Perselisihan perikanan Prancis dengan Inggris semakin dalam
Sengketa penangkapan ikan di perairan Inggris terus berlanjut. Brexit adalah alasan untuk membalikkan kebijakan pemberian akses ke kapal UE untuk menangkap ikan di perairan teritorial Inggris. Selain itu, kebijakan baru ini tidak memuaskan bagi UE.
Prancis adalah yang pertama khawatir karena para nelayannya tidak dapat memasuki daerah penangkapan ikan tradisional. Sekarang Belgia, Irlandia, Spanyol, Belanda, Jerman, Siprus, Portugal, Denmark, Italia, Lithuania, Swedia, Malta dan Latvia telah mengambil sisi Prancis. Negara-negara tersebut sedang menyusun deklarasi bersama melawan Inggris. Dalam dokumen ini, akses tetap kapal penangkap ikan UE ke perairan teritorial Inggris akan menjadi persyaratan utama untuk negosiasi penangkapan ikan lebih lanjut. Otoritas UE memperingatkan bahwa kegagalan Inggris untuk memenuhinya dapat memperumit kerja sama industri dan menyebabkan konsekuensi negatif bagi industri perikanan Inggris di pasar UE.
Saat ini, pejabat Inggris menyatakan bahwa kapal asing harus memberikan bukti rekam jejak bekerja di perairan pesisir Inggris, termasuk data geolokasi, untuk menerima izin penangkapan ikan. Namun, otoritas Uni Eropa percaya bahwa persyaratan ini tidak diatur dalam Perjanjian Perdagangan dan Kerjasama. Menurut peraturan UE, nelayan tidak wajib memiliki dan memberikan data ini. Deklarasi tersebut akan menjadi tindakan solidaritas negara-negara nelayan Eropa dengan Prancis, menanggung beban masalah ini.
Diterbitkan 26 Oktober 2021
© InstaFintech Group