View Single Post
Old 19th October 2012, 12:22 AM  
admin
Administrator
 
admin's Avatar
 
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
Default

Awal perjalanan menyenangkan. Berangkat menuju Yogya kami menggunakan kereta Argo Lawu turun di Yogya. Baik si "cak" maupun "Ve" sudah stand by sejam sebelum kereta berangkat. Syukurlah mereka bukan tipe suka mepet waktu. Kereta berangkat sesuai jadwal. Tiba di Yogya hanya meleset 15 menit, 03.45 dinihari. Rahmat, driver mobil yang kami sewa, malah belum datang. Aku request jam 4 tuk jemput untuk antisipasi keterlambatan. Ternyata tiba boleh dibilang tepat waktu. Wah hebat euy PT KAI sekarang. Siapa dulu menterinya ya.... Lho kog ngelantur... Setelah sarapan di Angkrinan atas ide si "cak", kami segera menembus subuh kota Yogya menuju perhentian awal Istana Boko. Menyenangkan....menikmati jalan yang masih sepi belum tersengat matahari. Hanya sampai jam setengah sembilan pagi hunting sunrise di istana Boko kami sudah dalam perjalanan menuju Pacitan. Perkiraan waktu sekitar 3 jam melewati 3 propinsi yaitu Yogya, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Target tiba kalau lancar dan semoga lancar ya sekitar jam 12 siang sudah masuk kota Pacitan. Bagi ku ini adalah pertama kali melewati rute Yogya - Wonosari - Punung - Pacitan - Klayar. Biasanya yang pertama kali pasti surprise. Aku berharap begitu. Maunya mata terus melek menikmati keunikan pemandangan yang baru pertama kali ku liat. Apa daya sulit menahan keinginan mata tuk terpejam. Lah wong di kereta tadi ngga bisa tidur. Padahal celotehan si "ko cak" di bangku belakang mestinya mampu bikin tawa. Oom SBY "Yang menarik, jika lewat Yogya, Mas bisa tahu sedang berada di provinsi mana dengan hanya melihat dan merasakan kondisi jalannya hahaha..." Masih ku simpan penggalan tulisan salah satu rekan di milis ini, mas Heru, yang menulis di atas. Wuaaa perbedaannya kog kontras banget ya. Allow...allow....apa kabar Pak Gubernur Jateng? Lho kog jadi ngelantur dot com sich manggil pak gubernur...hahaha.... Untungnya tidak lama kami berkutat dengan kondisi jalan yang sedemikian rupa. Kami tiba di ruas jalan yang begitu mulus. Lagi-lagi perbedaannya sangat kentara dengan jalan yang baru saja kami lalui. Kami sudah nyebrang ke propinsi Jawa Timur. Tidak lama kemudian kami melewati sebuah tiang yang melintas di atas jalan. Pelan, pelan, jalannya. itu ada tulisan, aku kepingin foto, pinta ku ke Rahmat untuk melambatkan laju mobil. "Selamat Datang di bumi kelahiran Presiden SBY". Yeaaaa......segera terjawab kenapa jalan menjadi mulus. Wuiii....mau ngaku dech sekarang. Sudah masuk periode kedua negeri ini di bawah kendali beliau, justru waktu persiapan trip ini baru tahu kalau beliau berasal dari Pacitan. Wah payah juga nich sebagai anak negeri. Seorang rekan di FB bertanya, lagi traveling kemana? Aku jawab lagi sowan ke kampung halaman Oom SBY. Di tanya lagi, dimana tuch....? asyiiiiikkkk....dapet temen. Ternyata bukan gue aja yang ngga tahu ya. Tiba di Pacitan kami tidak langsung menuju ke Pantai Klayar. Meski sebagai tujuan utama target tiba disana sekitar jam 4 sore. Lho kog begitu? Biasanya kalau tujuan utama harus di dahulukan. Iya...itu karena kami sekalian mengincar sunset disana. Kami bukan mau explore apalagi mau penelitian. Kami mau hunting. Lagi pula kalau masih siang bakalan kepanasan. Mumpung masih ada waktu kesempatan jalan-jalan ke tempat lain. Si "cak" sudah teriak perutnya lapeer. Wah dia mah kudu tertib ya jam makannya. Beda sama ku. Sore pun bisa dianggap makan siang. Ketemu warung makan atas petunjuk si "cak". Berhubung warung makan tidak jauh dari kota Pacitan dan Pantai Telengria, ya sekalian aja kesana. Padahal planning awal ngga pake acara mampir ke Telengria. Biasa aja info-nya. Kalau masuk kota Pacitan memang sudah di rencanakan kalau kepepet banget hanya tuk cari penginapan. Ngungsi ke Pacitan kalau memang di Klayar dan sekitarnya tidak ada kamar yang benar-benar layak. Sebuah papan kecil setinggi 2.5 meter terpampang di pinggir jalan utama. Bertuliskan : "Rumah Kediaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)". Tulisan yang tidak besar dan mencolok mudah di baca. RI-1 satu ini memang orangnya low profile ya. Jangan bayangkan di rumah itu ada paspampres sebagaimana lazimnya rumah pejabat nomor 1 negeri ini. Jangan membayangkan bahu jalan dipake untuk parkir mobil polisi lazimnya rumah pejabat di Menteng. Tidak ada yang istimewa. Rumahnya malah tidak ada bedanya dengan rumah warga-warga lain. Mungkin kalau tidak plang bertuliskan itu sulit dikenali kalau itu rumah beliau. Wuaaa jalannya 'rek.... Dari Pacitan setelah mampir di Pantai Telengria dan pelabuhan kecil kami beranjak menuju Watukarung. Kenapa pilih Watukarung, kenapa tidak langsung ke Pantai Klayar? Masih ada waktu. Masih belum jam 4 sore. Infonya letak Klayar dan Watukarung hanya sebelahan aja. Satu lagi, nah ini yang penting, infonya di sana ada penginapan. Kami memutuskan tuk cari penginapan dulu. Menuju Watukarung sebenarnya simpel sekaligus ribet. Dari ruas jalan arah menuju Solo ada papan petunjuk arah menuju Watukarung. Kami tinggal mengikuti saja. Kami mulai masuk jalan pedesaan. Selama menuju Watukarung kami membuktikan informasi teman-teman yang pernah kesini. Jalan tidak terlalu bagus. Masih beraspal Cuma ya itu tadi banyak aspal yang rusak. Bisa di lalui mobil hanya saja cukup sempit. Kalau berpapasan dengan mobil lain salah satu harus ada yang menyingkir. Jalan berbelok-belok. Tidak hanya sekali kami menjumpai jalan menanjak yang cukup terjal. Saking terjalnya kalau tidak hati-hati atau terlalu nafsu memacu kendaraan bisa langsung kebablasan. Sebab begitu di atas tanjakan langsung turunan tajam. Wouuuwwww.....Jalannya gile nich...Untungnya bawa GPS, bisa ketahuan kira-kira berapa jauh lagi sisa perjalanan. Jadi meski jalan kurang bagus bisa menghibur diri, tinggal 1 kilo lagi...tinggal 500 meter lagi...tinggal 200 meter lagi.... Tiba di Watukarung...hhhhmmm...setuju dech kalau ada yang menulis nirwana untuk pantai ini. kami sudah terpikat dengan pemandangan pantai, deburan ombak, dan ornamen alam. Di pinggir pantai kami berjumpa dengan bule-bule yang entah bersiap akan atau baru saja surfing. Salah satu testimoni menyebutkan pantai ini sebagai "Nirwana denganOmbak Kelas Dunia". Ck...ck... Benar...ada beberapapenginapan disini. Cuma sayangnya di setiap penginapan tidak ada plang bertulisan "hotel..." ; "wisma...". Ada penginapan yang di gandrungi bule-bule. Letaknya persis di pinggir pantai. Harga per kamar 600 ribu. Untuk lokal non bule di kasih harga damai hanya 350 ribu. Sayang waktu itu sudah penuh. Kami mendapat informasi masih ada penginapan yang lain. Kalau memang penuh kami akan terima tawaran seorang pemilik toko tuk memanfaatkan 2 kamar kosong. Si "cak" memang kreatif. Dengan inisiatif-nya ia menemukan penginapan yang oke. Hebatnya masih sempat nawar lagi dan bisa. Ada penginapan yang letaknya 50 meter dari pinggir pantai. Satu penginapan hanya ada 4 kamar, lantai 2. Melihat kondisinya kami langsung naksir. Dengan harga 300 ribu kami mendapat 2 kamar di lantai atas, plus makan malam dan makan pagi. Dengan catatan menunya sebatas nasi goreng, mie rebus dan mie goreng ya. Lebih dari itu ya kudu nambah lagi. Oke...beres semua let's go ke Klayar Karena Watukarung dan Klayar bertetanggan, kalau surpan (susur pantai) bisa langsung potong kompas. Tapi karena naik mobil ya ngga bisa begitu. Kami harus menempuh mutar kurang lebih seperti huruf "U" terbalik. Beranjak dari Watu Karung yang letaknya di selatan menuju arah utara, belok kiri ke arah barat, terakhir belok kiri lagi ke selatan. Kira-kira begitu jalannya. Kondisi jalan gimana...? wah sepertinya Oom SBY harus mau plesiran main-main ke sini. Meski bisa dilalui mobil maupun motor rasanya pas untuk sedikit sport jantung. Sempit...beberapa ada yang rusak....tanjakan terjal...turunan jalan yang lumayan ekstrim...yeaaaa...mari nikmati aja. Coba tetap tenang, yakin dengan kemampuan driver, nikmati aja pemandangan bukit, lembah, dengan pepohanan lebat. Tapi itu tidak lama kog. Hanya sejam-an aja. Setelah itu kami tiba di perbukitan terakhir, bayar retribusi...dan....ooo my god...ooo my god....ngga salah nich yang aku liat.
admin is offline   Reply With Quote