View Single Post
Old 15th January 2014, 12:04 AM  
admin
Administrator
 
admin's Avatar
 
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
Default Re: Airlines and Airports News

http://indo-aviation.com/2014/01/10/...-bisa-ditutup/



Hatta Rajasa Sebut Merpati Masih Bisa Ditutup

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, penutupan maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines masih bisa saja terjadi, kendati keputusan ini masih menunggu menunggu rencana bisnis Merpati yang akan disampaikan oleh dewan direksi


“Saya ingin mendengar buisness plan Merpati seperti apa. Jadi wajar atau tidak, (utang) Rp 6,7 triliun itu digunakan untuk apa. Kalau masuk akal jalan, kalau tidak masuk akal tutup saja,” tandasnya seperti dilansir Suara Merdeka.

Nasib maskapai BUMN tersebut memang masih ada dalam pertimbangan pemerintah dan perlu diketahui, untuk menyelamatkan bisnisnya, Merpati dituntut membuat rencana bisnis (business plan) yang tepat.


Sayangnya, dewan direksi Merpati belum menyampaikan rencana bisnis terbarunya kepada Hatta Rajasa. “Belum disampaikan ke saya sampai saat ini,” ujarnya.


Dikatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan ada investor yang ingin bekerja sama dengan pihak Merpati.
“Mereka masih (beroperasi), Pak Menteri BUMN saya tanya, katanya mereka masih mau meminta apakah ada pihak ketiga yang mau bekerjasama. Karena sudah diisyaratkan oleh kita tidak ada dana tunai yang dialirkan oleh pemerintah (kepada Merpati),” tandasnya.


Foto: Andika Primasiwi / PhotoV2.com for Indo-Aviation.com

http://indo-aviation.com/2014/01/11/...bebani-negara/



Kementerian BUMN Ingin Merpati Tetap Hidup Tanpa Bebani Negara

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginginkan agar maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines tetap hidup dan mengudara di langit Indonesia, tetapi tanpa membebani keuangan negara. Berbagai langkah dipersiapkan oleh Kementerian BUMN untuk memperbaiki kondisi Merpati yang memiliki utang lebih dari Rp 6,5 triliun.
Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN Wahyu Hidayat mengatakan, beban utang yang sangat besar pada Merpati membuat perusahaan plat merah tersebut sangat memperihatinkan. “Kita sedang membenahi Merpati. Kita memikirkan jangka panjang bagaimana Merpati tetap survive, selamat tanpa membebani keuangan negara,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan, Kementerian BUMN juga akan meninjau ulang jajaran direksi Merpati yang ada saat ini. Peninjauan dilakukan sebagai kontrol pemerintah terhadap perusahaan. “Tiap kali ada rencana ganti. Kalau direksi tidak proven, tidak mencapai sesuatu, kita ganti,” ungkapnya lebih lanjut.
Menurut Wahyu, terdapat masalah lain yang menghinggapi Merpati, yaitu gaji karyawan yang belum dibayarkan. Kementerian BUMN menyerahkan tanggung jawab itu kepada perusahaan, tetapi Kementerian BUMN juga tidak tutup mata terhadap masalah ini.
Sementara itu, Wahyu juga mengatakan bahwa dua anak perusahaan Merpati, Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Catering Service (MCS), akan diserahkan kepada Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk menyehatkan anak usaha dari induknya. Kedua perusahaan ini akan dibesarkan usahanya karena memiliki prospek yang cukup menjanjikan.
Foto: Leonardo Kosasih/PhotoV2.com for Indo-Aviation.com
admin is offline   Reply With Quote