r1n2rd
10th May 2014, 09:21 AM
Manajemen Kredit (Perkreditan) Perbankan (http://bankernote.com/manajemen-kredit-perkreditan-perbankan/)
Manajemen Aktiva dan Pasiva
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Aktiva-Pasiva-Kredit-Perbankan.jpg (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Aktiva-Pasiva-Kredit-Perbankan.jpg) Manajemen Aktiva Pasiva Kredit Perbankan
1. Pengertian Umum
Manajemen aktiva adalah bagaimana bank mengelola alokasi dananya, sedangkan manajemen pasiva adalah bagaimana bank mengelola sumber – sumber dananya. Karena dana yang dialokasikan bank adalah dana yang berhasil dihimpun sebagai bagian dari pasiva, maka pengaturan keduanya merupakan bagian yang teramat penting dalam aktivitas operasional bank.
2. Mengenal Pos – Pos Neraca (Balance Sheet) Bank Komersial /Bank Umum
Neraca atau balance sheet adalah suatu gambaran dari laporan keuangan bank yang mengemukakan perbadingan yang seimbang antara harta benda, milik, atau kekayaan bank dengan semua kewajiban, utang dan modalnya. Dengan ringkas, kita bisa menyebutkan bahwa neraca adalah keseimbanagan antara Aktiva dan Pasiva.
3. Aktiva Yang Produktif
Aktiva yang produktif adalah aktiva yang menghasilkan, karena penempatan dana bank tersebut adalah untuk mencapai tingkat penghasilan yang diharapkan. Ada 4 macam aktiva produktif, yaitu :
Kredit yang diberikan
Surat – surat berharga
Penempatan dana pada bank lain
Penyertaan
4. Pengelolaan Aktiva, Pasiva dan Resiko
Dalam pengelolaan aktiva dan pasiva ada 3 macam resiko yang harus diamati, yaitu :
Liquidity risk (resiko likuiditas)
Interest rate risk (resiko tingkat bunga)
Credit risk (resiko kredit)
5. Assets and Liabillity Committee (ALCO)
ALCO adalah panitia khusus yang berfungsi sebagai pengatur penghimpunan dan penempatan dana. Biasanya pimpinan ALCO akan meminta kepada para anggota untuk menyampaikan situasi keuangan bank untuk kemudian dibahas dalam rapat yang biasanya diadakan setiap satu bulan atau dua bulan sekali.
Manajemen Kredit (Perkreditan)
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Siklus-kredit-perkreditan-bank.png (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Siklus-kredit-perkreditan-bank.png) Manajemen Kredit (Perkreditan) Perbankan
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Kredit
Macam dan Jenis Kredit
Falsafah Perkreditan
Penentuan Policy Perkreditan
Organisasi Kredit
Interest Policy (Kebijaksanaan Dalam Menentukan Suku Bunga Kredit)
Asas Perkreditan
Penyusunan Rencana Kredit
Analisa Atas Permononan Kredit
Pelaksanaan Pemberian Kredit
Administrasi Kredit
Pengamanan Kredit
Batasan – batasan Pemberian Kredit
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Manajemen Kredit
Manajemen kredit atau manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian, administrasi dan pengamatan kredit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi sekaligus untuk menjaga keamanan untuk nasabah penyimpan. Sedangkan fungsi kredit adalah sebagai berikut :
Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang
Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang
Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang
Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional
Macam dan jenis kredit (http://bankernote.com/jenis-jenis-kredit-di-bank-pinjaman/)
Agar anda lebih memahami macam dan jenis kredit ada baiknya anda membaca artikel kami sebelumnya yaitu Jenis-jenis kredit di Bank | Pinjaman (http://bankernote.com/jenis-jenis-kredit-di-bank-pinjaman/)
a) Kredit menurut sifat penggunaan
Kredit komsumtif
Kredit ini digunakan peminjam untuk keperluan konsumsi
Kredit produktif
Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi tegasnya digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi
b) Kredit menurut keperluannya
Kredit produksi/ekploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik jumlah hasil produksi maupun kualitas/mutu hasil produksi
Kredit perdagangan
Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place dari suatu barang. Kredit perdaganmgan ini dapat terbagi dua yaitu :
- Kredit perdagangan dalam negeri
- Kredit perdagangan luar negeri atau lebih dikenal kredit ekspor dan impor
Kredit investasi
Kredit yang diberikan bank untuk keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun mendirikan proyek baru.
c) Kredit menurut jangka waktunya
Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama – lamanya 1 tahun
Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun
Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu melebihi 3 tahun
d) Kredit menurut cara pemakaian
Kredit rekening koran bebas, artinya debitu atau nasabah bebas melakukan penarikan – penarikan ke dalam rekening bersangkutan selama kredit berjalan
Kredit rekening koran terbatas, artinya nasabah dilarang untuk melakukan penarikan uang sekaligus tetapi secara teratur serta disesuaikan dengan kebutuhannya
Kredit rekening koran aflopend, artinya penarikan kredit dilakukan sekaligus dalam arti kata seluruh maksimum kredit pada waktu penarikan pertama telah sepenuhnya dipergunakan oleh nasabah
Revolving kredit, artinya sistem penarikan kredit sema dengan rekening koran bebas dengan masa penggunaannya 1 tahun, namuncara pemakaiannya berbeda
Term loan, artinya nasabah bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau tahu tentang itu.
e) Kredit menurut jaminannya
Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan, sering juga disebut kredit blanko), yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan akan tetapi jaminan atas kredit dimaksud adalah bonafiditas dan prospek usaha nasabah yang bersangkutan
Secured Loans, yaitu jenis kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk collateral (jaminan).
3. Falsafah Perkreditan
Kredit bukan hanya sekedar utang, tapi suatu modal, suatu alat untuk mencapai tujuan usaha, suatu teman di kala susah, teman di kala ingin maju dan teman setelah maju. Kredit adalah teman pengusaha selama – lamanya, selagi usahanya masih ada.
4. Penentuan Policy Perkreditan
Pimpinan bank harus telah dapat mengukir kekuatan keuangan dan permodalan bank, baik uang sendiri maupun uang luar. Tiap – tiap bank mempunyai faktor – faktor pertimbangan sendiri dalam penentuan kebijaksanaan perkreditannya. Beberapa faktor penting dalam penentuan policy perkreditan yaitu :
Bagaimana keuangan bank saat ini?
Pengalaman bank dalam beberapa tahun terutama yang berhubungan dengan dana dan perkreditan
Keadan perekonomian
Kemampuan dan pengalaman organisasi perkreditan bank
Bagaimana hubungan yang dijalin dengan bank – bank lain yang sejenis
5. Organisasi Kredit
Berbicara tentang organisasi kredit, harus diketahui dahulu tentang prosedur kredit, karena didalam organisasi haruslah tercermin pengertian atau penelaahan prosedur, pembagian tugas, pembagian atau pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antara organisasi kredit dengan unit – unit lain di dalam bank. Pengelolaan kredit dapat kita urut sistematikanya sebagai berikut :
Perencanaan kredit
Permohonan kredit
Administrasi kredit
Pengawasan/pengamanan kredit
6. Interest Policy (Kebijaksanaan Dalam Penetapan Suku Bunga Kredit)
Bunga kredit adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas pengunaan uang oleh nasabah. Bunga uang itu ditentukan oleh preferensi likuiditas dan jumlah uang. Bunga pada dasarnya mempunyai dua pengertian , yaitu :
Bagi bank, bunga adalah suatu pendapatan atau suatu keuntungan atas peminjaman uang oleh pengusaha atau nasabah
Bagi pengusaha, bunga dianggap sebagai ongkos produksi ataupun biaya modal.
7.** Asas Perkreditan
Asas kuantitas harus dibarengi asas kualitas, yaitu dalam penyebaran resiko yang dilakukan melalui pemberian kredit yang menyebar ke beberapa sektor dan beberapa nasabah, titik beratnya ditekankan pada segi kemampuan usaha nasabah.
8. Penyusunan Rencana Kredit
Karena kredit merupakan kegiatan yang utama dari bank, maka rencana kredit merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam rangka melengkapi penentuan policy perkreditan secara menyeluruh. Langkah pertama dalam penentuan rencana kredit adalah penganalisisan berbagai aspek yang berhubungan erat dengan perencanaan kredit tersebut, yaitu pertimbangan – pertimbangan terhadap :
Kondisi perekonomian dan perdagangan
Line of business
Keadaan keuangan bank
Organisasi bank
Skill dari pejabat – pejabat kredit
9. Analisa Atas Permohonan Kredit
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Kredit-Perkreditan-Perbankan1.png (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Kredit-Perkreditan-Perbankan1.png) Siklus Manajemen Kredit
Beberapa langkah dalam pemberian kredit atau sering disebut prosedur kredit adalah pengumpulan informasi – penilaian (analisis) kredit – keputusan kredit – pelaksanaan (pencairan) kredit (untuk lebih jelas baca artikel kami Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Kredit (http://bankernote.com/analisa-kualitatif-dan-kuantitatif-kredit/) dan Analisa Jaminan dan Agunan Kredit (http://bankernote.com/analisa-jaminan-dan-agunan-kredit/) .
Nilai kredit
Kredit adalah kepercayaan dan hal itu timbul bila telah ada pendekatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Karena kredit sangat dibutuhkan masyarakat, maka kredit mempunyai suatu nilai.
Informasi kredit
Sumber – sumber informasi kredit diperoleh dari :
Laporan dari si pengusaha peminta kredit
Laporan dari rekor bank
Laporan dari sumber – sumber lainnya.
10.** Pelaksanaan Pemberian Kredit (http://bankernote.com/proses-pemberian-kredit-pengumpulan-informasi-debitur/)
Hal – hal yang tertera dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut :
Maksimum kredit
Jangka waktu
Keperluan kredit
Bunga/propisi
Bea materai
Bentuk kredit
Jaminan kredit
Asuransi
Ketentuan – ketentuan tambahan
11.** Administrasi Kredit
Setelah pelaksanaan kredit, maka bank harus mengatur administrasinya secara baik sehingga memudahkan bank untuk mengikuti perkembangan kredit tersebut demi usaha pengamanan. Bentuk laporan yang diperlukan dalam administrasi kredit antara lain :
Kartu induk debitur
Laporan pemberian kredit
Laporan realisasi dan mutasi kredit
12. Pengamanan Kredit
Langkah pengamanan ini dimulai dari sejak bank merencanakan untuk memberikan kredit. Usaha pengamanan adalah memperkecil resiko yang mungkin timbul. Pengaman kredit mempunyai 2 sifat pokok, yaitu:
Pengamanan preventif , adalah langkah pengamanan sebelum kredit** mengalami ketidaklancaran ataupun kemacetan
Pengamanan refresif, adalah langkah pengamanan untuk menyelesaikan kredit – kredit yang telah mengalami ketidaklancaran ataupun kemacetan.
13. Batasan – batasan Pemberian Kredit
Batasan pemberian kredit dikenal dengan L3 atau Legal Lending Limit yaitu Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK). Manfaat BMPK adalah :
Melebarkan risk spreading (penyebaran resiko)
Menghindari monopoli kredit oleh group debitur
Mengurangi “tekanan” terhadap direksi oleh para pemegang saham atau pengurus lainnya
Memperluas jaringan nasabah bank.
Manajemen Investasi
Kebijaksanaan Investasi
Merumuskan Kebijaksanaan Investasi
Statemen Tertulis Kebijaksanaan Investasi
Penyertaan dan Penempatan Dana
Kolektiblitas Investasi
1. Kebijaksanaan Investasi
Tujuan utama kebijaksanaan investasi bank adalah mendapatkan pendapatan yang maksimum dengan resiko minimum. Jumlah pendapatan maupun tingkat resiko suatu investasi dipengaruhi oleh :
Kualitas investasi
Tingkat bunga
Masa laku efek
Faktor perpajakan
Rasio penghasilan aktiva investasi dengan jumlah dana modal
2. Merumuskan Kebijaksanaan Investasi
Langkah – langkah merumuskan kebijaksanaan investasi, yaitu :
Mengenal portepel investasi
Investasi modal
Menentukan posisi perpajakan
Menetukan masa laku
Mengenal konjuktur
Statemen Tertulis Kebijaksanaan Investasi
Pembuat kebijaksanaan perlu mengetahui dengan alat apa ia harus bekerja, sebelum ia dapat merencanakan garis – garis besar kebijaksanaan dan detil – detilnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan kebijaksanaan investasi adalah sama untuk seluruh bank, yaitu : mendapatkan penghasilan, mempertahankan mutu yang tinggi dalam investasi, agar dana – dana modal bank terpakai seluruhnya, menurunkan utang pajak seminimum mungkin.
Penyertaan dan Penempatan Dana
Penempatan dana pada bank – bank lain ada 3 bentuk, yaitu :
Deposito berjangka, termasuk deposit on call,sertifika deposito
Pinjaman yang diberikan antar bank
Bentuk giro dan tabungan
Kolektiblitas Investasi
Ada tiga macam kolektibilitas yang perlu terus diamati oleh bank, yaitu :
Kolektibilitas surat berharga
Kolektibilitas penempatan dana pada bank lain
Kolektibilitas penyertaan modal
Diharapkan setelah membaca artikel ini pengunjung memiliki gambaran mengenai Manajemen Investasi (lebih lengkap mengenai dunia investasi (http://bankernote.com/pengetahuan-dasar-dunia-investasi/) baca artikel Pengetahuan Dasar Dunia Investasi (http://bankernote.com/pengetahuan-dasar-dunia-investasi/)), Manajemen Aktiva dan Pasiva, serta Manajemen Kredit
Manajemen Kredit (Perkreditan) Perbankan (http://bankernote.com/manajemen-kredit-perkreditan-perbankan/)
Manajemen Aktiva dan Pasiva
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Aktiva-Pasiva-Kredit-Perbankan.jpg (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Aktiva-Pasiva-Kredit-Perbankan.jpg) Manajemen Aktiva Pasiva Kredit Perbankan
1. Pengertian Umum
Manajemen aktiva adalah bagaimana bank mengelola alokasi dananya, sedangkan manajemen pasiva adalah bagaimana bank mengelola sumber – sumber dananya. Karena dana yang dialokasikan bank adalah dana yang berhasil dihimpun sebagai bagian dari pasiva, maka pengaturan keduanya merupakan bagian yang teramat penting dalam aktivitas operasional bank.
2. Mengenal Pos – Pos Neraca (Balance Sheet) Bank Komersial /Bank Umum
Neraca atau balance sheet adalah suatu gambaran dari laporan keuangan bank yang mengemukakan perbadingan yang seimbang antara harta benda, milik, atau kekayaan bank dengan semua kewajiban, utang dan modalnya. Dengan ringkas, kita bisa menyebutkan bahwa neraca adalah keseimbanagan antara Aktiva dan Pasiva.
3. Aktiva Yang Produktif
Aktiva yang produktif adalah aktiva yang menghasilkan, karena penempatan dana bank tersebut adalah untuk mencapai tingkat penghasilan yang diharapkan. Ada 4 macam aktiva produktif, yaitu :
Kredit yang diberikan
Surat – surat berharga
Penempatan dana pada bank lain
Penyertaan
4. Pengelolaan Aktiva, Pasiva dan Resiko
Dalam pengelolaan aktiva dan pasiva ada 3 macam resiko yang harus diamati, yaitu :
Liquidity risk (resiko likuiditas)
Interest rate risk (resiko tingkat bunga)
Credit risk (resiko kredit)
5. Assets and Liabillity Committee (ALCO)
ALCO adalah panitia khusus yang berfungsi sebagai pengatur penghimpunan dan penempatan dana. Biasanya pimpinan ALCO akan meminta kepada para anggota untuk menyampaikan situasi keuangan bank untuk kemudian dibahas dalam rapat yang biasanya diadakan setiap satu bulan atau dua bulan sekali.
Manajemen Kredit (Perkreditan)
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Siklus-kredit-perkreditan-bank.png (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Siklus-kredit-perkreditan-bank.png) Manajemen Kredit (Perkreditan) Perbankan
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Kredit
Macam dan Jenis Kredit
Falsafah Perkreditan
Penentuan Policy Perkreditan
Organisasi Kredit
Interest Policy (Kebijaksanaan Dalam Menentukan Suku Bunga Kredit)
Asas Perkreditan
Penyusunan Rencana Kredit
Analisa Atas Permononan Kredit
Pelaksanaan Pemberian Kredit
Administrasi Kredit
Pengamanan Kredit
Batasan – batasan Pemberian Kredit
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Manajemen Kredit
Manajemen kredit atau manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian, administrasi dan pengamatan kredit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi sekaligus untuk menjaga keamanan untuk nasabah penyimpan. Sedangkan fungsi kredit adalah sebagai berikut :
Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang
Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang
Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang
Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional
Macam dan jenis kredit (http://bankernote.com/jenis-jenis-kredit-di-bank-pinjaman/)
Agar anda lebih memahami macam dan jenis kredit ada baiknya anda membaca artikel kami sebelumnya yaitu Jenis-jenis kredit di Bank | Pinjaman (http://bankernote.com/jenis-jenis-kredit-di-bank-pinjaman/)
a) Kredit menurut sifat penggunaan
Kredit komsumtif
Kredit ini digunakan peminjam untuk keperluan konsumsi
Kredit produktif
Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi tegasnya digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi
b) Kredit menurut keperluannya
Kredit produksi/ekploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik jumlah hasil produksi maupun kualitas/mutu hasil produksi
Kredit perdagangan
Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place dari suatu barang. Kredit perdaganmgan ini dapat terbagi dua yaitu :
- Kredit perdagangan dalam negeri
- Kredit perdagangan luar negeri atau lebih dikenal kredit ekspor dan impor
Kredit investasi
Kredit yang diberikan bank untuk keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun mendirikan proyek baru.
c) Kredit menurut jangka waktunya
Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama – lamanya 1 tahun
Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun
Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu melebihi 3 tahun
d) Kredit menurut cara pemakaian
Kredit rekening koran bebas, artinya debitu atau nasabah bebas melakukan penarikan – penarikan ke dalam rekening bersangkutan selama kredit berjalan
Kredit rekening koran terbatas, artinya nasabah dilarang untuk melakukan penarikan uang sekaligus tetapi secara teratur serta disesuaikan dengan kebutuhannya
Kredit rekening koran aflopend, artinya penarikan kredit dilakukan sekaligus dalam arti kata seluruh maksimum kredit pada waktu penarikan pertama telah sepenuhnya dipergunakan oleh nasabah
Revolving kredit, artinya sistem penarikan kredit sema dengan rekening koran bebas dengan masa penggunaannya 1 tahun, namuncara pemakaiannya berbeda
Term loan, artinya nasabah bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau tahu tentang itu.
e) Kredit menurut jaminannya
Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan, sering juga disebut kredit blanko), yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan akan tetapi jaminan atas kredit dimaksud adalah bonafiditas dan prospek usaha nasabah yang bersangkutan
Secured Loans, yaitu jenis kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk collateral (jaminan).
3. Falsafah Perkreditan
Kredit bukan hanya sekedar utang, tapi suatu modal, suatu alat untuk mencapai tujuan usaha, suatu teman di kala susah, teman di kala ingin maju dan teman setelah maju. Kredit adalah teman pengusaha selama – lamanya, selagi usahanya masih ada.
4. Penentuan Policy Perkreditan
Pimpinan bank harus telah dapat mengukir kekuatan keuangan dan permodalan bank, baik uang sendiri maupun uang luar. Tiap – tiap bank mempunyai faktor – faktor pertimbangan sendiri dalam penentuan kebijaksanaan perkreditannya. Beberapa faktor penting dalam penentuan policy perkreditan yaitu :
Bagaimana keuangan bank saat ini?
Pengalaman bank dalam beberapa tahun terutama yang berhubungan dengan dana dan perkreditan
Keadan perekonomian
Kemampuan dan pengalaman organisasi perkreditan bank
Bagaimana hubungan yang dijalin dengan bank – bank lain yang sejenis
5. Organisasi Kredit
Berbicara tentang organisasi kredit, harus diketahui dahulu tentang prosedur kredit, karena didalam organisasi haruslah tercermin pengertian atau penelaahan prosedur, pembagian tugas, pembagian atau pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antara organisasi kredit dengan unit – unit lain di dalam bank. Pengelolaan kredit dapat kita urut sistematikanya sebagai berikut :
Perencanaan kredit
Permohonan kredit
Administrasi kredit
Pengawasan/pengamanan kredit
6. Interest Policy (Kebijaksanaan Dalam Penetapan Suku Bunga Kredit)
Bunga kredit adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas pengunaan uang oleh nasabah. Bunga uang itu ditentukan oleh preferensi likuiditas dan jumlah uang. Bunga pada dasarnya mempunyai dua pengertian , yaitu :
Bagi bank, bunga adalah suatu pendapatan atau suatu keuntungan atas peminjaman uang oleh pengusaha atau nasabah
Bagi pengusaha, bunga dianggap sebagai ongkos produksi ataupun biaya modal.
7.** Asas Perkreditan
Asas kuantitas harus dibarengi asas kualitas, yaitu dalam penyebaran resiko yang dilakukan melalui pemberian kredit yang menyebar ke beberapa sektor dan beberapa nasabah, titik beratnya ditekankan pada segi kemampuan usaha nasabah.
8. Penyusunan Rencana Kredit
Karena kredit merupakan kegiatan yang utama dari bank, maka rencana kredit merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam rangka melengkapi penentuan policy perkreditan secara menyeluruh. Langkah pertama dalam penentuan rencana kredit adalah penganalisisan berbagai aspek yang berhubungan erat dengan perencanaan kredit tersebut, yaitu pertimbangan – pertimbangan terhadap :
Kondisi perekonomian dan perdagangan
Line of business
Keadaan keuangan bank
Organisasi bank
Skill dari pejabat – pejabat kredit
9. Analisa Atas Permohonan Kredit
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Kredit-Perkreditan-Perbankan1.png (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/05/Manajemen-Kredit-Perkreditan-Perbankan1.png) Siklus Manajemen Kredit
Beberapa langkah dalam pemberian kredit atau sering disebut prosedur kredit adalah pengumpulan informasi – penilaian (analisis) kredit – keputusan kredit – pelaksanaan (pencairan) kredit (untuk lebih jelas baca artikel kami Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Kredit (http://bankernote.com/analisa-kualitatif-dan-kuantitatif-kredit/) dan Analisa Jaminan dan Agunan Kredit (http://bankernote.com/analisa-jaminan-dan-agunan-kredit/) .
Nilai kredit
Kredit adalah kepercayaan dan hal itu timbul bila telah ada pendekatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Karena kredit sangat dibutuhkan masyarakat, maka kredit mempunyai suatu nilai.
Informasi kredit
Sumber – sumber informasi kredit diperoleh dari :
Laporan dari si pengusaha peminta kredit
Laporan dari rekor bank
Laporan dari sumber – sumber lainnya.
10.** Pelaksanaan Pemberian Kredit (http://bankernote.com/proses-pemberian-kredit-pengumpulan-informasi-debitur/)
Hal – hal yang tertera dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut :
Maksimum kredit
Jangka waktu
Keperluan kredit
Bunga/propisi
Bea materai
Bentuk kredit
Jaminan kredit
Asuransi
Ketentuan – ketentuan tambahan
11.** Administrasi Kredit
Setelah pelaksanaan kredit, maka bank harus mengatur administrasinya secara baik sehingga memudahkan bank untuk mengikuti perkembangan kredit tersebut demi usaha pengamanan. Bentuk laporan yang diperlukan dalam administrasi kredit antara lain :
Kartu induk debitur
Laporan pemberian kredit
Laporan realisasi dan mutasi kredit
12. Pengamanan Kredit
Langkah pengamanan ini dimulai dari sejak bank merencanakan untuk memberikan kredit. Usaha pengamanan adalah memperkecil resiko yang mungkin timbul. Pengaman kredit mempunyai 2 sifat pokok, yaitu:
Pengamanan preventif , adalah langkah pengamanan sebelum kredit** mengalami ketidaklancaran ataupun kemacetan
Pengamanan refresif, adalah langkah pengamanan untuk menyelesaikan kredit – kredit yang telah mengalami ketidaklancaran ataupun kemacetan.
13. Batasan – batasan Pemberian Kredit
Batasan pemberian kredit dikenal dengan L3 atau Legal Lending Limit yaitu Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK). Manfaat BMPK adalah :
Melebarkan risk spreading (penyebaran resiko)
Menghindari monopoli kredit oleh group debitur
Mengurangi “tekanan” terhadap direksi oleh para pemegang saham atau pengurus lainnya
Memperluas jaringan nasabah bank.
Manajemen Investasi
Kebijaksanaan Investasi
Merumuskan Kebijaksanaan Investasi
Statemen Tertulis Kebijaksanaan Investasi
Penyertaan dan Penempatan Dana
Kolektiblitas Investasi
1. Kebijaksanaan Investasi
Tujuan utama kebijaksanaan investasi bank adalah mendapatkan pendapatan yang maksimum dengan resiko minimum. Jumlah pendapatan maupun tingkat resiko suatu investasi dipengaruhi oleh :
Kualitas investasi
Tingkat bunga
Masa laku efek
Faktor perpajakan
Rasio penghasilan aktiva investasi dengan jumlah dana modal
2. Merumuskan Kebijaksanaan Investasi
Langkah – langkah merumuskan kebijaksanaan investasi, yaitu :
Mengenal portepel investasi
Investasi modal
Menentukan posisi perpajakan
Menetukan masa laku
Mengenal konjuktur
Statemen Tertulis Kebijaksanaan Investasi
Pembuat kebijaksanaan perlu mengetahui dengan alat apa ia harus bekerja, sebelum ia dapat merencanakan garis – garis besar kebijaksanaan dan detil – detilnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan kebijaksanaan investasi adalah sama untuk seluruh bank, yaitu : mendapatkan penghasilan, mempertahankan mutu yang tinggi dalam investasi, agar dana – dana modal bank terpakai seluruhnya, menurunkan utang pajak seminimum mungkin.
Penyertaan dan Penempatan Dana
Penempatan dana pada bank – bank lain ada 3 bentuk, yaitu :
Deposito berjangka, termasuk deposit on call,sertifika deposito
Pinjaman yang diberikan antar bank
Bentuk giro dan tabungan
Kolektiblitas Investasi
Ada tiga macam kolektibilitas yang perlu terus diamati oleh bank, yaitu :
Kolektibilitas surat berharga
Kolektibilitas penempatan dana pada bank lain
Kolektibilitas penyertaan modal
Diharapkan setelah membaca artikel ini pengunjung memiliki gambaran mengenai Manajemen Investasi (lebih lengkap mengenai dunia investasi (http://bankernote.com/pengetahuan-dasar-dunia-investasi/) baca artikel Pengetahuan Dasar Dunia Investasi (http://bankernote.com/pengetahuan-dasar-dunia-investasi/)), Manajemen Aktiva dan Pasiva, serta Manajemen Kredit
Manajemen Kredit (Perkreditan) Perbankan (http://bankernote.com/manajemen-kredit-perkreditan-perbankan/)