El Salvador menambang bitcoin dengan energi vulkanik
Menurut CNBC, El Salvador, negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui bitcoin, telah menambang 0.00599179 BTC dengan energi vulkanik.
CNBC menekankan bahwa El Salvador telah menambang 0.00599179 bitcoin, atau sekitar $269, dengan energi yang dimanfaatkan dari gunung berapi. Operasi ini dilakukan di sebuah pabrik energi, berbatasan dengan gunung berapi. Presiden Nayib Bukele bahkan memposting video teaser yang mencolok, yang mencakup bidikan kontainer pengiriman yang penuh dengan rig penambangan bitcoin dan mesin lainnya.
Bukele menunjukkan bahwa proyek ini masih merupakan pekerjaan yang sedang berlangsung dan mereka masih akan "menguji dan memasang" peralatan penambangan baru.
Pada Juni 2021, Presiden El Salvador ini mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan perusahan listrik panas bumi milik negara, LaGeo SA de CV akan "menempatkan rencana untuk menawarkan fasilitas bagi penambangan Bitcoin dengan sangat rendah, 100% bersih, 100% terbarui, 0 emisi energi dari gunung berapi. "Menurut data resmi, El Salvador memperoleh sekitar 25% energinya dari sumber panas bumi.
Penambangan cryptocurrency terlihat seperti sebuah industri berbahaya, merusak lingkungan. Perlu dicatat bahwa proses dari penciptaan bitcoin baru adalah aktivitas yang mengkonsumsi energo, namun memanfaatkan energi dari volkano bisa membuat perbedaan dramatis. "Sepenuhnya terbarui, sumber energi yang belum dimanfaatkan telah di kerjakan dengan seksama karena bitcoin," insinyur penambangan Brandon Arvanaghi mengatakan. "Bitcoin merupakan akselerator hebat terhadap perkembangan energi terbarui dalam sejarah."
Sebelumnya, Isaiah Douglas, seorang analis di CoinDesk, menyatakan bahwa penambangan bitcoin tidak menyebabkan kerusakan besar terhadap lingkungan. Menurutnya, sumber energi terbaru digunakan dalam produksi aset digital. Pada waktu yang sama, sebagian besar peserta di pasar crypto akan mengurangi jejak karbon mereka.
Diumumkan 14 October 2021
© InstaFintech Group