View Single Post
Old 17th November 2021, 01:53 PM  
Sek Des
 
Join Date: 26 Jul 2021
Userid: 8797
Posts: 217
Real Name: merahputihcom
Likes: 5
Liked 7 Times in 7 Posts
Default Memperingati Hari Pahlawan, Ismail Marzuki jadi Google Doodle



Merahputih.com - Ada yang istimewa pada Google Doodle hari ini. Mesin pencari itu memajang Ismail Marzuki, komponis sekaligus pahlawan nasional Indonesia. ismail Marzuki digambarkan lengkap dengan biola yang menjadi ciri khasnya dalam berbagai foto-foto yang terpublikasi.

Ismail Marzuki mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 2004. Komponis ini dilahirkan di Kwitang, Jakarta pada 11 Mei 1914.

Bapaknya Ismail bernama Marzuki, makanya dia mendapatkan nama belakangnya dari ayahnya itu. Ismail memiliki seorang istri yang bernama Eulis Zuraidah yang memberikannya satu anak bernama Rachmi Aziah. Sebagai musisi Ismail ternyata tak hanya menguasai instrumen gesek biola saja. Melainkan dia mampu memainkan delapan instrument lainnya. Seperti mandolin, gitar, harmonika, ukulele, akordeon, saksofon, dan piano.

Pada umur 17 tahun, dia memulai debutnya di bidang musik. Jejak karier awalnya itu ditandai dengan lagu yang dia gubah berjudul O Sarinah pada tahun 1931. Berlanjut kemudian pada tahun 1936, dia bergabung di orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saksofon dan harmonium pompa.



Ketika masa pendudukan Jepang, dia aktif dalam orkestra radio di Hozo Kanri Keyku, radio militer Jepang. Setelah pendudukan Jepang berakhir, Ismail tetap meneruskan siaran musiknya di RRI. Sayangnya ketika Belanda menguasai RRI, dia memutuskan keluar karena tidak ingin berkerja sama dengan Belanda.

Dalam karier bermusiknya di masa perjuangan itu, Ismail menggubah banyak lagu yang memperoleh popularitasnya di kalangan pribumi. Seperti Oh Sarinah (1931,) merupakan lagu ciptaan pertama dan syairnya menggunakan Bahasa Belanda. Keroncong Serenata (1931) yang dibawakan dalam genre musik keroncong. Roselani (1936) yang merupakan lagu dengan nuansa romantis alam Hawaii di Samudera Pasifik. Kasim Baba (1937) lagu yang mengambil latar belakang Hikayat 1001 Malam. Kemudian lagu Pulau Saweba, Di Tepi Laut dan Duduk Termenung, yang menjadi lagu yang masuk dalam film Terang Bulan.

Lagu ciptaan Ismail yang paling terkenal dan selalu terngiang di setiap benak orang Indonesia adalah Rayuan Pulau Kelapa bercerita tentang keindahan Indonesia. Pada era orde Baru, lagu ini menjadi lagu penutup pada siaran TVRI.

Pada tahun 1968 namanya diabadikan pada pusat kebudayaan dan kesenian di Cikini, Jakarta dengan nama Taman Ismail Marzuki (TIM). Ismail Marzuki meninggal dunia karena penyakit paru-paru pada 25 Mei 1958 di di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada usia 44 tahun.

Sumber
merahputih.com is offline   Reply With Quote