View Single Post
Old 6th October 2014, 08:26 PM  
admin
Administrator
 
admin's Avatar
 
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
Default Re: Strategi pertahanan indonesia (seharusnya) adalah strategi maritim

Konsep Strategi Maritim Indonesia

Suatu konsep Strategi Maritim dimana-mana tidak ada yang sama, karena faktor-faktor penentu didalamnya berbeda , disesuaikan dengan kondisi dan situasi geografik serta sistim politik negara bersangkutan. Demikian pula dengan Indonesia, yang memiliki kekhususan tersendiri ditinjau dari segi geografi, mengingat : Geography is the bone of strategy. Dengan mempertimbangkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka konsep Strategi Maritim Indonesia seyogiyanya memuat materi-materi sebagai berikut.

- Strategi Maritim dalam konteks, yaitu uraian tentang kedudukan dari Strategi Maritim didalam Paradigma pengambilan keputusan Nasional, mulai dari Kepentingan Nasional bangsa Indonesia sebagai tujuan paling tinggi yang akan dicapai. Dari urut-urutan ini akan terlihat dengan jelas Stratanya , sehingga benar-benar menempatkan Strategi Maritim pada domain Militer dan bukan pada domain Sipil,/ Pemerintah. Adapun dari kenyataan bahwa kebijakan-kebijakan politik diatasnya belum exist, maka asumsi dapat digunakan , yang penting bahwa kedudukannya jelas sehingga jelas pula dalam ruang lingkup penyusunannya , tujuan, sarana dan cara mencapainya.

- Faktor-faktor determinan sehingga dibutuhkan Strategi Maritim: Antara lain, Uraian tentang posisi dan kondisi geografis Indonesia, Ketergantugan Ekonomi perdagangan pada laut yang semakin besar baik untuk transportasi maupun untuk sumber daya alam dan buatan. Proyeksi kekuatan laut kedarat, diakui sangat mempengaruhi jalannya operasi didarat. Diera kerjasama keamanan masa kini, maka kekuatan laut sangat efektif bila melakukan operasi bersama . ( combined operation.)

- Tujuan Strategi Maritim ( Ends) harus ditegaskan ,yang seharusnya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam Strategi Pertahanan Negara yang sudah ada, dan tidak boleh menyimpang apalagi berlawanan dengan nya. Konseptor strategi maritim tidak boleh menyusun tujuannya sendiri melainkan harus mengacu pada apa yang ditetapkan pada strategi yang diatasnya.

- Tinjauan singkat tentang geopolitik negara-negara berbatasan, yang menggunakan laut atau sebahagian laut di sekeliling kita. Negara kita berbatasan dengan 10( sepuluh ) negara lain lewat laut, yang nota bene memiliki kepentingan yang berbeda , belum lagi sebagian diantaranya tergabung dalam pakta Pertahanan FPDA.

- Maritime Domain Awareness. Berisikan akan kesadaran kita yang tinggi akan keadaan geografis negara kita, wilayah perbatasan laut dengan negara lain yang masih dalam sengketa, ALKI dan alur-alur pelayaran yang penting, Choke points , serta wilayah-wilayah eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas. Idealnya kita harus mengetahui apa yang berada dan apa yang sedang terjadi diperairan kita setiap saat karena itu akan merupakan kunci sukses pelaksanaan operasi kita dilaut. Sedemikian luasnya wilayah , harus ditetapkan yang benar-benar menjadi pusat perhatian seperti Ujung Utara Selat Malaka, Perairan Natuna, Laut Timor selatan, perairan Tarakan dan Toli-toli.

- Dengan mempertimbangkan bahwa ancaman keamanan maritim tidak selamanya berdiri sendiri karena laut behubungan satu sama lain, maka kekuatan Angkatan Laut kita harus mampu mengakomodasikan pelaksanaan operasi gabungan ( Joint Operations) dengan matra lain dan operasi bersama ( Combined Operation), dengan negara lain.

- Penggunaan Kekuatan

Untuk menghadapi ancaman konvensional murni seperti uraian diatas, ( sebagai contoh konflik perbatasan), maka akan menjadi tugas militer penuh dari kekuatan Angkatan Laut , yang dapat dilakukan melalui tahap-tahap: Kesatu: bertujuan Penangkalan yang berisi; mengerahkan kekuatan yang dapat diandalkan kemandala konflik, sedapat mungkin mengontrol situasi yang berkembang, memberi pesan yang nyata kepada lawan, namun sekaligus memperhitungkan situasi yang akan terjadi bila Penangkalan gagal. Kunci sukses dari langkah ini adalah kecepatan dan keakuratan para pengambil keputusan sampai pada tingkat nasional. Tahap pertama ini dapat disingkat menjadi Respons Krisis secepat mungkin. Kedua, bila penangkalan gagal, maka tahap berikutnya adalah memegang kendali inisiatif ( Seizing the initiative), karena kita tidak akan dapat memprediksi kapan peluru pertama ditembakkan. Oleh karena itu phase ini dimaksudkan memberikan tekanan langsung kepada lawan, dan tidak memberikan kesempatan lawan memegang inisiatif. Pada tahap ini banyak kegiatan operasional dan taktik perang yang diterapkan. Ketiga, bila perang benar-benar pecah, maka kita harus melaksanakan perang dengan baik artinya kehancuran kekuatan musuh adalah tujuan utama. Keempaat, tujuan dari Strategi maritim adalah pengakhiran konflik/perang, dengan keuntungan dipihak kita.( to bring about war termination on favourable terms.).

Terhadap ancaman non konvensional, dilaksanakan dengan tugas Constabulary dan tugas Benign. Ancaman ini dapat muncul diseluruh perairan Indonesia setiap saat dengan beragam penyebab dan manifestasinya . Dari kenyataan dalam praktek selama ini, penanggulangan ancaman jenis ini sangat menyita tugas unsur-unsur ( baca :kapal perang), TNI-AL. Namun karena keterbatasan dalam jumlah kekuatan yang ada , belum mampu menanggulangi sepenuhnya. Oleh karena itu diperlukan penentuan prioritas penanggulangan , misalnya penentuan ancaman yang paling berbahaya atau yang paling merugikan negara secara ekonomi. Kekuatan yang digunakan akan banyak bertumpu pada kapal-kapal perang berjenis patroli cepat, didukung oleh pesawat udara patroli maritim yang handal.

Penutup

Konsep Strategi Maritim yang hendak kita susun haruslah jelas kedudukan/ stratanya dalam paradigma pengambilan keputusan nasional, agar jelas ruang lingkup serta kewenangan penyusunnya dalam arti berada dalam domain politik atau domain militer. Selain dari itu, karena kedudukannya jelas, maka jelas pula tujuan yang hendak dicapai . Strategi Maritim seyogiyanya disusun berdasarkan situasi lingkungan strategis yang berkembang serta ancaman nyata yang dihadapi, dan bukan terhadap ancaman yang abstrak. Oleh karena itu menyadari akan konfigurasi negara kita NKRI, maka geographical awareness termasuk didalamnya perlindungan terhadap armada perdagangan dan perikanan, perlindungan sumber daya alam maupun buatan, perlindungan terhadap lingkungan laut, adalah kunci utama dalam perencanaan. Kekuatan Angkatan Laut RI , kedepan disiapkan untuk menghadapi kedua jenis ancaman yaitu ancaman tradisional maupun ancaman non tradisional . Tentunya kedua konsep startegi ini akan berbeda , namun dalam makalah ini disusun untuk menghadapi ancaman yang segera (imminent threat) yaitu ancaman non tradisional. Pokok-pokok pikiran dalam naskah ini tidaklah mutlak adanya melainkan sebagai bahan pertimbangan , tanpa mengabaikan faktor-faktor lain yang belum terpikirkan.



Referensi: 1. UU RI No 34 tahun 2004 tentang TNI.

2. UU RI No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

3. PerPres No 07 tahun 2008 tentang Kepentingan Nasional Indonesia.

4. Paul M. Kennedy, The Rise and Fall of British Naval Mastery.

5. Geoffrey Till, Maritime Strategy and The Nuclear Age.

6. Julian S, Corbett, Some Principals of Maritime Strategy.

7. A.T. Mahan, The Influance of Sea Power Upon History.



[1] Geoffrey Till, Maritime Strategy and the Nuclear Age, second edition, St Martin Press New York.

[2] Ibid

[3] The Rise and Fall of British Mastery, Paul M Kennedy, The ashfield Press.

[4] Dewan Maritim Indonesia 2012.
admin is offline   Reply With Quote