Tanaman teh (
Camellia sinensis) adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena daun-daunnya digunakan untuk membuat berbagai jenis teh. Agar menghasilkan daun berkualitas tinggi, pemeliharaan yang tepat sangat penting. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pemeliharaan tanaman teh:
1. Pemilihan Lokasi dan Kondisi Tanah
Tanaman teh tumbuh optimal di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 600–2000 meter di atas permukaan laut. Iklim yang sejuk, curah hujan yang cukup (2000–3000 mm per tahun), serta tanah yang subur dan berdrainase baik sangat mendukung pertumbuhan tanaman teh.
-
pH tanah: Idealnya berada di rentang 4,5–6,0.
-
Struktur tanah: Longgar dan kaya bahan organik.
2. Penanaman Bibit Teh
Bibit teh yang sehat harus dipilih dari varietas unggul. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam sekitar 1,2–1,5 meter untuk memberikan ruang pertumbuhan yang cukup. Penanaman dapat dilakukan di awal musim hujan untuk memanfaatkan kelembapan alami.
3. Pengairan
Meskipun tanaman teh membutuhkan curah hujan yang tinggi, pengairan tambahan diperlukan selama musim kering. Sistem irigasi tetes atau penyemprotan dapat digunakan untuk memastikan tanah tetap lembap tanpa tergenang air.
4. Pemupukan
Pemupukan rutin penting untuk mendukung pertumbuhan dan produksi daun teh. Gunakan kombinasi pupuk organik (kompos, pupuk kandang) dan pupuk anorganik.
-
Nitrogen (N): Meningkatkan pertumbuhan daun.
-
Fosfor (P): Mendukung pertumbuhan akar.
-
Kalium (K): Memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyakit.
Pupuk diberikan setiap 2–3 bulan, tergantung kebutuhan tanaman dan kesuburan tanah.
5. Pemangkasan (Pruning)
Pemangkasan dilakukan untuk mengatur tinggi tanaman, meningkatkan produksi daun, dan merangsang pertumbuhan tunas baru.
-
Pemangkasan bentuk: Dilakukan pada tanaman muda untuk membentuk struktur yang kuat.
-
Pemangkasan produksi: Dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas daun.
6. Pengendalian Gulma
Gulma dapat bersaing dengan tanaman teh untuk nutrisi dan air. Oleh karena itu, pembersihan gulma perlu dilakukan secara rutin. Gunakan metode manual atau penutup tanah (mulsa) untuk mencegah pertumbuhan gulma berlebih.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit dapat merusak tanaman teh, sehingga pengendalian harus dilakukan secara tepat.
-
Hama umum: Tungau, ulat daun, dan penggerek batang.
-
Penyakit umum: Jamur akar putih (*Rigidoporus lignosus*) dan bercak daun.
Gunakan pestisida alami atau kimia secara bijak, dan pastikan rotasi tanaman serta sanitasi kebun dilakukan untuk mencegah serangan.
8. Pemetikan Daun
Pemeliharaan rutin juga mencakup pemetikan daun teh. Pemetikan dilakukan pada daun muda (pucuk) karena memiliki kandungan senyawa aktif yang tinggi. Frekuensi pemetikan bervariasi, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan tanaman.
9. Peremajaan Tanaman
Tanaman teh yang sudah tua (lebih dari 50 tahun) biasanya mengalami penurunan produktivitas. Peremajaan dapat dilakukan dengan teknik pemangkasan dalam, penyambungan, atau menanam kembali bibit baru.
Kesimpulan
Pemeliharaan tanaman teh membutuhkan perhatian terhadap berbagai aspek, seperti pengairan, pemupukan, pengendalian hama, dan pemangkasan. Dengan pemeliharaan yang tepat, tanaman teh dapat menghasilkan daun berkualitas tinggi yang bernilai ekonomi. Pemeliharaan ini juga membantu mempertahankan keberlanjutan produksi teh untuk jangka panjang.
Referensi:
Cara Memelihara Tanaman Teh dengan Benar - Teh Villa Indonesia