hasan734
17th February 2022, 10:15 AM
Dalam melakukan sesuatu pasti anda bakal diminta untuk mempersiapkan segalanya dengan matang. Tidak ketinggalan dengan kegiatan intervensi elektrofisiologi. Biasanya seorang dokter yang merekomendasikan metode intervensi ini, bakal meminta anda untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Lalu apa saja yang harus disiapkan? Berikut penjelasan nya untuk anda.
Gejala Pasien yang Nantinya Bakal Melakukan Elektrofisiologi
Biasanya seorang ahli jantung akan merekomendasikan metode intervensi dari elektrofisiologi pada saat pasien tengah memiliki gejala irama jantung yang umumnya dikatakan tidak normal, atau dalam dunia medis biasa disebut dengan aritmia. Apabila suatu saat anda di diagnosis dengan kondisi detak jantung yang tidak teratur, maka dokter spesialis bakal meminta melakukan intervensi.
Tidak hanya itu, jika anda tiba-tiba kehilangan kesadaran, seperti singkop dan juga pingsan, maka dalam sebuah studi EP akan membantu anda dalam mempunyai resiko kematian jantung secara mendadak. Selain itu resiko yang di dapatkan jika menjalankan metode ini bisa dikatakan lebih rendah. Sehingga tidak jarang sekarang ini banyak dokter yang mulai merekomendasikan elektrofisiologi.
Asal anda tahu, intervensi elektrofisiologi dan ablasi jantung juga telah memakai energi panas dan dingin juga bisa diterapkan untuk memperbaiki masalah pada irama jantung. Dalam sebuah prosedur elektrofisiologi ini, maka akan selalu dipakai oleh seorang dokter untuk menentukan area irama jantung yang saat ini tengah bermasalah seperti detak jantung yang seketika naik, turun dan berhenti.
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Melakukan Intervensi dari Elektrofisiologi
Sebelum anda melakukan sebuah prosedur dari intervensi, maka seorang pasien bakal diminta dokter untuk tidak makan dan minum setelah pada tengah malam har. Apabila anda ini sedang mengkonsumsi obat, maka sebaiknya tanyakan dahulu kepada dokter, apakah boleh diminum bahkan sebelum melakukan prosedur atau tidak.
Dengan menanyakan hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk anda agar kondisi intervensi bisa berjalan dengan lancar. Biasanya seorang dokter maupun perawat bakal memberi tahu anda lebih detailnya. Bahkan nanti seorang ahli bakal memberitahu berbagai macam instruksi khusus baik sebelum maupun setelah adanya prosedur yang diberikan.
Prosedur intervensi elektrofisiologi yang dimaksud disini bakal dilakukan pada rumah sakit dengan garis IV pada bagian lengan anda. bagian elektroda bakal di letakkan pada area dada untuk memeriksa bagian detak jantung selama mengikuti masa tes. Sebelum pada akhirnya prosedur dimulai, maka anda bakal menerima obat bius melalui infus atau anestesi umum, tujuannya agar anda bisa lebih rileks.
Dari penjelasan di atas bisa di tarik kesimpulan, bahwasannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum pada akhirnya melakukan intervensi. Diantaranya anda tidak diperkenankan untuk makan dan minum setelah melalui tengah malam. Kemudian jika anda tengah mengonsumsi obat, sebaiknya untuk menanyakan kepada dokter yang menangani anda terlebih dahulu.
baca juga : dr dicky hanafy (https://heartology.id/dr-dicky-armein-hanafy)
Gejala Pasien yang Nantinya Bakal Melakukan Elektrofisiologi
Biasanya seorang ahli jantung akan merekomendasikan metode intervensi dari elektrofisiologi pada saat pasien tengah memiliki gejala irama jantung yang umumnya dikatakan tidak normal, atau dalam dunia medis biasa disebut dengan aritmia. Apabila suatu saat anda di diagnosis dengan kondisi detak jantung yang tidak teratur, maka dokter spesialis bakal meminta melakukan intervensi.
Tidak hanya itu, jika anda tiba-tiba kehilangan kesadaran, seperti singkop dan juga pingsan, maka dalam sebuah studi EP akan membantu anda dalam mempunyai resiko kematian jantung secara mendadak. Selain itu resiko yang di dapatkan jika menjalankan metode ini bisa dikatakan lebih rendah. Sehingga tidak jarang sekarang ini banyak dokter yang mulai merekomendasikan elektrofisiologi.
Asal anda tahu, intervensi elektrofisiologi dan ablasi jantung juga telah memakai energi panas dan dingin juga bisa diterapkan untuk memperbaiki masalah pada irama jantung. Dalam sebuah prosedur elektrofisiologi ini, maka akan selalu dipakai oleh seorang dokter untuk menentukan area irama jantung yang saat ini tengah bermasalah seperti detak jantung yang seketika naik, turun dan berhenti.
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Melakukan Intervensi dari Elektrofisiologi
Sebelum anda melakukan sebuah prosedur dari intervensi, maka seorang pasien bakal diminta dokter untuk tidak makan dan minum setelah pada tengah malam har. Apabila anda ini sedang mengkonsumsi obat, maka sebaiknya tanyakan dahulu kepada dokter, apakah boleh diminum bahkan sebelum melakukan prosedur atau tidak.
Dengan menanyakan hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk anda agar kondisi intervensi bisa berjalan dengan lancar. Biasanya seorang dokter maupun perawat bakal memberi tahu anda lebih detailnya. Bahkan nanti seorang ahli bakal memberitahu berbagai macam instruksi khusus baik sebelum maupun setelah adanya prosedur yang diberikan.
Prosedur intervensi elektrofisiologi yang dimaksud disini bakal dilakukan pada rumah sakit dengan garis IV pada bagian lengan anda. bagian elektroda bakal di letakkan pada area dada untuk memeriksa bagian detak jantung selama mengikuti masa tes. Sebelum pada akhirnya prosedur dimulai, maka anda bakal menerima obat bius melalui infus atau anestesi umum, tujuannya agar anda bisa lebih rileks.
Dari penjelasan di atas bisa di tarik kesimpulan, bahwasannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum pada akhirnya melakukan intervensi. Diantaranya anda tidak diperkenankan untuk makan dan minum setelah melalui tengah malam. Kemudian jika anda tengah mengonsumsi obat, sebaiknya untuk menanyakan kepada dokter yang menangani anda terlebih dahulu.
baca juga : dr dicky hanafy (https://heartology.id/dr-dicky-armein-hanafy)