View Single Post
Old 6th October 2014, 05:50 PM  
admin
Administrator
 
admin's Avatar
 
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
Default Pembebasan Lahan Tol Cikampek-Palimanan Tuntas, Pembangunan Konstruksi Dipercepat

Pembebasan Lahan Tol Cikampek-Palimanan Tuntas, Pembangunan Konstruksi Dipercepat

http://www.tribunnews.com/regional/2...ksi-dipercepat

Jumat, 19 September 2014 06:04 WIB



TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Pembebasan lahan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) akhirnya tuntas 100%. Setelah sempat tertunda lantaran masih ada beberapa warga Subang yang belum menyepakati ganti rugi, melalui proses hukum dan kesepakatan dengan para pemilik tanah yang tersisa, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pemegang konsesi proyek jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali), melanjutkan pengosongan sisa lahan di wilayah Subang, tepatnya di Desa Padaasih, Kamis (18/9).
Sinergi antara pemerintah dan pengembang jalan tol Cipali tersebut sukses membebaskan lahan dan bangunan yang tersisa sekitar 12 rumah.
Proses pengosongan sisa lahan yang melibatkan sinergi positif antara aparat kepolisian dibantu TNI dan pemerintah Kabupaten Subang, bisa berjalan lancar, aman dan tertib.

"Kami bersyukur bahwa seluruh proses pengosongan lahan milik warga di Subang hari ini dapat berjalan lancar dan aman. Kami juga mengapresiasi dukungan pemerintah, aparat penegak hukum dan masyarakat yang memungkinkan kegiatan ini berjalan dengan baik," jelas Edwin Sas Goenarto, juru bicara PT Lintas Marga Sedaya, Kamis (18/9/2014).
Edwin menambahkan, dengan selesainya pengosongan lahan di Subang maka proses pembangunan konstruksi proyek tol Cipali diharapkan dapat berlangsung lebih cepat, sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat lebih besar dengan kehadiran jalan tol sepanjang 116 km ini.
Pembangunan tol ini sangat ditunggu oleh masyarakat mengingat beban lalu lintas dari dan ke Jawa menuju Jakarta makin berat.
Kehadiran tol Cipali diharapkan menjadi solusi positif persoalan transportasi menuju kawasan Jawa bagian tengah dan timur tersebut.
Pembangunan proyek tol Cipali akan memudahkan akses transportasi di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa yang semakin padat.

Selain akan meningkatkan efisiensi biaya transportasi, kehadiran tol Cipali juga mendorong tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru, dan meningkatkan investasi baru yang akan memicu percepatan pembangunan di daerah-daerah di sekitar tol Cipali.
"Pembangunan jalan tol selalu mendorong tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat memberikan manfaat luarbiasa kepada masyarakat. Kami berharap pengoperasian tol Cipali nantinya dapat dimanfaatkan sebesar-besar oleh masyarakat di wilayah Subang," kata Edwin.

Hingga saat ini proses pembebasan lahan di tol Cipali sudah mencapai 100%. Pengerjaan tol ini dibagi menjadi 6 seksi yaitu Cikopo-Kalijati (29,12 km), Kalijati-Subang (9,56 km), Subang-Cikedung (31,37 km), Cikedung-Kertajati (17,66 km), Kertajati-Sumberjaya (14,51 km), dan Sumberjaya-Palimanan (13,78 km). Proyek tol ini dliharapkan dapat selesai dan beroperasi mulai tahun 2015 mendatang.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan yang memimpin langsung pengosongan lahan menyatakan rasa gembiranya karena warga yang semula tetap bertahan akhirnya sukarela mengosongkannya.

Berlanjut, Pengosongan Lahan dan Rumah Untuk Jalan Tol

Kamis, 18/09/2014 - 18:02



http://www.pikiran-rakyat.com/node/297438

SUBANG, (PRLM).-Setelah tertunda beberapa kali, proses eksekusi, mengosongkan lahan yang digunakan untuk jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) kembali dilanjutkan.

Lahan dan beberapa rumah warga di Kampung Cihurip Desa Padaasih Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang yang masih bertahan, Kamis (18/9/2014) bisa tuntas diratakan menggunakan alat berat.

Meski awalnya sempat ada warga yang berupaya menghalangi aktifitas alat berat, tetapi tak berlangsung lama. Petugas keamanan gabungan yang ada dilokasi bisa mengendalikannya, dan ada tiga warga yang membawa senjata tajam diamankan petugas ke Mapolsek Cibogo.

Akhirnya, proses mengosongkan rumah maupun lahan bisa berjalan lancar. Berdasarkan informasi, luas lahan yang dikosongkan mencapai 7.000 meter per segi. Di lahan tersebut ada beberapa rumah, ditempati 11 kelapa keluarga.

Selama proses pengosongan rumah dan sisa lahan jalan tol mendapat pengawalan dari aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP Pemkab Subang dipimpin langsung Kapolres Subang Herry Kurniawan yang baru sehari bertugas. Kapolres juga sempat berdialog dengan seorang warga yang masih berada di halaman rumah tetangganya.

Mereka berupaya bertahan karena menilai ganti ruginya lahan dari pemerintah yang telah dititipkan ke Pengadilan Negeri Subang melalu konsinyasi tak sesuai keinginan.

"Kami tak ada niat menghalangi program pemerintah, kami hanya minta keadilan, ganti ruginya bisa sesuai dengan tuntutan kami," ujar Ganda, pemilik lahan dan rumah yang sudah hancur dieksekusi.

Dia mengatakan keinginannya ganti rugi terhadap lahannya bisa Rp 500 ribu per meter persegi, sehingga menolak ganti rugi yang ditawarkan pemerintah karena nilainya kurang dari Rp 50 ribu per meter.

Kapolres saat ditemui di lokasi mengatakan pihaknya sebatas membantu proses pengosongan rumah dan lahan warga. Diakuinya ada beberapa warga yang bertahan, tetapi setelah dilakukan pendekatan dan persuasif akhirnya bisa menerima, sehingga pengosongan rumah tak mendapat perlawanan berarti.

"Memang ada warga yang diamankan ke mapolsek karena membawa senjata tajam. Apabila tidak cepat diamankan saya khawatir nantinya bisa melukai orang lain yang ada dilokasi," katanya.

Sementara itu dari pihak PT Lintas Marga Sedaya selaku pemegang konsesi proyek jalan tol Cipali, melalui juru bicaranya, Edwin Sas Goenarto, mengatakan setelah melalui proses hukum dan kesepakatan dengan para pemilik tanah, hari ini pengosongan sisa lahan yang digunakan untuk jalan tol bisa dilanjutkan lagi.

Prosesnya melibatkan aparat kepolisian, didukung TNI, dan satpol PP Pemkab Subang. "Kami juga mengapresiasi dukungan pemerintah, aparat penegak hukum dan masyarakat yang memungkinkan kegiatan ini berjalan dengan baik," katanya.

Edwin menambahkan, selesainya pengosongan lahan di Subang ini diharapkan bisa mempercepat pekerjaan kontruksi proyek tol Cipali. Kemudian masyarakat bisa merasakan manfaat lebih besar dengan kehadiran jalan tol sepanjang 116 km ini. Apalagi perusahaan memiliki komitmen bisa menyelesaikan proyek tol Cipali sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan.

"Kami terus bekerja keras, siang-malam untuk menyelesaikan pembangunan kontruksi tol Cipali. Dengan dukungan dan kerjasama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat akan memberikan manfaat lebih besar bagi ekonomi masyarakat, termasuk di wilayah Subang ini," ujar Edwin.

Hingga saat ini, lanjutnya, proses pembebasan lahan di tol Cipali sudah selesai mencapai 100 persen. Pengerjaan tol ini dibagi menjadi 6 seksi yaitu Cikopo-Kalijati (29,12 km), Kalijati-Subang (9,56 km), Subang-Cikedung (31,37 km), Cikedung-Kertajati (17,66 km), Kertajati-Sumberjaya (14,51 km), dan Sumberjaya-Palimanan (13,78 km). "Proyek tol ini dliharapkan dapat selesai dan beroperasi mulai tahun 2015 mendatang," katanya.

Dijelaskannya, pembangunan proyek tol Cipali akan memudahkan akses transportasi di jalur Pantai Utara (Pantura) yang tiap tahunnya terus bertambah padat.

Kemudian akan mampu meningkatkan efisiensi biaya transportasi, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, dan meningkatkan investasi baru.

"Jadi akan memicu percepatan pembangunan di daerah-daerah di sekitar tol Cipali, dan akan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat," katanya.(Yusuf Adji/A-89)***
admin is offline   Reply With Quote