View Single Post
Old 26th October 2012, 07:28 PM  
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default Uraian Tentang Pasukan Elite Indonesia

a. Sejarah Pembentukannya

Detasemen Bravo 90 Korps Pasukan Khas Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU), merupakan Pasukan Anti Teror yang paling muda usianya dibandingkan dengan Pasukan Anti Teror di lingkungan TNI lainnya. Detasemen Bravo 90 Korps Paskhas TNI-AU dibentuk pada tahun 1990 dengan tugas menangani masalah ancaman terorisme dalam aspek kedirgantaraan diantaranya pembajakan pesawat udara dan sabotase bandara penerbangan, sejak dibentuknya itu Beberapa tahun kemudian Pasukan ini pasukan ini mendapat ujiaan kemampuan dalam misis tertentu dan mencair pada satuan-satuan dengan tugas khuss di Korps Pakhas TNI-AU. Penugasan itu diantaranya pada tahun 1992 bertugas sebagai pengamanan dalam KTT di Jakarta, misi pemulangan TKI di Cina, sebagai pengendali bandara komoro Timor Timur sebagai buntut dari lepasnya Propinsi Timor-timur tersebut dari Republik Indonesia dengan membentuk Satuan Tugas (Satdas) ITFET (Indonesian Task Force in East Timor) dalam mengamankan pusat kota sampai detik-detik terakhir penurunan Merah putih di bumi Lorose. Dalam Konflik di Ambon Pasukan ini juga terlibat dalam pengendalian massa yang bertikai serta menjadi Pasukan Gabungan dengan Kopassus dan Marinir dalam tugas Darurat Militer di NAD.

Dari beberapa prestasi tugas yang di lakukan oleh Detasemen Bravo bersama beberapa personel pilihan Paskhas TNI-AU itu, maka pada tanggal 16 September 1999 Detasemen Bravo 90 Korps Paskhas TNI-AU secara resmi dikukuhkan sebagai Detasemen Pasukan Anti Teror di lingkungan Korps Paskhas TNI-AU yang diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) yang dijabat pada waktu itu Marsekal Hanafie Asnan.



b. Logo Kesatuan

Sebagai Satuan Khusus Detasemen Bravo 90 tak terlepas dari kesatuan induknya yaitu Korps Paskhas TNI-AU dimana sebagai kesatuan di dalam lingkungan TNI-AU mempunyai logo sebagai identitas dari Korps seperti berikut ini :



1) Motto Korps Paskhas TNI-AU :

KARMAYE VADIKARASTE MAFALESU KADACA

Yang mengandung arti : “Bekerja Tanpa Menghitung Untung dan Rugi”

2) Visi dan Misi :

a) Visi :

Membina kekuatan, kemampuan dan kesiapan operasional Paskhas dalam rangka mendukung tugas Tentara Nasional Indonesia angkatan Udara (TNI-AU).

b) Misi :

Meningkatkan kualitas SDM Paskhas ke depan secara bertahap dan berkesinambungan serta terus meningkatkan kemampuan tempur darat, kemampuan pertahanan udara, kemampuan matra udara dan kemampuan khusus.



Kata Bravo berarti yang terbaik, baik dalam personel prajuritnya ataupun penyelesaian tugas yang diembannya. Filosofi Detasemen Bravo 90 mengacu pada kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet : Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara.

3) Motto Detasemen Bravo 90 KorPaskhas TNI-AU :

CATYA WIHIKAN AWACYAMA KAPALA

Yang mengandung arti : Setia, Terampil dan Berhasil

c. Tugas Pokok

Detasemen Bravo 90 Korps Paskhas TNI-AU menpunyai tugas pokok sebagai satuan khusus anti teror dalam lingkungan TNI-AU menangani masalah terorisme dalam aspek kedirgantaraan yaitu melumpuhkan dan menumpas para pembajak pesawat terbang, sabotase dalam bandara penerbangan dan perbutan kembali pangkalan udara yang dikuasai oleh musuh dan menyiapkan ladasan pendaratan pesawat rekan sekesatuan dalam lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Selaian itu Pasukan ini dapat diandalakan kemampuannya dalam misis-misi rahasia bersifat intelijen bahkan melakuan penyergapan terhadap ancaman teror di dalam wilayah daratan dalam lingkup perkotaan termasuk wilayah hutan belantara dan perairan. Kemampuan penguasaan medan ini didapat dari pelatihan kerjasama unit anti teror antar Kesatuan di lingkungan TNI seperti Satuan 81 Gultor Kopassus TNI-AD dan Detasemen Jala Mangkara Korps Marinir dari TNI-AL.













* Detasemen Bravo 90 Korpaskhas TNI-AU sebagai Pasukan Anti Teror di lingkungan TNI-AU mempunyai tugas dalam mengatasi kejahatan tindakan terorisme khususnya pembajkan pesawat udara, sabotase bandara penerbangan, perebutan pangkalan udara dari musuh hingga teror di perkantoran apartemen sampai ke angkutan umum di perkotaan yang dilakukan oleh jaringan teroganisir bersenjata api dan bahan peledak *



d. Keanggotaan

Keanggotaan Detasemen Bravo Korpaskhas TNI-AU diambil dari personel melalui seleksi ketat berperingkat tinggi lulusan Sekolah komando Paskhas dan personel aktif dari Skuadon atau Wing di Lingkungan TNI-AU. Para personel pilihan ini kemudian penempuh pendidikan selama 6 bulan di Wing III/Diklat Paskhas Satdik 02 untuk dasar dan Lanjutan kemudian di Satdik 03 dengan materi Khusus. Dalam pendidikan ini para prajurit digembleng menjadi prajurit terbaik dengan materi mulai dari combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening), para lanjut olahraga dan para lanjut tempur (PLT), dalpur trimedia (darat, laut, udara), menyelam dalam kedalaman tertentu, menembak kelas 1, komando lanjut serta mampu menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi dengan sarana multimedia. Untuk menghasilkan prajurit berkualifikasi tinggi, para personel dalam pasukan elit ini juga kebagian jatah untuk berlatih menembak kelas 1 dengan menggunakan peluru tajam tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan reguler lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk melatih para personelnya dalam ketepatan dan kecepatan mereka untuk bertindak dalam waktu sepersekian detik.

Setelah lulus dalam masa pendidikan, para personel Bravo muda ini berhak atas brevet bravo, lambang, Call Sign dan perlengkapan tempur standard Bravo lainnya. Mereka juga dibagi ke dalam 3 tim Alfa. Bagi para personel Bravo yang telah dianggap senior, bisa dipindahkan ke Tim khusus yang tak lain “berisi” prajurit Bravo berkemampuan di luar matra udara yaitu Frogmens yang mampu melakukan infiltrasi lewat laut, Selam Tempur, UDT, EOD, Zeni Demolisi, Penerbangan, elektronika dll.

Dalam menjalankan tugas operasinya, Detasemen Bravo 90 Korpaskhas TNI-AU dalam struktur organisasi terbagi menjadi 3Tim Alfa yaitu Tim Alfa 1 mempunyai tugas pada spesialisasi masalah Intelijen, Tim Alfa 2 mempunyai tugas spesialisasi perang kota maupun perang hutan dan Tim Alfa 3 mempunyai tugas pada spesialisasi masalah Counter Terorism. Selain Tim tersebut juga didukung dengan beberapa tim pendukung seperti bantuan mekanik, peralatan persenjataan dan pelatih. Dari ketiga Tim Alfa tersebut keahlian pada spesialisasi masalah Counter Terorism didapat secara merata pada setiap anggota, sehingga segala bentuk operasi masalah Counter Terorism yang ditugaskan pada ketiga Tim Alfa tersebut dapat dapat diatasi dengan segala kemampuan yang telah dimiliki.

Untuk melatih kemampuan sebagai Pasukan Anti Teror milik Korps Paskhas TNI-AU, secara bergala menjalin kerjasama dalam pelatihan penanggulangan masalah terorisme dengankesatuan laian di jajaran TNI seperti Satuan 81 Gultor Kopassus TNI-AD dan Detasemen Jala Mangkara Korps marinir TNI-AL serta latihan bersama antara TNI dan Polri.

























andi.teguh is offline   Reply With Quote