sri.wahono
6th November 2012, 09:46 PM
http://images.detik.com/content/2012/11/06/328/1dlm.jpg
Jakarta - Dari catatan Indosat, pengguna gadget dengan sistim operasi Android dan iOS menghabiskan kuota data jauh lebih besar dibanding pengguna BlackBerry. Perbandingannya bahkan sampai dua kali lipatnya.
Demikian diungkapkan Sharif Mahfoedz, Division Head Mobile Data Segment Indosat, di i-Cafe Indosat, Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Disebutkan olehnya, pengguna Android per bulannya bisa menghabiskan kuota data 700-800 MB. Sedangkan IOS sekitar 750-775 MB, dan BlackBerry rata-rata 400 MB.
"Quota data usage per bulan biasanya digunakan pelanggan data kami untuk streaming dan download aplikasi dan konten. Kalau pengguna BlackBerry lebih dominan untuk BBM saja, streaming masih kecil," kata Sharif.
Hingga kuartal ketiga 2012 ini, pelanggan data Indosat tercatat baru 20% atau 11,1 juta dari total pelanggan keseluruhan 55,5 juta. Jika dua juta di antaranya adalah pelanggan BlackBerry, berarti Android, iOS ada di antara 9,1 juta pelanggan data yang tercatat.
"Saya lupa rinciannya. Yang pasti porsi pelanggan kami yang menggunakan Android dan iOS cukup besar," kata dia.
Sharif memprediksi, penggunaan akses data lewat seluler bisa semakin besar seiring menjamurnya smartphone yang sudah sangat menunjang aktivitas komunikasi data.
"Proyeksi kami hingga akhir tahun nanti, pengguna smartphone yang tadinya cuma 20% bisa bertambah jadi 30%," katanya.
Itu sebabnya, Indosat coba mengantisipasi sekaligus memanfaatkan tren ini dengan melancarkan tiga program sekaligus, yakni Indosat Super 3G+, Super WiFi dan SuperGadget.
Untuk Super 3G+, Indosat telah memulai program ini sejak meresmikan upgrade jaringan di 900 MHz Oktober 2012 lalu di Bukittinggi, Padang.
"Untuk saat ini baru di Padang dan Bukittingi. Namun mulai bulan ini kami akan memperluas pembangunan jaringan ke seluruh kota besar di Indonesia," kata Sharif.
Super 3G+ yang menawarkan koneksi akses data internet hingga 7,2 Mbps ini menawarkan kuota data 7,5 GB. Tak hanya bagi pengguna di 900 MHz, tapi juga di 2,1 GHz. Di masing-masing rentang frekuensi itu, Indosat memiliki lebar spektrum 10 MHz.
Bersamaan dengan penggelaran Super 3G+, Indosat hingga akhir tahun juga akan membangun 5.000 titik hotspot Wifi dengan kecepatan hingga 2 Mbps. Wifi ini bisa diakses secara gratis dan tanpa batas bagi pengguna Indosat.
Menurut Sharif, pembangunannya sudah 1.000 titik lebih di Pulau Jawa dan Bali. Setelah itu jaringan Super Wifi ini akan terus diperluas hingga 5000 titik di kota-kota besar.
"Kalau areanya kecil atau sedang, paling butuh 4-5 akses poin saja. Kalau tempatnya agak besar, akan kami pasang 10 akses poin," jelasnya.
Langkah strategis Indosat melayani pasar data memang cukup sinergis dengan riset Frost & Sullivan yang memproyeksikan pertumbuhan besar layanan data.
Lembaga riset itu mengungkapkan ada lebih dari 67 juta pengguna dari Indonesia yang terkoneksi dengan mobile data internet saat ini dan bisa tumbuh menjadi 167 juta pada 2016 nanti.
Diperkirakan, 109 juta pengguna nantinya akan terkoneksi menggunakan smartphones, sementara 22 juta lainnya menggunakan komputer tablet.
Pada 2015 nanti, Frost & Sullivan juga memprediksi nilai bisnis digital konten akan mencapai USD 780 juta, sedangkan ekosistemnya mencapai USD 378 juta.
sumber (http://inet.detik.com/read/2012/11/06/164559/2083539/328/android-ios-lebih-rakus-data-dibanding-blackberry?)
Jakarta - Dari catatan Indosat, pengguna gadget dengan sistim operasi Android dan iOS menghabiskan kuota data jauh lebih besar dibanding pengguna BlackBerry. Perbandingannya bahkan sampai dua kali lipatnya.
Demikian diungkapkan Sharif Mahfoedz, Division Head Mobile Data Segment Indosat, di i-Cafe Indosat, Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Disebutkan olehnya, pengguna Android per bulannya bisa menghabiskan kuota data 700-800 MB. Sedangkan IOS sekitar 750-775 MB, dan BlackBerry rata-rata 400 MB.
"Quota data usage per bulan biasanya digunakan pelanggan data kami untuk streaming dan download aplikasi dan konten. Kalau pengguna BlackBerry lebih dominan untuk BBM saja, streaming masih kecil," kata Sharif.
Hingga kuartal ketiga 2012 ini, pelanggan data Indosat tercatat baru 20% atau 11,1 juta dari total pelanggan keseluruhan 55,5 juta. Jika dua juta di antaranya adalah pelanggan BlackBerry, berarti Android, iOS ada di antara 9,1 juta pelanggan data yang tercatat.
"Saya lupa rinciannya. Yang pasti porsi pelanggan kami yang menggunakan Android dan iOS cukup besar," kata dia.
Sharif memprediksi, penggunaan akses data lewat seluler bisa semakin besar seiring menjamurnya smartphone yang sudah sangat menunjang aktivitas komunikasi data.
"Proyeksi kami hingga akhir tahun nanti, pengguna smartphone yang tadinya cuma 20% bisa bertambah jadi 30%," katanya.
Itu sebabnya, Indosat coba mengantisipasi sekaligus memanfaatkan tren ini dengan melancarkan tiga program sekaligus, yakni Indosat Super 3G+, Super WiFi dan SuperGadget.
Untuk Super 3G+, Indosat telah memulai program ini sejak meresmikan upgrade jaringan di 900 MHz Oktober 2012 lalu di Bukittinggi, Padang.
"Untuk saat ini baru di Padang dan Bukittingi. Namun mulai bulan ini kami akan memperluas pembangunan jaringan ke seluruh kota besar di Indonesia," kata Sharif.
Super 3G+ yang menawarkan koneksi akses data internet hingga 7,2 Mbps ini menawarkan kuota data 7,5 GB. Tak hanya bagi pengguna di 900 MHz, tapi juga di 2,1 GHz. Di masing-masing rentang frekuensi itu, Indosat memiliki lebar spektrum 10 MHz.
Bersamaan dengan penggelaran Super 3G+, Indosat hingga akhir tahun juga akan membangun 5.000 titik hotspot Wifi dengan kecepatan hingga 2 Mbps. Wifi ini bisa diakses secara gratis dan tanpa batas bagi pengguna Indosat.
Menurut Sharif, pembangunannya sudah 1.000 titik lebih di Pulau Jawa dan Bali. Setelah itu jaringan Super Wifi ini akan terus diperluas hingga 5000 titik di kota-kota besar.
"Kalau areanya kecil atau sedang, paling butuh 4-5 akses poin saja. Kalau tempatnya agak besar, akan kami pasang 10 akses poin," jelasnya.
Langkah strategis Indosat melayani pasar data memang cukup sinergis dengan riset Frost & Sullivan yang memproyeksikan pertumbuhan besar layanan data.
Lembaga riset itu mengungkapkan ada lebih dari 67 juta pengguna dari Indonesia yang terkoneksi dengan mobile data internet saat ini dan bisa tumbuh menjadi 167 juta pada 2016 nanti.
Diperkirakan, 109 juta pengguna nantinya akan terkoneksi menggunakan smartphones, sementara 22 juta lainnya menggunakan komputer tablet.
Pada 2015 nanti, Frost & Sullivan juga memprediksi nilai bisnis digital konten akan mencapai USD 780 juta, sedangkan ekosistemnya mencapai USD 378 juta.
sumber (http://inet.detik.com/read/2012/11/06/164559/2083539/328/android-ios-lebih-rakus-data-dibanding-blackberry?)