View Full Version : Pengenalan Kontrol Internal Perbankan (Internal Control)


r1n2rd
1st July 2014, 10:29 PM
Pengenalan Kontrol Internal Perbankan (Internal Control) (http://bankernote.com/pengenalan-kontrol-internal-perbankan-internal-control/) Definisi Kontrol Internal (Internal Control)

http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/07/Internal-control-kontrol-internal-perbankan.jpg (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/07/Internal-control-kontrol-internal-perbankan.jpg) Internal control kontrol internal perbankan

Tahun 1600 – English Lexicon : Kontrol adalah salinan dari sebuah putaran (untuk akun), yang kualitas dan isinya sama dengan aslinya
Tahun 1905 – L.R. Dicksee : Kontrol terdiri dari tiga elemen yaitu pembagian kerja, penggunaan catatan akuntansi dan rotasi pegawai
Tahun 1930 – George E Bennet : Sistem pengecekan internal dapat didefinisikan sebagai kordinasi dari sistem akun-akun dan prosedur perkantoran yang berkaitan sehingga seorang pegawai selain mengerjakan tugasnya sendiri juga secara berkelanjutan mengecek pekerjaan pegawai yang lain untuk hal-hal tertentu yang mungkin rawan kecurangan
Tahun 1949 – AICPA Commite on Auditing Procedure : Kontrol internal berisi rencana organisasi dan pengukuran-pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aktiva memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan menajerial yang telah ditetapkan

Filosofi Modern Kontrol Internal (Internal Control)

Kontrol internal merupakan alat bantu dan bukan pembatasan ruang gerak
Filosofi tersebut memandang kontrol sebagai sarana mengintegrasikan pribadi-pribadi dan tujuan perusahaan untuk membantu karyawan dalam pencapaian sasaran. Filosofi tersebut menyebutkan agar orang-orang yang dikontrol juga membantu merencanakan kontrol. Jadi kontrol dipandang sebagai alat ukur seseorang – menentukan apakah standar telah dicapai, apakah seseorang telah menyelesaikan pekerjaannya.
http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/07/internal-control-review-and-recomendation.jpg (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/07/internal-control-review-and-recomendation.jpg) internal control review and recomendation
Strong Internal Control (Kontrol Internal Kuat) Versus WeakÂ*Internal Control (Kontrol InternalÂ* Lemah)

Weak ControlStrong ControlPedoman kerja tidak jelas</p>Petugas sering mengulang pekerjaan yang salah
Kualitas kerja rendah
Tidak disiplin
Berpotensi timbulnya fraud
Operasional menjadi tidak efektif dan efisien
Mengurangi kepuasan pelanggan
Sumberdaya tidak terorganisir
Bekerja tidak jelas
Sering timbul selisih transaksi
Saling percaya rendah
Efek : Tutup cabang/kantor lambat, pulang kerumah terlambat,
waktu untuk keluarga sedikit, bonus/insentif kurangSemua pekerjaan berjalan sesuai prosedur
Disiplin kerja baik
Mencegah tindakan fraud
Jika terjadi kesalahan, mudah ditelusuri
Hasil pekerjaan dapat dipercaya
Kesalahan / error diminimalkan
Potensi timbulkan resiko rendah
Meminimalkan pengeluaran biaya
Mudah dikendalikan/dimanage
Terhindar dari sanksi regulator
Kepuasan pelanggan tinggi
Complaint pelanggan rendah dan dapat dimanage
Engagement pelanggan dan pegawai tinggi

Dst http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/07/Kontrol-Internal-Perbankan.jpg (http://bankernote.com/wp-content/uploads/2014/07/Kontrol-Internal-Perbankan.jpg) Kontrol Internal Perbankan

Kontrol yang dijalankan membuat manajemen mencapai beberapa tujuan dibawah ini:


Informasi keuangan dan operasional yang relevan dan kredibel
Pendayagunaan sumber dayayang ada secara maksimal demi efisiensi biaya
Pengamanan aktiva termasuk passiva/liabilities
Kepatuhan pada hukum, regulasi dan norma serta perikatan
Mengidentifikasi besaran-besaran risiko dan menggunakan strategi yang tepat untuk mengontrol risiko tersebut
Penetapan objective dan target harus sejalan dengan strategi yang ditetapkan
Tipe Kontrol Internal (Internal Control)

1. Preventive (Pencegahan)
Tugas preventif merupakan built in control atau ex-ante ata key control ada pada petugas itu sendiri dan atasannya. Sehingga pegawai dan atasannya langung berfungsi sebagai transaction control
2. Detective
Detective adalah tugas utama ex-post atau post transaction control untuk meyakinkan apakah terdapat output yang tidak diinginkan. Tugas ini sebagai non-key control
3. Corrective
Temuantemuan negatif harus segera dikoreksi dan menjadi perhatian agar kesalahan tidak terulang kembali
Internal Control Standards

Kontrol harus ada standarnya dan penerapannya tunduk pada standar tersebut.
1. Standar Umum

Reasonable Assurance (keyakinan yang wajar bahwa internal control akan dicapai). Jadi bukan absolute assurance atau keyakinan yang mutlak
Supportive Attitude (Perilaku yang mendukung)
Integrity and competence (kompetensi harus didukung integritas)
Control objective (tujuan kontrol yang yang spesifik, komprehensip dan wajar)
Monitoring Control (terus menerus mengawasi output
2. Standar Detil

Documentation (struktur dan semua transaksi harus didokumentasikan)
Prompt and proper recording of transaction and events
Authoritation and execution of transaction and events
Separation of duties (pemisahan tugas)
Supervision (pengawasan yang baik dan berkelanjutan agar tujuan tercapai)
Access to and accountability for resources/and records
Pembahasan mengenai internal control akan kami lanjutkan pada artikel berikutnya. Semoga dengan membaca artikel ini anda memiliki gambaran mengenai kontrol internal

Pengenalan Kontrol Internal Perbankan (Internal Control) (http://bankernote.com/pengenalan-kontrol-internal-perbankan-internal-control/)