaf merendah untuk meroket dimulai terlebih dahulu dengan cerita kesusahan, kesedihan, dan perjuangan.

Cerita tentang perjuangan hidup mula-mula dikeluarkan untuk membandingkan kisah seseorang kemudian akan dipadu dengan minta maaf untuk meroket. "Dulu zaman kuliah mah gue tinggal satu kamar kecil berlima. Sempit. Tidur juga susah sampai rebutan oksigen". Setelah cerita kesusahan, biasanya dilanjut sama kebanggaannya. " Tapi, gue enggak pernah tuh minta tolong sama nyokap-bokap".

Setelah itu, jurus meroket diluncurkan. "Maaf bukan mau sombong. Sekarang gue bisa bantu biaya sekolah keponakan". Omongan tersebut biasanya membuat teman lain melongo. Entah lantaran takjub dengan perjuangannya, atau memang enggak ngerti tujuan omongannya.

Ada memang beberapa teman berpendapat, sebaik baiknya perbuatan tidak diberi tahu ke orang-orang. Ibarat tangan kanan memberi, tangan kiri tak n boleh tahu. Mungkin pada kasus merendah untuk meroket, tangan kiri pura-pura tidak tahu.

Selain di dalam perbincangan mendalam, jurus tersebut diterapkan jika seseorang sedang ditantang sesuatu. Misal, saat ditantang sparing game. Biasanya teman lain senang menantang dengan merendahkan.

Jiwa petarungnya kemudian tertantang. "Maaf nih bukan mau norak. Gue pernah tinggal sendirian tai bisa menang. Skill gue mah di atas rata-rata".

Bisa juga dalam hal skill bermusik di tongkrongan. Biasanya merendah untuk meroket karena ada perempuan cantik di sebelahanya.

“Sorry bukannya gue mau pamer skill.” ia bertanya tentang kunci gitar Pamungkas "To The Bone". Eh malah main dipetik, terus kunci miring, ditambah melodi sendiri di tengah.

Merendah untuk meninggi bisa jadi sebuah sikap akan kebanggaan dibungkus dengan rasa rendah hari. Sikap ini kerap dilakukan ketika sedang nongkrong bareng teman-teman. Dengan maksud memberi tahu ke orang-orang dengan membanggakan agar tidak terkesan congkak.

Kamu bisa mengira bagaimana tipikal orang sedang bersikap merendah untuk meroket dari percakapan mereka.

Paling menyebalkan bila merendah untuk meroket terjadi ketika teman saling serang pencapaian sampai teman-teman lain cuma menonton.

Perlu diperhatikan jangan sampai jurus merendah untuk meroket jadi ajang kesombongan dan membuat tongkrongan jadi kurang asyik.

Sumber
merahputih.com is offline   Reply With Quote