USD/JPY: Yen Berhenti Menanti Keputusan Bank Sentral Jepang
Pada tahun 2024, yen telah terdepresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya. Grafik USD/JPY menunjukkan bahwa sejak hari perdagangan pertama bulan Januari, nilai tukar telah meningkat lebih dari 5%. Namun, sejak tanggal 18, terdapat jeda, dan mungkin akan terganggu hari ini atau besok karena pertemuan Bank Sentral Jepang, di mana komentar mengenai kebijakan moneter akan diberikan.
Menurut Reuters, para pedagang memperkirakan suku bunga tidak akan dinaikkan dan tetap berada di wilayah negatif. Perkiraan ini didasarkan pada komentar “damai” baru-baru ini dari Bank of Japan, ditambah dengan negara yang menghadapi ujian serius dalam bentuk gempa bumi di pantai barat.
Analisis teknikal USD/JPY hari ini menunjukkan bahwa pembeli mungkin telah kehilangan momentum karena harga mendekati level psikologis 150 yen per dolar. Dilihat dari bayangan atas yang panjang (ditunjukkan oleh panah) pada 19 Januari, kekuatan jual diaktifkan. Hal ini dapat disebabkan oleh aksi ambil untung oleh pembeli setelah reli di paruh pertama bulan Januari atau pembukaan posisi short baru.
Perhatikan zona resistensi penting (ditunjukkan dengan warna biru). Penembusan bearish terjadi di sekitar level 149.3, menegaskan dominasi bearish di akhir tahun sebelumnya. Ada kemungkinan bahwa dominasi ini akan bertahan, mendukung gagasan bahwa ketenangan saat ini mungkin terganggu dan menguntungkan penjual.
Perdagangkan valas global dengan
Broker Inovatif 2022*. Pilih dari 50+ pasar forex 24/5.
Buka akun FXOpen Anda sekarang atau
pelajari lebih lanjut tentang trading forex dengan FXOpen.
*
FXOpen International, broker ECN terbaik tahun 2022, menurut IAFT
Artikel ini hanya mewakili pendapat Perusahaan yang beroperasi di bawah merek FXOpen. Hal ini tidak dapat ditafsirkan sebagai tawaran, ajakan, atau rekomendasi sehubungan dengan produk dan layanan yang disediakan oleh Perusahaan yang beroperasi di bawah merek FXOpen, juga tidak dianggap sebagai nasihat keuangan.
Dapatkan ide perdgangan disini
Read more...