Utang pasar properti China dapat mempengaruhi seluruh dunia
China bisa menjadi penghambat pemulihan ekonomi global berikutnya. George Magnus, seorang associate di University of Oxford China Centre, menduga bahwa situasi saat ini di pasar properti China dapat menyebabkan terhentinya perekonomian dunia.
Sementara semua mata tertuju pada kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona, China mungkin menghadapi masalah serius lainnya. Dalam waktu dekat, ekonomi terbesar kedua di dunia itu mungkin akan memasuki krisis utang yang parah. Krisis yang kemungkinan akan berdampak pada perekonomian domestik dan global bisa jadi disebabkan oleh ulah salah satu pengembang China. Faktanya adalah bahwa waktu terus berjalan bagi Evergrande Group untuk membayar kembali $7,4 miliar obligasi yang akan jatuh tempo tahun depan. Perusahaan sebelumnya telah mengizinkan penundaan pembayaran dan bahkan menangguhkan perdagangan sahamnya. Ini berada di ambang default yang dapat mempengaruhi ekonomi global, pasar, dan sistem keuangan China secara negatif. Pemerintah setempat tidak ikut campur dalam urusan perusahaan, hanya meminta pendirinya Hui Ka Yan untuk menyelesaikan sendiri masalah utang.
Meskipun Evergrande menderita masalah keuangan yang serius, sejak 2009 pendirinya telah menerima pembayaran lebih dari $7 miliar. Menurut Bloomberg, Hui Ka Yan "mengerahkan sekitar $3,3 miliar untuk membeli saham perusahaan, obligasi, dan aset mewah." Dia juga membeli rumah besar, jet pribadi, dan kapal pesiar besar. "Aset mewah Hui saja bisa membantu menutupi lebih dari $400 juta kupon obligasi," tulis Bloomberg.
Diterbitkan 23 November 2021
© InstaFintech Group