sucyresky
31st October 2014, 02:37 PM
https://img.okezone.com//content/2014/10/31/19/1059263/harga-bbm-naik-ongkos-transportasi-tersundul-25-BZnxOoPYmi.jpg
JAKARTA - Pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi sebelum 1 Januari 2015 untuk mengurangi beban subsidi. Kenaikan harga BBM ini akan menyundul ongkos operasional sektor transportasi.
Supply Chain Indonesia (SCI) telah melakukan analisis dampak kenaikan harga BBM, khususnya solar, terhadap biaya operasional transportasi. Analisis dilakukan terhadap armada Golongan III pada rute Jakarta-Surabaya.
http://i.okezone.tv/photos/2014/08/26/16031/100381_medium.jpg
Analisis perhitungan tersebut sudah memasukkan biaya-biaya supir, maintenance, depresiasi armada, asuransi, serta administrasi dan manajemen.
"Analisis dilakukan dengan menganggap kenaikan hanya terjadi untuk harga BBM, sedangkan biaya-biaya lainnya tersebut tetap," jelas Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp6.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 4 persen. Jika kenaikan menjadi Rp7.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 8-9 persen. Dan kenaikan menjadi Rp8.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 12-13 persen.
Pada kenyataannya, kenaikan BBM akan berdampak terhadap kenaikan beberapa biaya dan harga lainnya. Perusahaan transportasi (trucking) akan memperhitungkan kenaikan beberapa biaya dan harga tersebut, serta kenaikan tarif tol, biaya penyeberangan, dan lain-lain.
"Diperkirakan, apabila harga solar naik menjadi Rp8.500, perusahaan transportasi akan menaikkan biaya transportasi yang dibebankan kepada penggunanya sekitar 20-25 persen," jelas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2014/10/31/19/1059263/harga-bbm-naik-ongkos-transportasi-tersundul-25)
JAKARTA - Pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi sebelum 1 Januari 2015 untuk mengurangi beban subsidi. Kenaikan harga BBM ini akan menyundul ongkos operasional sektor transportasi.
Supply Chain Indonesia (SCI) telah melakukan analisis dampak kenaikan harga BBM, khususnya solar, terhadap biaya operasional transportasi. Analisis dilakukan terhadap armada Golongan III pada rute Jakarta-Surabaya.
http://i.okezone.tv/photos/2014/08/26/16031/100381_medium.jpg
Analisis perhitungan tersebut sudah memasukkan biaya-biaya supir, maintenance, depresiasi armada, asuransi, serta administrasi dan manajemen.
"Analisis dilakukan dengan menganggap kenaikan hanya terjadi untuk harga BBM, sedangkan biaya-biaya lainnya tersebut tetap," jelas Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp6.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 4 persen. Jika kenaikan menjadi Rp7.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 8-9 persen. Dan kenaikan menjadi Rp8.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 12-13 persen.
Pada kenyataannya, kenaikan BBM akan berdampak terhadap kenaikan beberapa biaya dan harga lainnya. Perusahaan transportasi (trucking) akan memperhitungkan kenaikan beberapa biaya dan harga tersebut, serta kenaikan tarif tol, biaya penyeberangan, dan lain-lain.
"Diperkirakan, apabila harga solar naik menjadi Rp8.500, perusahaan transportasi akan menaikkan biaya transportasi yang dibebankan kepada penggunanya sekitar 20-25 persen," jelas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2014/10/31/19/1059263/harga-bbm-naik-ongkos-transportasi-tersundul-25)