Setelah lama tidak berwisata, kali ini saya ingin mengajak forumker semua mengunjungi sebuah perkampungan wisata alam dan sejarah kanekes, sebuah tempat yang sangat cocok untuk forumker yang menyenangi wisata naik gunung dan back to nature.
Kanekes? mungkin nama tersebut belum cukup akrab di telinga forumker semua, bagaimana dengan baduy? ya, kanekes adalah nama asli dari suku baduy, konon katanya nama baduy berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Sedangkan orang "baduy" sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo.
Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung.
Untuk dapat berwisata ke Baduy, selain persiapan fisik, kita juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yang berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy. Paling tidak mematuhi peraturan yang dibuat Jaro (Kepala Desa) Kanekes.
Jika Anda berkunjung ke baduy, bersiaplah untuk back to nature. Di baduy, Anda akan menemui segudang larangan adat (pikukuh) masyarakat setempat antara lain larangan membawa tape atau radio, membawa gitar, membawa senapan angin, menangkap atau membunuh binatang, membuang sampah sembarangan, menebang pohon, meninggalkan api di hutan, mengonsumsi minuman memabukkan, dan melanggar norma susila. Dan khusus untuk turis mancanegara, terdapat larangan untuk masuk ke wilayah Baduy Dalam. Turis mancanegara hanya diizinkan masuk hingga ke wilayah Baduy Luar.
Adat Baduy yang sangat membatasi sentuhan dengan dunia modern, terutama pada listrik, dan peralatan elektronik lainnya juga memaksa pengunjung yang akan menginap harus melengkapi peralatan yang relatif banyak, terutama membawa senter untuk memudahkan saat ke kamar kecil pada malam hari.
Cuaca malam di Baduy sangat dingin. Rasa dingin itu sangat menusuk tulang karena warga Baduy tidurnya di lantai panggung, bukan di atas ranjang. Angin tidak hanya dirasakan dari embusan di atas, tetapi juga dari bawah rumah panggung. yang masuk dari sela dinding bilik bambu.
Apabila Anda menginap di perkampungan Baduy Luar, Anda bisa menggunakan sabun atau sampo ketika mandi. Tetapi di Baduy Dalam kedua benda itu pantang dipakai. Obat-obatan pribadi harus dibawa, terlebih karena di dalam perkampungan Baduy tidak ada puskesmas atau apotek.
Apakah forumker sudah merasa tertantang untuk back to nature? bagaimana jika saya tawarkan pemandangan berikut ;
tertarik? ini oleh olehnya ;
Agar lebih nyaman dalam pengalaman wisata alam kanekes, saya sarankan forumker untuk membaca dulu posting saya mengenai
Masyarakat adat kanekes.
.