Inspeksi mobil adalah proses pemeriksaan dan evaluasi kondisi suatu kendaraan bermotor, khususnya mobil, untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut berada dalam kondisi yang aman dan layak operasi.
Inspeksi mobil biasanya dilakukan secara rutin sebagai bagian dari perawatan preventif atau sebagai persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi atau izin tertentu.
Proses inspeksi mobil mencakup pemeriksaan berbagai komponen kendaraan, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
1. Mesin: Pemeriksaan kondisi mesin, sistem pembakaran, dan komponen-komponen terkait lainnya.
2. Sistem Kelistrikan: Pemeriksaan sistem kelistrikan kendaraan, termasuk lampu, klakson, sistem pengisian, dan sistem starter.
3. Sistem Kemudi dan Suspensi: Pemeriksaan sistem kemudi, suspensi, roda, dan ban.
4. Sistem Pengereman: Pemeriksaan sistem pengereman, termasuk rem depan dan belakang, serta sistem hidrolik atau sistem pengereman lainnya.
5. Sistem Bahan Bakar: Pemeriksaan sistem bahan bakar, termasuk tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, dan injektor.
6. Sistem Knalpot: Pemeriksaan sistem knalpot untuk memastikan bahwa emisi gas buang sesuai dengan standar lingkungan.
7. Kelistrikan dan Elektronika Kendaraan: Pemeriksaan sistem kontrol elektronik, sensor-sensor, dan komponen elektronika lainnya.
8. Struktur dan Karoseri: Pemeriksaan struktur kendaraan, termasuk kerangka, bodi, dan kelengkapan pelindung tabrakan.
9. Ban dan Roda: Pemeriksaan kondisi ban, termasuk tekanan udara, keausan, dan keseimbangan roda.
10. Perlengkapan Keselamatan: Pemeriksaan perlengkapan keselamatan, seperti sabuk pengaman, bantal udara (airbag), dan sistem keselamatan anak-anak.
Inspeksi mobil dilakukan oleh teknisi terlatih atau lembaga pemeriksa kendaraan yang memiliki pengetahuan tentang standar keamanan dan mekanika kendaraan bermotor.
Inspeksi yang rutin dan teratur dapat membantu mencegah potensi masalah teknis dan meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpang serta menjaga kinerja kendaraan.